Hamas Tidak Menduga Keterlibatan Besar AS dalam Konflik Gaza

AS berkontribusi besar dalam mendukung militer Israel

Jakarta, IDN Times – Hamas tidak menduga atas keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam konflik Gaza yang tereskalasi sejak 7 Oktober lalu. Hal itu disampaikan langsung oleh salah satu anggota senior politik Hamas Ali Barakeh, Minggu (29/10/2023).

"Respon Israel? Ya, kami mengharapkan hal itu. Tapi apa yang kami lihat sekarang adalah masuknya AS ke dalam pertempuran, dan ini tidak kami duga," katanya, dilansir The Jerusalem Post.

Barakeh mengungkapkan bahwa pihaknya tidak mengharapkan respons sebesar itu dari AS. Pernyataan ini muncul setelah Washington mengalihkan banyak pasukannya ke wilayah tersebut di tengah peluncuran Operasi Pedang Besi Israel.

Baca Juga: 3 Pekan Gempuran Israel ke Gaza, 7.955 Orang Tewas

1. Keterlibatan AS dalam konflik Gaza

Hamas Tidak Menduga Keterlibatan Besar AS dalam Konflik GazaPresiden Amerika Serikat, Joe Biden (twitter.com/President Biden)

Keterlibatan AS sudah terlihat setelah serangan pada hari pertama dilakukan oleh Hamas. Pada 8 Oktober, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memerintahkan pemindahan kapal induk USS Gerald R. Ford lebih dekat dengan Israel.

Beberapa hari kemudian, mereka mengirim kapal induk kedua ke wilayah tersebut, serta memberikan penambahan jet tempur dan pengiriman amunisi ke IDF. AS juga mengirim Letjen James Glynn, seorang jenderal Marinir bintang tiga, dan perwira militer lainnya untuk membantu Israel merencanakan serangan daratnya ke Jalur Gaza.

Presiden AS, Joe Biden, begitu ambisius untuk menaklukkan Hamas di Jalur Gaza. Menurutnya, tindakan itu harus mutlak dilakukan.

“Menduduki Gaza adalah suatu kesalahan bagi Israel, namun menghancurkan Hizbullah dan Hamas adalah persyaratan yang diperlukan,” kata biden pada 17 Oktober, dilansir Reuters.

Baca Juga: Fakta-Fakta Terowongan Hamas, Strategi Lama yang Tetap Efektif

2. Memancing perang regional

Hamas Tidak Menduga Keterlibatan Besar AS dalam Konflik GazaTank-tank tempur Israel bersiaga di Kibbutz Beeri di Israel selatan, pada 14 Oktober 2023. (REUTERS/VIOLETA SANTOS MOURA)

Keterlibatan AS dalam konflik semakin memperkeruh situasi di kawasan, terlebih dengan hadirnya Iran yang membantu gerakan Hamas. Pada Kamis (26/10/2023), Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian dalam Sidang Majelis Umum PBB secara terang-terangan memperingatkan AS terkait keterlibatannya dalam konflik Gaza.

“Saya katakan terus terang kepada negarawan Amerika yang kini menangani genosida di Palestina, bahwa kami tidak menyambut baik perluasan perang di wilayah tersebut. Namun jika genosida di Gaza terus berlanjut, mereka tidak akan luput dari serangan ini,” ungkapnya.

Sementara itu, seorang anggota dewan Iran Mohammad Sadr pada Kamis juga mengatakan bahwa mereka akan terus menekan para pendukung Israel untuk menghentikan serangan terhadap Gaza.

Sadr memperingatkan bahwa jika terjadi serangan darat, risiko eskalasi lebih tinggi, sehingga menuntut gencatan senjata, yang Israel klaim hanya akan dimanipulasi oleh Hamas.

“Jika gencatan senjata tidak tercapai, dan militer Israel melancarkan serangan darat ke Gaza dan mengakibatkan banyak korban jiwa di kalangan warga sipil Palestina, risiko eskalasi konflik dengan keterlibatan pihak lain menjadi lebih mungkin terjadi,” katanya, dilansir Iran International.

3. Korban jiwa terus meningkat

Hamas Tidak Menduga Keterlibatan Besar AS dalam Konflik GazaApi dan asap membubung selama serangan udara Israel di tengah maraknya kekerasan Israel-Palestina, di Jalur Gaza selatan (11/5/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS / Ibraheem Abu Mustafa/aww)

Korban jiwa di pihak Palestina terus mengalami peningkatan dengan semakin intensifnya aksi pengeboman di Jalur Gaza.  Per 30 Oktober, menurut laporan Al Jazeera, sebanyak 8.005 orang di Gaza tewas. Banyak di antaranya merupakan anak-anak dan wanita.

Upaya gencatan senjata terus didorong oleh berbagai negara. Majelis Umum PBB pada hari Jumat dengan mayoritas suara menyetujui langkah yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza.

Sementara pengiriman bantuan juga masih dalam proses untuk dipasok langsung ke wilayah itu. Gaza mengalami krisis setelah Israel memberlakukan blokade setelah serangan pada 7 Oktober lalu.

Baca Juga: OJK: Perang Israel-Hamas Makin Signifikan Ganggu Perekonomian Global

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya