[OPINI] Mahasiswa: Apa yang dapat Kita Berikan dalam Mengatasi Banjir?

Masing-masing pihak bisa mengambil peran dalam hal ini

Tahun 2019 merupakan tahun politik yang ditandai dengan berbagai berita di media diwarnai dengan informasi terkait perpolitikan nasional baru saja berlalu, datanglah datanglah tahun 2020 yang disambut dengan berita-berita di berbagai media terkait kejadian bencana di mana-mana, seperti di Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan berbagai daerah lain di Indonesia.

Siapa yang harus bertanggung jawab?

[OPINI] Mahasiswa: Apa yang dapat Kita Berikan dalam Mengatasi Banjir?Menko PMK Muhadjir Effendy dan Kepala BNPB Doni Monardo meninjau Pintu Air Manggarai, Kamis (2/1). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Melihat berbagai pemberitaan terkait banjir yang melanda DKI Jakarta dan sekitarnya, sangat memprihatinkan. Banjir melanda pemukiman penduduk maupun jalan raya. Aktivitas perekonomian jelas terganggu, kerugian material pasti tidak sedikit, aktivitas pegawai/pekerja jelas terkendala, termasuk aktivitas pelajar dan mahasiswa tidak akan bisa berjalan sebagaimana yang seharusnya.

Tentunya kita tidak bisa menyalahkan pihak tertentu terkait hal ini, dan bukan waktunya untuk mencari siapa yang salah dan siapa yang benar, yang harus kita cari adalah solusi untuk mengatasi kejadian tersebut. Masing-masing pihak bisa mengambil peran dalam hal ini, termasuk mahasiswa. Jangan sampai terkesan garang ketika berpendapat terkait politik dan berdiam diri ketika bicara tentang kemanusiaan, tapi tetap harus eksis dalam menanggapi semua permasalahan.

Baca Juga: [OPINI] Strategi Pemerintah Pusat & Pemprov DKI Jakarta Hadapi Banjir

Bagaimana sikap mahasiswa terkait bencana banjir yang melanda Jakarta di awal tahun 2020?

[OPINI] Mahasiswa: Apa yang dapat Kita Berikan dalam Mengatasi Banjir?(Banjir di Kavling Setiabudi , Cipadu, Tangerang) IDN Times/Helmi Shemi

Semua pihak bisa mengambil peran sesuai porsinya masing-masing, sesuai profesinya masing-masing. Di daerah di mana dia berada, mahasiswa dan pelajar dapat mengambil peran untuk turut serta dalam menangani bencana banjir yang berdampak kemanusiaan di Jakarta. Mulai saat ini dan seterusnya, di lingkungan kampus dapat melaksanakan diskusi panel, seminar dan sebagainya dalam rangka menyampaikan aspirasi terkait penanganan bencana banjir Jakarta dengan melakukan analisa, salah satunya dapat berdasarkan masalah kebijakan yang dikemukakan William Dunn (dalam Winarno, 2012: 77), setidaknya terdapat empat ciri pokok masalah kebijakan yang berkaitan dengan banjir Jakarta, yaitu:

  1. Saling Ketergantungan. Masalah-masalah kebijakan dalam satu bidang kadang mempengaruhi bidang lain, kebijakan suatu daerah terkadang juga mempengaruhi kebijakan daerah lain. Dalam hal ini, terkait kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Jawa Barat akan bisa mempengaruhi pemerintah DKI Jakarta maupun Banten, demikian juga sebaliknya, dalam hal menangani bencana banjir. Terjadi ketergantungan antara pemerintah daerah yang satu dengan yang lain, masing-masing pihak harus saling bekerja sama dan tidak saling menyalahkan.
  2. Subyektivitas. Suatu masalah tidak dapat mendefinisikan dirinya sendiri, tetapi ia harus didefinisikan oleh individu maupun kelompok yang berkepentingan. Dalam mengatasi permasalahan banjir di DKI Jakarta, Jabar, dan Banten, masing-masing pemerintah daerah dan masyarakat diketiga wilayah tersebut harus menyadari akan faktor-faktor penyebab terjadinya banjir dan dampak yang ditimbulkan akibat banjir.
  3. Sifat Buatan. Masalah kebijakan merupakan masalah yang harus dipahami oleh stakeholder. Sebagai contoh, pemerintah DKI selaku pihak hilir, harus memahami penyebab air yang berasal dari hulu tidak dapat mengalir dan justru menggenang dan menimbulkan banjir. Kemudian, melakukan tindak pencegahan dengan normalisasi sungai dan membersihkan saluran pembuangan air secara serius.
  4. Dinamika Masalah Kebijakan. Terdapat berbagai solusi yang dapat dilakukan untuk memecahkan permasalahan banjir di Jakarta. Sebagai contoh, kebijakan normalisasi saluran air yang telah digagas dan dirintis oleh pemerintah sebelumnya, seharusnya dilanjutkan kembali pada pemerintah berikutnya secara berkesinambungan

Apa saja langkah awalnya?

[OPINI] Mahasiswa: Apa yang dapat Kita Berikan dalam Mengatasi Banjir?ANTARA FOTO/Risky Andrianto

Awalan untuk mengatasi banjir di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, diperlukan analisis yang dilakukan oleh para stakeholder terkait faktor-faktor penyebab timbulnya banjir, serta pemerintah di ketiga daerah diharapkan tidak menyalahkan satu sama lain dan bekerja sama adalah kunci terselesaikannya permasalahan banjir. Selain itu, upaya yang dapat dilakukan mahasiswa di luar kampus bisa melakukan penggalangan dana, memotivasi masyarakat untuk mengambil pelajaran dari bencana yang terjadi, melalui diri sendiri di lingkungan kos dan di manapun berada bisa menerapkan upaya hidup sehat dengan tidak membuang sampah sembarangan, berani menegur orang lain yang membuang sampah sembarangan, dan berani menegur orang lain yang melakukan pencemaran lingkungan yang tidak sesuai dengan peraturan dan etika. Tentunya semua itu dilakukan dengan cara yang tidak menyinggung orang lain.

Bertolak dari budaya lokal di mana kita berada, dimulai dari diri sendiri, dimulai dari hal-hal yang kecil, dan diawali saat ini tidak boleh lupa kita juga harus turut serta secara aktif andil dalam mencari solusi guna meringankan beban saudara-saudara kita yang sedang tertimpa bencana. Saya yakin sudah banyak sekali di antara mahasiswa dan pelajar yang sudah berbuat banyak, namun demikian tidak ada salahnya kita saling mengingatkan kembali, dan menggugah hati bagi yang belum berbuat ke arah sana. Oleh karena itu, mari sebagai generasi penerus bangsa turut berkontribusi demi Indonesia yang lebih baik!

Baca Juga: [OPINI] Mewujudkan Program Kampung Penghijauan, Solusi Mencegah Banjir

Ardanie Rifda Photo Writer Ardanie Rifda

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya