3 Hujan Meteor pada November 2024, Bisa Diamati di Indonesia!

Hujan meteor adalah salah satu fenomena astronomi yang bisa disaksikan dengan mata telanjang. Artinya, kamu tidak membutuhkan teropong bintang atau teleskop untuk mengamati peristiwa langit tersebut. Saat memasuki atmosfer Bumi, hujan meteor akan tampak seperti bintang jatuh atau kembang api yang meluncur ke bawah.
Nah, kebetulan sekali, di bulan November 2024 bakal ada tiga hujan meteor. Fenomena langit spektakuler tersebut bisa disaksikan di Indonesia. Kamu hanya perlu mencatat tanggal dan waktunya saja. Nah, berikut ini informasi lebih lengkap terkait hujan meteor di bulan November 2024.
1. Hujan meteor Taurid Utara

Hujan meteor Taurid Utara adalah hujan meteor yang aktif pada 20 Oktober—10 Desember 2024. Dengan masa aktif yang panjang, puncak hujan meteor ini akan terjadi pada tanggal 12 November 2024. Saat mencapai puncaknya, Taurid Utara akan meluncurkan sekitar 4 meteor per jamnya.
Mengutip dari In The Sky, waktu terbaik menyaksikan hujan meteor ini yakni sebelum fajar atau dini hari. Kendati demikian, kamu bisa mulai memburunya pada pukul 18.26 WIB. Kamu dapat menemukan hujan meteor Taurid Utara dari arah konstelasi Taurus.
Diketahui, hujan meteor Taurid Utara berasal dari puing-puing asteroid 2004 TG10. Ketika puing-puing asteroid tersebut memasuki atmosfer Bumi, maka terjadilah hujan meteor. Adapun meteor yang sudah menyentuh ke permukaan Bumi biasa disebut meteorit.
2. Hujan meteor Leonid

Hujan meteor Leonid adalah salah satu hujan meteor yang populer di langit. Hujan meteor ini aktif mulai tanggal 6—30 November 2024. Sementara itu, puncaknya akan terjadi pada 17 November mendatang.
Dilansir Earth Sky, hujan meteor Leonid bakal muncul dari arah konstelasi Leo. Kamu bisa mulai mengamatinya pada pukul 00.22 WIB. Waktu terbaik untuk menyaksikan hujan meteor ini yakni menjelang fajar.
Saat mencapai puncaknya, Leonid akan memproduksi hingga 15 meteor per jam. Hujan meteor ini bakal melaju dengan kecepatan 70 kilometer per detik. Sebagai informasi, induk dari hujan meteor Leonid yaitu komet 55P/Temple-Tuttle.
3. Hujan meteor Alpha Monocerotid

Hujan meteor Alpha Monoceratid merupakan fenomena astronomi yang jarang terjadi setiap tahunnya. Ini lantaran Alpha Monoceratid masuk ke dalam klasifikasi hujan meteor kelas III (variabel). Artinya, hujan meteor tersebut tidak terjadi setiap tahun, namun memiliki potensi hujan dengan skala besar bila terjadi.
Mengutip dari The Planets, Alpha Monoceratid aktif pada 15—25 November 2024. Hujan meteor yang belum diketahui asal usulnya itu akan mencapai puncaknya pada 21 November 2024. Kamu dapat memburu fenomena bintang jatuh ini mulai pukul 19.00 WIB.
Pada umumnya, hujan meteor terjadi setidaknya satu kali dalam satu bulan. Fenomena ini bisa dilihat dengan mata telanjang dan tidak akan membahayakan Bumi. Pasalnya, saat memasuki atmosfer, meteor yang jatuh akan habis terbakar. Sebagaimana yang sudah disinggung di atas, meteor yang jatuh ke Bumi disebut meteorit.