4 Fakta Louis XVI, Dieksekusi Warganya Sendiri karena Gak Amanah

- Louis XVI adalah raja Prancis dari 1774 hingga 1792, mewarisi utang negara yang signifikan dan mengalami krisis keuangan besar.
- Ia menikah dengan Maria Antonia dari Hungaria dan dituduh bersengkongkol dengan pihak asing untuk melemahkan revolusi.
- Diadili di hadapan Konvensi Nasional dan dieksekusi oleh warganya sendiri pada 21 Januari 1793 di Place de la Concorde.
- Louis XVI adalah raja Prancis dari 1774 hingga 1792, diangkat menjadi raja pada usia 19 tahun setelah mewarisi utang negara yang signifikan.
- Menikah dengan Maria Antonia, putri Maria Theresa, Louis XVI berusaha menutupi utang dengan memungut pajak yang merugikan masyarakat Prancis.
- Pada akhirnya, Louis XVI dieksekusi oleh warganya sendiri pada 21 Januari 1793 setelah diadili atas tuduhan pengkhianatan terhadap negara.
Prancis pernah dipimpin oleh seorang raja dalam sistem monarki yang berlangsung dari abad 9-18. Bourbon adalah keluarga bangsawan kerajaan terakhir dalam sejarah Prancis. Ironisnya, raja terakhir dalam sejarah (Louis XVI) malah berakhir tragis yakni dieksekusi oleh warganya sendiri.
Di era Louis XVI, Prancis mengalami krisis keuangan besar. Oleh karena itu, sang raja memungut pajak yang dirasa merugikan masyarakat sehingga berujung pada protes rakyat Prancis. Hasilnya, Louis XVI dieksekusi oleh kalangan masyarakat Prancis.
Simak seperti apa sosok Louis XVI lebih dalam serta meninjau bagaimana gambaran terpuruknya Prancis. Baca artikel ini yuk.
1. Masa kecil Louis XVI

Lahir dengan nama Louis Auguste adalah raja Prancis dari 1774 hingga penggulingannya pada 1792. Dari tujuh bersaudara, Louis adalah putra kedua dari pasangan Louis seorang Dauphin dari Prancis dan Maria Joseph merupakan putri Raja Augustus dari Polandia.
Louis Auguste bukan anak kesayangan kedua orang tuanya, namun ia adalah pewaris langsung gelar raja dari Loius XV, kakeknya ke Louis Auguste sebagai Louis XVI kecil.
Louis Auguste unggul dalam bahasa Latin, Italia, Inggris, sejarah, geografis dan astronomi. Louis menerina pendidikan dari Duc de La Vauguyon. Ayahnya Louis meninggal karena tuberkulosis pada 1765, disusul ibunya pada 1767 karena tuberkulosis juga.
Louis Auguste diangkat menjadi raja tahun 1774 menggantikan Louis XV. Louis Auguste sudah menikah jauh sebelum diangkat jadi menjadi raja.
2. Kehidupan perkawinan Louis XVI dan Maria Antonia

Setelah Perang Tujuh Tahun dan Revolusi Diplomatik tahun 1756, Permaisuri Hungaria, Maria Theresa memutuskan untuk mengakhiri permusuhan dengan Raja Prancis, Louis XV.
Akhirnya Hungaria-Prancis memilih beraliansi dengan menikahkan Louis, calon raja Prancis dengan Maria Antonia, putri dari Maria Theresa. Usia saat melangsungkan pernikahan: Louis Auguste (15) dan Maria Antonia (14) sekaligus mendapatkan panggilan ala Prancis yakni Marie Antoinette.
3. Krisis keuangan di Prancis di era Louis XVI

Louis XVI naik takhta saat berusia 19 tahun dan diwarisi utang negara sangat signifikan akibat Perang Tujuh Tahun (1756-1763). Hal ini juga berimbas pada Prancis yang hampir kehilangan semua koloninya di Amerika Utara.
Puncak krisis ekonomi Prancis terjadi pada 1775. Taxfoundation.org menyebut, Louis XVI menerapkan 5 pajak utama bagi masyarakat saat itu untuk menutupi utang.
Pertama, pajak tanah atas lahan pertanian sewaan merupakan pajak langsung dikenakan untuk para petani dan rakyat pada umumnya. Pajak ini dihitung berdasarkan luas dan nilai tanah pertanian yang dimiliki atau disewa. Kedua, pajak penghasilan 5 % ini diambil dari pendapatan masing-masing individu sebesar 5 %.
Ketiga, pajak properti dikenakan untuk orang yang memiliki properti. Lanjutnya, rakyat biasa memiliki tanah kecil dan rumah tetap dikenakan pajak properti. Ini tidak adil karena kalangan bangsawan pemiliki tanah besar memperoleh perlakuan khusus di mana bangsawan boleh memungut pajak dari tanah miliknya sendiri yang dikelola oleh petani.
Keempat, pajak kapitasi merupakan pajak langsung yang dikenakan kepada setiap individu tanpa mempertimbangkan jumlah kekayaan atau pendapatan. Pada Prakteknya, kalangan kelas atas sering mendapat pengurangan bahkan penghapusan pajak. Sementara itu, kaum petani harus membayar pajak itu.
Kelima, la dime merupakan pajak yang dipungut dari hasil panen 10 % para petani untuk dialokasikan ke Gereja Katholik. Kenyataannya, pihak gereja menggunakan uang tersebut untuk membiayai hidup mewah mereka sendiri, alih-alih membantu rakyat miskin menggunakan uang tersebut.
Kalangan petani yang menanggung sebagian besar beban pajak tinggi ini, bukan kaum kelas atas karena mereka memperoleh dukungan politik. Sebagian petani itu ada yang gak mampu secara ekonomi bahkan miskin.
Ratu Maria Antoinotte juga menggunakan uang negara untuk kepentingan pribadi yang super mewah, membuat publik Prancis semakin geram dan dirasa inilah saatnya menyalakan api revolusi politik di Prancis.
4. Louis XVI dieksekusi mati oleh warganya sendiri

Di tengah kondisi Revolusi Prancis, Louis XVI dan keluarganya mencoba kabur ke kota Montmedy karena sebagian orang di sana masih pro pemerintah. Namun usaha kabur gagal karena ditangkap oleh warga Varannes pada 21 Juni 1791. Kemudian Louis XVI dan keluarganya dijebloskan ke Penjara Bastille.
Pada Desember 1792, Louis XVI diadili di hadapan Konvensi Nasional, badan pemerintahan revolusioner. Tuduhannya sangat berat yakni berbau pengkhianatan terhadap negara.
Konvensi menuduhnya bersengkongkol dengan pihak asing untuk melemahkan revolusi dan gagal memenuhi tugasnya sebagai raja, dilansir worldhistoryedu.
Pada 21 Januari 1793, Louis XVI dibawa ke Place de la Concorde, tempat menjadi saksi berakhirnya era monarki Prancis yang sudah berlangsung berabad-abad. Place de la Concorde dipilih karena menjadi sentral dari kegiatan masyarakat Paris. Saat hari eksekusi Louis XVI, tempat itu dipenuhi oleh masyarakat membuatnya sesak.
Louis XVI sudah dalam keadaan pasrah ketika hendak dieksekusi dan baju yang dikenakan sang raja tampak sederhana. Eksekusi dilakukan oleh Charles-Henri Sanson, bekas algojo kerajaan di bawah Louis XVI.
Dengan begini berakhir sudah era kerajaan Prancis dan menjadi tanda dominasi republik dalam kancah politik Prancis bakal terjadi selanjutnya.
Setelah Louis XVI wafat, Republik Prancis pertama dipimpin oleh Konvensi Nasional, Komite Keamanan Publik dan Direktori. Ada pelajaran yang bisa dipetik dari Prancis dulu bahwa jadi raja tak boleh semena-mena dan menguntungkan salah satu kalangan saja.
Semoga informasi ini menambah wawasanmu dalam sejarah politik.