Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Fakta Masjid Shah Isfahan, Bisa Mengeluarkan Suara Keras Menggema!

Ilustrasi Masjid Shah di Isfahan tampak depan (commons.m.wikimedia.org/Stran96r)
Ilustrasi Masjid Shah di Isfahan tampak depan (commons.m.wikimedia.org/Stran96r)
Intinya sih...
  • Masjid Shah di Isfahan, Iran memiliki pola geometris rumit dan nilai seni arsitektur yang membuatnya masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.
  • Masjid ini dibangun pada masa Kekaisaran Safavid di tahun 1611 oleh Raja Safawi Shah Abbas yang Agung, dengan tujuan untuk menyatukan tiga komponen utama kekuatan Persia.
  • Keunikan Masjid Shah terletak pada ciri khas arsitektur akustiknya, di mana suara sekecil apapun akan terdengar lantang di dalam masjid karena adanya titik akustik di bawah kubah tengah.

Masjid yang disebut rumah Allah SWT, memiliki berbagai fungsi, utamanya merupakan tempat ibadah. Namun menarik pula jika membahas mengenai keindahan hingga keunikan bangunannya. Selain dibuat untuk kenyamanan beribadah, bangunan masjid juga memiliki nilai estetika. 

Banyak bangunan masjid unik berdiri di berbagai negara yang menyita perhatian dengan hal unik yang ada di dalamnya. Baik struktur bangunan, ornamen, dan lain sebagainya. Membuat kagum bagi siapa saja yang melihatnya. 

Seperti Masjid Shah yang berada di Isfahan, Iran. Salah satu hal menarik dari bangunan ini ialah suara dengan intonasi rendah saja akan terdengar sangat lantang di dalam masjid tersebut. Kira-kira apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi? Simak ulasannya sebagai berikut. 

1. Bangunan masjid yang begitu menarik dengan pola rumit

Ilustrasi bangunan Masjid Shah yang terlihat megah dan indah (commons.m.wikimedia.org/Reza Mohammadi)
Ilustrasi bangunan Masjid Shah yang terlihat megah dan indah (commons.m.wikimedia.org/Reza Mohammadi)

Masjid Imam yang dikenal sebagai Masjid Shah, dulu juga dikenal sebagai Masjid Jame Abbas, Masjid Soltani, atau Masjid Kerajaan sebagai mahakarya Persia di era Islam. Bangunan masjid bersejarah ini berada di Isfahan, Iran. Tepatnya berdiri di selatan Naqsh-e Jahan Square.

Dilansir dalam website Iran Doostan Tours, bangunan Masjid Shah memiliki pola geometris yang rumit. Tatanan ubin indah dan proporsinya yang harmonis menjadikannya bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga mahakarya artistik. Masjid ini menjadi tempat yang baik dan banyak dikunjungi di Isfahan. 

Masjid Shah dibangun pada masa Kekaisaran Safavid, di bawah pemerintahan Abbas yang Agung. Terdapat nilai seni pada arsitekturnya, dimensi, serta dekorasi yang membuat masjid ini masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.

2. Masjid Shah memiliki sejarah yang tidak terlepas dari pemerintahan seorang raja

Ilustrasi detail hiasan dinding Masjid Shah Isfahan (commons.m.wikimedia.org/Bernard Gagnon)
Ilustrasi detail hiasan dinding Masjid Shah Isfahan (commons.m.wikimedia.org/Bernard Gagnon)

Dikenal bersejarah dan mengandung seni arsitektur, Masjid Shah berdiri kokoh sejak 400 tahun lalu. Dibangunnya masjid ini pada tahun 1611, saat pemerintahan Raja Safawi Shah Abbas yang memerintah sekitar tahun 1588 sampai 1629. 

Dilansir dalam situs Iran Negin Travel, saat masa pemerintahan tepatnya tahun 1598, Shah Abbas memindahkan ibu kota Kekaisaran Persia dari Qasvin ke Isfahan. Isfahan menjadi tempat pilihan tepat karena lokasi strategis dan lingkungan yang baik. Terutama wilayah tanah yang subur dengan adanya sungai Zayandeh (pemberi kehidupan). 

Pembangunan ibu kota tersebut terletak di dua lokasi yaitu alun-alun Naqsh-e Jahan dan Chahar-Bagh, yang dikerjakan oleh arsitektur utama Shah Abbas yaitu Sheikh Bahai. Pemilihan alun-alun itu sendiri dimaksudkan untuk menyatukan tiga komponen utama kekuatan Persia. 

Komponen tersebut adalah kekuatan ulama yang diwakili Masjid Shah (Persia: Masjed e-Shah), kekuatan pedagang diwakili Pasar Kekaisaran (saat ini Pasar Isfahan), dan kekuatan Shah itu sendiri yang berkedudukan di Istana Ali Qapu. 

Dalam proyek pembangunan ini, Masjid Shah menjadi permata utama dengan kubah terbesar yang dimilikinya di kota tersebut. Sheikh Bahai juga akan membuat sekolah agama. Saat itu, Shah Abbas menginginkan pembangunan masjid cepat selesai pada masa hidupnya, sehingga ahli kaligrafi Reza Abbasi menghiasi masjid tersebut dengan tujuh ubin berwarna dengan harga murah, yang bisa mempercepat pembangunan. 

Namun, kematian Shah Abbas ternyata lebih cepat. Sentuhan akhir pada pembangunan masjid tersebut dilakukan beberapa bulan setelah kematiannya. Adapun makna pembangunan masjid di dekat alun-alun, supaya Masjid Shah terlihat dari mana saja. 

3. Arsitektur bangunan yang indah

Ilustrasi kubah Masjid Shah (commons.m.wikimedia.org/MohammadReza Domiri Ganji)
Ilustrasi kubah Masjid Shah (commons.m.wikimedia.org/MohammadReza Domiri Ganji)

Bangunan Masjid Shah disebut indah, karena tidak terlepas dari tatanan arsitektur yang ada. Disebutkan pula dalam situs Iran Doostan Tours, bahwa Shah Abbas memerintahkan untuk pembangunan bangunan masjid yang mengesankan di sekitaran alun-alun utama Isfahan. Masjid Shah tampak lebih besar dan megah dari bangunan masjid yang lain. Sehingga siapapun yang melihatnya akan mudah merasakan kebesaran dan kemuliaannya. 

Bangunannya terdiri dari dua yaitu gerbang dengan dua menara dan bangunan utama dengan kubah besar dilengkapi menara juga. Ciri khas yang mencolok pada bangunan Masjid Shah adalah ruang kubah pusat. Ukurannya sekitar 22,5 m x 22,5 m meliputi halaman dengan ruang kubahnya. Dan pada sekitar kubah terdapat empat iwan (ruang berkubah) yang merupakan ciri khas lain masjid di Iran. Struktur iwan tersebut digunakan sebagai pintu masuk. 

Mihrab (ceruk salat) marmer pada masjid disebut paling indah pada masanya. Selain itu, terdapat dua aliran yang bernama Suleimaniyeh dan Nasiriyyeh di sisinya. Dalam pengerjaan bangunan, ahli pemahat kayu dan batu serta ahli kaligrafi turut dilibatkan. Untuk menghias dinding, digunakan teknik yang disebut ubin tujuh warna. Penampilan eksterior dan interior masjid terlihat terpadu dan kohesif.

Selain itu, ada potongan marmer berukir dan seragam yang tersusun di bawah dinding. Fakta lain dalam pembangunan Masjid Shah di Isfahan adalah adanya penggunaan 18 juta batu bata 475 ribu ubin. Sehingga begitu menakjubkan dan tampak kehebatannya bagi siapa saja yang memandang juga beribadah di dalamnya. 

4. Bangunan masjid yang unik

Ilustrasi Masjid Shah di Isfahan (commons.m.wikimedia.org/Diego Delso)
Ilustrasi Masjid Shah di Isfahan (commons.m.wikimedia.org/Diego Delso)

Keunikan apa yang ada di Masjid Shah? Suara di dalamnya bisa menggema, hingga suara sekecil apapun bisa terdengar keras dan lantang. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Jawabannya ada pada bangunan kubah masjid. Masjid Shah disebut memiliki ciri khas arsitektur yang akustik. 

Dilansir dalam situs Iran Tourism and Touring Organization, titik akustik tersebut berada di bawah kubah tengah. Tepat di tengah ada terlihat batu yang tidak serasi atau berbeda dengan batu lain di sekitarnya. Nah, batu tersebut yang menandai titik akustik dalam Masjid Shah. Dari sana suara gema yang keras dapat dihasilkan.

Seperti saat imam berbicara dengan volume rendah, maka suara tersebut akan menggema ke seluruh ruangan yang memungkinkan semua orang di masjid dapat mendengarnya tanpa pengeras suara. Hal ini sudah banyak dibuktikan oleh masyarakat maupun wisata yang datang mengunjungi masjid. 

Adanya Masjid Shah menjadi inspirasi bahwa spiritual dan budaya bisa bersatu. Bangunannya bukan hanya untuk keperluan keagamaan tetapi juga menggambarkan sebuah ekspresi seni dan budaya. Seperti melalui arsitektur yang ada di dalamnya. Dengan begitu, masyarakat yang melihat dan beribadah di dalamnya lebih menghargai mahakarya luar biasa ini. Tempat ibadah yang menjadi saksi keharmonisan agama, sosial, dan seni. Semoga bermanfaat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nunik Empu Apriliani
EditorNunik Empu Apriliani
Follow Us