4 Fakta Mengejutkan Hilangnya Laut Aral di Kazakhstan

Laut Aral, yang dulunya merupakan salah satu danau terbesar di dunia, kini menjadi simbol dari salah satu bencana lingkungan terbesar akibat ulah manusia. Terletak di perbatasan Kazakhstan dan Uzbekistan, Laut Aral pernah menjadi pusat kehidupan ekonomi dan ekologi di kawasan tersebut. Namun, sejak 1960-an, danau ini mulai menyusut drastis akibat proyek irigasi besar-besaran yang dilakukan oleh Uni Soviet. Dampaknya begitu parah hingga Laut Aral hampir menghilang sepenuhnya, meninggalkan gurun tandus dan mematikan. Berikut adalah empat fakta mengejutkan tentang hilangnya Laut Aral yang harus Anda ketahui.
Tragedi ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga mengubah kehidupan jutaan orang yang bergantung pada danau ini. Mari kita telusuri lebih dalam fakta-fakta penting yang menjelaskan bagaimana dan mengapa Laut Aral hampir sepenuhnya menghilang dari peta.
1. Ukuran Laut Aral Berkurang Lebih dari 90%

Pada tahun 1963, Laut Aral memiliki luas sekitar 66.100 km², dengan kedalaman rata-rata 16 meter. Namun, sejak 1960-an, proyek irigasi besar-besaran yang mengalihkan aliran sungai Amu Darya dan Syr Darya untuk pertanian, terutama untuk menanam kapas, menyebabkan danau ini kehilangan lebih dari 90% ukurannya. Pada 1987, 27.000 km² dari dasar Laut Aral telah menjadi daratan kering, volume airnya berkurang hingga 60%, dan kadar garamnya meningkat dua kali lipat, menyebabkan kematian sebagian besar kehidupan akuatik di dalamnya.
2. Gurun Aralkum: Laut yang Menjadi Gurun

Seiring menyusutnya Laut Aral, dasar danau yang dulu terendam air kini berubah menjadi gurun pasir yang dikenal sebagai Aralkum. Setiap hari, sekitar 200.000 ton garam dan pasir dari dasar Laut Aral terbawa angin dan tersebar dalam radius 300 km, menyebabkan penurunan kualitas lahan pertanian dan penghancuran padang rumput. Aralkum juga menciptakan ancaman kesehatan serius bagi penduduk lokal karena debu beracun yang mengandung garam, pestisida, dan bahan kimia berbahaya lainnya.
3. Dampak Ekonomi dan Sosial yang Menghancurkan

Hilangnya Laut Aral menghancurkan ekonomi lokal yang bergantung pada perikanan. Ketika kadar garam di danau meningkat drastis, banyak spesies ikan mati, dan perikanan di Laut Aral pun berhenti sepenuhnya. Hal ini menyebabkan ribuan orang kehilangan mata pencaharian mereka. Selain itu, pengangguran yang meningkat mendorong banyak penduduk untuk meninggalkan kawasan tersebut. Sebagai contoh, di Aralsk Rayon, populasi menurun dari 82.900 menjadi 72.500 orang dalam sepuluh tahun terakhir. Dampak buruk lainnya termasuk penurunan kualitas air minum yang tercemar oleh garam, bakteri, pestisida, dan logam berat, yang menyebabkan peningkatan penyakit seperti anemia, kanker, dan TBC.
4. Upaya Restorasi: Kok-Aral Dam dan Kebangkitan Laut Aral Kecil

Meskipun sebagian besar Laut Aral telah hilang, ada upaya untuk memulihkan bagian utara danau yang dikenal sebagai Laut Aral Kecil. Pada tahun 2005, Kazakhstan membangun Kok-Aral Dam yang membantu menaikkan permukaan air di Laut Aral Kecil dan memperbaiki kondisi ekologi di kawasan tersebut. Namun, meskipun ada beberapa kemajuan, para ahli meragukan bahwa Laut Aral akan pernah kembali ke kejayaannya sebelum pengalihan sungai-sungai besar tersebut.
Kisah hilangnya Laut Aral adalah pelajaran penting tentang bagaimana keputusan manusia dapat berdampak besar pada lingkungan. Meskipun sebagian dari Laut Aral telah berhasil dipulihkan, kerusakan yang terjadi adalah pengingat akan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Dengan memahami sejarah dan dampaknya, kita dapat belajar untuk lebih bijak dalam menjaga planet kita agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan.