4 Hewan Unik yang Berhabitat di Rwanda, Ada Mamalia Mirip Babi!

- Rwanda memiliki hewan endemik unik seperti Topi, Guereza, Aardvark, dan Agama
- Topi merupakan spesies antelope yang hidup di daerah semi-gurun dan padang rumput sabana
- Populasi hewan liar di Rwanda semakin terancam karena aktivitas manusia yang merusak habitatnya
Rwanda merupakan negara yang terletak di Afrika bagian timur. Wilayahnya yang memiliki banyak pegunungan dan hutan tropis menjadi habitat dari berbagai spesies hewan mulai dari mamalia, reptil, hingga burung. Bahkan, beberapa di antara hewan tersebut ada yang memiliki penampilan yang terlihat memukau.
Mereka banyak mendiami kawasan lindung seperti Taman Nasional dan Cagar Alam. Lantas, hewan endemik unik apa sajakah yang dapat kamu jumpai di Rwanda. Yuk, cek daftarnya!
1. Topi

Topi merupakan salah satu spesies antelope yang hidup di Rwanda. Dilansir dari laman Worldatlas, mereka sering terlihat berkeliaran di daerah semi-gurun dan padang rumput sabana. Jika ingin melihat hewan ini secara langsung maka kamu bisa mendatangi taman nasional Akagera.
Topi bersifat teritorial dimana mereka akan mempertahankan wilayah kekuasaannya. Di habitat aslinya, spesies antelope ini hidup secara berkelompok. Mereka akan membentuk kelompok berdasarkan jenis kelamin dan hanya akan bercampur ketika memasuki musim kawin.
2. Guereza

Guereza memiliki penampilan unik terutama pada bagian kepalanya. Ini lantaran, wajah mereka ditumbuhi bulu berwarna putih dan hitam di bagian atas kepala. Dengan begitu, sangat mudah sekali mengidentifikasi monyet ini di alam liar.
Seekor Guereza dewasa mempunyai panjang tubuh antara 45 hingga 72 sentimeter. Sedangkan panjang ekornya bisa mencapai 100 sentimeter. Spesies monyet ini lebih memilih tinggal di area yang dekat dengan sumber air seperti sungai, kolam, dan rawa-rawa.
3. Aardvark

Aardvark termasuk hewan nokturnal yang aktif beraktifitas pada malam hari. Mereka juga mempunyai kebiasaan menggali tanah untuk menemukan sarang semut dan rayap yang menjadi makanan utamanya. Sekilas, penampilan aardvark mirip babi namun memiliki moncong yang lebih panjang.
Pada siang hari, aardvark akan beristirahat di dalam sarangnya untuk menghindari kulitnya terkena sengatan panas matahari. Sedangkan sarangnya terdapat di dalam liang tanah. Di alam liar, hewan ini rentan dimangsa predator buas khas Afrika seperti singa, macan tutul, hyena, dan anjing liar.
4. Agama

Agama memiliki penampilan yang terlihat mencolok. Dilansir dari laman A-z-animals, mereka berkepala merah dan tubuh berwarna biru terang. Ciri fisik lainnya dari spesies kadal ini adalah ekornya yang panjang mencapai 30 sentimeter.
Agama hidup di berbagai daerah mulai dari hutan, padang rumput, dan gurun. Musim kawin hewan ini berlangsung selama musim hujan. Setelah itu, sang betina mampu mengeluarkan hingga 7 telur dan diletakan di dalam lubang di dalam tanah lalu ditutupi dengan rumput. Dibutuhkan waktu selama 10 minggu agar telur-telur tersebut bisa menetas.
Selain keempat hewan di atas, wilayah Rwanda masih menyimpan berbagai satwa liar unik lainnya. Akan tetapi, keberadaan mereka saat ini semakin terancam dikarenakan aktivitas manusia yang mulai merusak habitatnya.