Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Negara yang Pernah Menjual Udara Bersih dalam Botol, Laku Banget!

Ilustrasi memegang botol
Ilustrasi memegang botol (unsplash.com/Marvin Meyer)
Intinya sih...
  • Kanada menjadi pionir bisnis udara bersih botolan.
  • Inggris menjual udara segar untuk tujuan sentimental dan mengatasi polusi.
  • Kolombia dan Swiss juga menjual udara bersih dengan cara yang unik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Udara bersih tak lagi sekadar kebutuhan dasar, tapi sudah jadi komoditas bernilai jual. Di tengah krisis polusi yang melanda banyak kota besar, beberapa negara melihat peluang untuk mengemas udara segar dalam botol dan menjualnya sebagai produk premium. Meski terdengar nyeleneh, ide ini justru diminati oleh mereka yang hidup di wilayah dengan udara tercemar.

Fenomena ini menunjukkan bagaimana perubahan iklim dan urbanisasi mendorong lahirnya bisnis-bisnis tak biasa. Udara dari pegunungan hingga pedesaan dikemas dan dijual dengan label yang menjanjikan "napas segar". Apa yang dulu terdengar mustahil, kini menjadi potret nyata dunia modern. Penasaran dengan negara-negara yang pernah memasarkan udara bersih dalam botol? Yuk, simak!

1. Kanada

Produk kaleng semprot dari Vitality Air
Produk kaleng semprot dari Vitality Air (instagram.com/vitalityair)

Mungkin terdengar tidak masuk akal, tapi Kanada adalah salah satu pionir dalam bisnis menjual udara bersih botolan. Dilansir laman The Guardian, ide ini muncul dari sekelompok pengusaha di Alberta yang melihat peluang dari tingginya permintaan di negara-negara dengan polusi udara parah. Udara yang dijual bukan sembarang udara, melainkan udara murni yang diambil langsung dari Pegunungan Rocky yang terkenal dengan keindahan alam dan keasriannya.

Produk ini dikemas dalam kaleng semprot, lengkap dengan label yang menjanjikan sensasi menghirup udara pegunungan.

Permintaan tertinggi untuk produk udara botolan ini datang dari Tiongkok. Di sana, polusi udara sering mencapai tingkat yang sangat berbahaya, sehingga banyak orang rela merogoh kocek dalam-dalam demi merasakan "napas segar" dari Kanada. Perusahaan yang paling terkenal dalam industri ini, Vitality Air, bahkan pernah menjual produknya seharga ratusan dolar per kaleng dan ludes dalam waktu singkat. Kisah sukses ini membuktikan bahwa bagi sebagian orang, udara bersih telah menjadi barang mewah yang tak ternilai harganya.

2. Inggris

Udara segar dari Somerset yang dikemas dalam toples kaca oleh Aethaer
Udara segar dari Somerset yang dikemas dalam toples kaca oleh Aethaer (facebook.com/Aethaer)

Bisnis udara bersih botolan tak hanya menjamur di Kanada, tapi juga merambah ke Inggris. Uniknya, di negara ini produk tersebut bukan hanya dijual untuk mengatasi polusi, melainkan juga untuk tujuan sentimental.

Dilansir laman The Independent, perusahaan seperti Aethaer menjual udara segar dari pedesaan di Somerset, Wales, dan Yorkshire. Udara ini dikemas dalam toples kedap udara, menjadikannya barang yang sering dibeli karena dianggap menarik dan bernilai simbolis.

Sebagian besar produknya dikirim ke kota-kota Tiongkok yang tercemar parah, seperti Shanghai dan Beijing. Di sana, kaum elite rela membayar mahal untuk menikmati sensasi menghirup udara bersih Inggris selama beberapa detik.

Selain itu, ada juga pembeli dari kalangan ekspatriat Inggris yang tinggal di luar negeri, yang membeli produk ini untuk mengobati rasa rindu kampung halaman. Tentu saja, harganya tidak main-main. Sebotol udara segar dari Inggris bisa dijual seharga puluhan poundsterling.

3. Kolombia

Kemasan botol kaca udara dari Medellin Air
Kemasan botol kaca udara dari Medellin Air (instagram.com/medellinair)

Kolombia menjadi salah satu negara yang sempat mencuri perhatian dunia karena ide unik warganya dalam menjual udara segar dalam botol. Dilansir dari laman Oddity Central, seorang pengusaha muda asal Medellin bernama Juan Carlos Alvarado sukses menjual puluhan botol udara bersih setiap harinya kepada para wisatawan yang ingin merasakan kualitas udara dari “Kota Musim Semi Abadi” tersebut.

Inovasi ini muncul bukan hanya sebagai respons terhadap polusi udara global, tetapi juga sebagai cara kreatif mengenalkan keunikan Kota Medellin.

Proses pengemasan udara dilakukan dengan metode khusus yang membutuhkan waktu hingga 30 menit demi memastikan udara dalam botol tetap segar dan berkualitas. Meskipun sempat menuai komentar miring dan dianggap sebagai gimmick, bisnis ini justru menuai kesuksesan dan terbukti diminati banyak wisatawan.

4. Swiss

Udara Alpen dalam kaleng semprot buatan Swissbreeze
Udara Alpen dalam kaleng semprot buatan Swissbreeze (facebook.com/Swissbreeze)

Berbeda dengan negara lain yang terdorong oleh polusi atau nostalgia, bisnis udara bersih di Swiss berlandaskan pada citra kemewahan dan kualitas premium. Udara yang dijual bukan sembarang udara, melainkan udara murni dari Pegunungan Alpen yang ikonik.

Dilansir laman The Guardian, sebuah perusahaan bernama Swissbreeze memasarkan produk ini dengan kemasan elegan dalam kaleng semprot yang diklaim menangkap esensi udara pegunungan untuk dinikmati di manapun.

Produk udara asal Swiss ini menyasar segmen pasar yang sangat terbatas yakni konsumen yang menginginkan pengalaman berbeda dan barang-barang bernuansa mewah. Perusahaan secara terang-terangan membidik penduduk di kota-kota dengan tingkat polusi tinggi seperti di India dan Tiongkok, yang bersedia merogoh kocek dalam demi kesempatan menghirup udara segar khas Pegunungan Alpen.

Fenomena ini menunjukkan bahwa cap "Made in Switzerland" kini tak hanya melekat pada produk seperti cokelat dan jam tangan, tetapi juga bisa disematkan pada komoditas yang unik seperti udara.

Krisis iklim dan polusi udara yang kian memburuk telah mengubah komoditas paling mendasar menjadi ladang bisnis yang menguntungkan. Mungkin di masa depan, udara bersih bukan lagi hanya komoditas, melainkan barang langka yang harganya semakin tak terjangkau.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Hafizhuddin
EditorMuhammad Hafizhuddin
Follow Us

Latest in Science

See More

4 Hewan dengan Cara Migrasi Paling Unik, Lalui Perjalanan Epik

30 Sep 2025, 07:10 WIBScience