5 Fakta A-10 Warthog, Jet Unik Kebanggaan AU AS yang Akan Dipensiun

- A-10 Warthog adalah jet tempur serang kebanggaan AU AS yang akan dipensiun pada tahun 2026 karena teknologinya sudah tak mampu lagi mengikuti kebutuhan militer AS yang semakin kompleks di masa depan.
- A-10 Warthog memasuki dinas operasional di tahun 1977 dan merupakan jet tempur serang pertama dengan persenjataan berat, termasuk meriam kanon kaliber besar GAU-8/A Avenger autocannon.
- A-10 Warthog adalah jet tempur combat proven yang terlibat dalam berbagai konflik militer dan pernah mencatatkan kemenangan air to air kill, namun akan segera dipensiunkan untuk memberi ruang bagi pesawat tempur baru.
Jet tempur serang A-10 Thunderbolt II atau yang lebih dikenal dengan nama julukannya A-10 Warthog adalah jet tempur serang kebanggaan US Air Force (AU) Amerika Serikat (AS) yang memiliki peran spesifik untuk melakukan serangan terhadap target darat musuh sekaligus melakukan misi CAS (Close Air Support) atau dukungan udara jarak dekat untuk melindungi gerak maju pasukan kawan di darat ketika melakukan gerakan ke dalam wilayah musuh. Meski tak setenar jet-jet tempur AU AS lainnya seperti: F-15, F-16 ataupun F-18 namun reputasi A-10 Warthog di palagan tempur telah terbukti dan tak ada yang meragukannya.
Desain airframenya yang unik tersebut memudahkannya bermanuver dalam ketinggian dan kecepatan rendah untuk menyasar target-target musuh seperti tank dan kendaraan lapis baja lainnya ketika terjadi pertempuran darat. Dalam perjalanan sejarahnya A-10 Warthog telah melalui berbagai pertempuran hingga tiba saatnya ia akan dipensiun seluruhnya di tahun 2026 karena teknologinya sudah tak mampu lagi mengikuti kebutuhan militer dan pertahanan AS yang semakin kompleks di masa depan.
Ingin tahu lebih lanjut tentang jet tempur yang dijuluki sebagai "tank buster" ini. Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!
1. Memasuki dinas operasional di tahun 1977
Perang Vietnam (1955-1975) semakin menekankan pentingnya dukungan udara jarak dekat bagi pasukan darat sehingga diperlukan pesawat serang khusus untuk melakukan tugas tersebut. Dilansir laman Cradle of Aviation Museum, pada tahun 1973, pabrikan Fairchild-Republic Company dari Farmingdale dipilih untuk membuat A-10 berdasarkan prototipe yang mereka ajukan ke pihak AU AS. A-10 adalah jet tempur serang AU AS pertama yang dirancang secara khusus untuk melakukan misi spesifik yaitu dukungan udara jarak dekat.
Airframenya dirancang untuk menembakkan persenjataan secara akurat di ketinggian yang rendah. Ia membawa persenjataan berat seperti kanon kaliber besar dan sejumlah peluru kendali (rudal) untuk menghancurkan sasaran darat seperti tank dan kendaraan lapis baja lainnya. A-10 memasuki dinas operasional di AU AS pada tahun 1977 dengan nama resmi A-10 Thunderbolt II, namanya diambil dari pesawat pemburu-serang legendaris AS dari era PD II, Republic P-47 Thunderbolt meski dalam perjalanan waktu ia lebih dikenal dengan julukannya "Warthog". A-10 Warthog adalah jet serang single-seat mesin ganda, dan berkecepatan sub-sonik.
2. Membawa meriam kanon kaliber besar

Ketika dirancang dan diproduksi pertama kali di tahun 1970-an, A-10 Warthog adalah jet tempur serang pertama dengan persenjataan berat dalam sejarah aviasi. Menurut laman New England Air Museum, pesawat ini dirancang dengan persenjataan utamanya meriam kanon otomatis bergaya Gatling (putar). Meriam tersebut adalah meriam 7 laras GAU-8/A Avenger autocannon dengan peluru kanon kaliber 30 mm yang mampu menyemburkan 4.200 peluru per menit. Sejumlah informasi menyebutkan tak ada pesawat serang dalam sejarah yang pernah memasang senjata kanon dengan kemampuan menghancurkan tank tempur utama (MBT) seperti GAU-8/A.
A-10 Warthog dikenal dengan suara khasnya ketika menembakkan peluru kaliber besarnya tersebut. Selain meriam kanon kaliber besar, A-10 Warthog juga dilengkapi dengan sejumlah bom dan rudal di bawah sayap dan badan pesawat seperti: bom MK-2 dan MK-4, rudal udara permukaan AGM-65 Maverick untuk sasaran tank dan kendaraan lapis baja, serta rudal udara ke udara AIM-9 Sidewinder. Untuk proteksi pilot dan sistem kendali pesawat, area di sekitar kokpit juga dilindungi dengan lapisan tebal titanium seberat sekitar 540 kg yang memungkinkannya untuk menyerap kerusakan bila terkena proyektil musuh dan terus dapat terbang.
3. Combat proven

A-10 Warthog adalah jet tempur combat proven atau telah teruji di medan pertempuran yang sesungguhnya. Menurut laman Simpleflying, kiprah pertama jet serang ini dalam perang adalah ketika terlibat dalam operasi militer bertajuk "Badai Gurun" di tahun 1991 ketika pasukan multinasional yang dimotori AS melakukan kampanye militer untuk mengusir militer Irak dari wilayah Kuwait yang didudukinya. Dalam perang tersebut A-10 Warthog menghancurkan 987 unit tank, 2.000 kendaraan militer, 1.200 artileri, dan 53 buah rudal Scud milik militer Irak.
Setelah kiprahnya di Perang Teluk tahun 1991 tersebut, A-10 Warthog terus terlibat dalam konflik militer yang melibatkan AS dan sekutunya seperti: Perang Bosnia di tahun 1994-1995 ketika NATO melakukan kampanye militer terhadap pasukan Serbia, Perang Kosovo (1999) melawan pasukan Serbia, perang melawan Al-Qaeda di Afghanistan dengan penempatan selama 20 tahun di sana (2002-2021) dan operasi Iraqi Freedom (2003-2011). Terdapat pula sejumlah operasi dengan skala lebih kecil seperti yang terbaru pada tahun 2024 lalu, ketika A-10 terlibat dalam krisis Laut Merah melawan kelompok Houthi
4. Pernah mencatatkan air to air kill

Meskipun A-10 Warthog didesain secara khusus untuk melakukan serangan terhadap target darat namun dalam sejarah pengoperasiannya jet tempur ini pernah mencatatkan kemenangan terhadap target militer di udara atau air to air kill. Dilansir laman The Aviation Geek Club, terdapat 2 kemenangan air to air kill yang dikonfirmasi dilakukan oleh A-10 Warthog terhadap dua helikopter militer Irak di udara yang terjadi saat operasi "Badai Gurun". Kemenangan pertama dicatatkan pada tanggal 6 Februari 1991 ketika sebuah A-10 Warthog menembak jatuh helikopter militer Irak Bo-105.
Bukan perkara mudah bagi A-10 Warthog untuk melakukan pertempuran udara, dalam kasus pertama, pilotnya menghamburkan sekitar 375 peluru kanon kaliber 30mmnya hingga berhasil merontokkan helikopter tersebut. Kemenangan kedua dicatatkan pada tanggal 15 Februari 1991 ketika sebuah A-10 Warthog berhasil menembak jatuh helikopter militer Irak MI-8 juga dengan peluru kanonnya. Meski A-10 Warthog dibekali dengan rudal penjejak panas udara ke udara AIM-9 Sidewinder namun kondisi lingkungan gurun akan dideteksi lebih panas oleh rudal tersebut dibandingkan target sasaran sebenarnya.
5. Akan segera dipensiun seluruhnya dari AU AS

Bagaimanapun hebatnya kiprah A-10 Warthog di palagan, namun karena batasan teknologi menyebabkannya harus dipensiun. Dilansir laman Defense One, AU AS akan memensiun seluruh 162 unit A-10 Warthog di tahun fiskal 2026, sebuah langkah yang diharapkan akan membuka pendanaan untuk pesawat tempur baru yang lebih cocok untuk pertahanan di masa depan.
Untuk kebutuhan pertahanan masa depan yang semakin kompleks, sebuah jet tempur harus memiliki spesifikasi stealth atau sulit untuk dideteksi radar musuh yang tentu saja sudah tak dapat diikuti oleh teknologi A-10 Warthog yang semakin menua. Selain itu di masa depan sebuah jet tempur harus dapat melakukan multi misi baik dominasi udara maupun serang darat sebagaimana kemampuan yang dimiliki oleh jet tempur generasi terbaru saat ini.
Menurut laman Simple Flying, selama masa operasionalnya, dari lebih 8.000 sortie tempur, A-10 Warthog hanya mengalami kehilangan 7 pesawat (total losses). Hanya tinggal sedikit waktu lagi sebelum jet serang ikonik ini melakukan penerbangan terakhirnya untuk kemudian menghilang dari langit medan pertempuran untuk selamanya. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan kamu tentang salah satu jet serang ikonik yang dimiliki oleh militer AS, ya!