5 Fakta Aligator yang Jarang Diketahui, Reptil Tua yang Masih Eksis!

Aligator merupakan salah satu reptil purba yang masih cukup eksis hingga saat ini dan telah memiliki sejarah revolusi yang cukup panjang, yaitu diperkirakan sekitar 37 juta tahun. Sering kali aligator dinilai sebagai predator yang berbahaya karena sering mendiami rawa-rawa dan sungai-sungai yang ada di Amerika.
Aligator bukan hanya dikenal sebagai predator yang kuat, namun juga memiliki kemampuan adaptasi yang sangat baik di berbagai lingkungan berbeda, bahkan ekstrem sekali pun. Kamu bisa menyimak deretan fakta berikut ini mengenai aligator agar nantinya bisa semakin mengenal eksistensi dari hewan tersebut secara lebih dekat.
1. Aligator memiliki kemampuan berhibernasi

Selama ini mungkin istilah hibernasi hanya melekat pada beberapa jenis hewan seperti beruang saja, namun sebetulnya tidak demikian. Ternyata hewan seperti aligator pun memiliki kemampuan hibernasi yang sangat menarik dan disebut dengan brumation atau hibernasi ala reptil.
Dilansir South Carolina Aquarium, aligator tidak benar-benar melakukan hibernasi selayaknya mamalia, melainkan mereka masuk ke dalam keadaan yang disebut dengan brumation selama musim dingin. Mereka akan memperlambat metabolisme tubuh dan berdiam di dalam lumpur atau gua-gua air hingga suhu kembali menghangat. Cara tersebut dilakukan agar mereka bisa bertahan hidup dalam waktu lama walau tanpa makan.
2. Aligator bisa bertahan di kondisi beku

Salah satu hal yang cukup menakjubkan dari aligator adalah kemampuannya dalam bertahan hidup di kondisi yang beku. Seperti yang diketahui bahwa kondisi cuaca yang beku biasanya akan sangat menyulitkan hewan mana pun untuk bisa bertahan hidup dengan baik, namun hal ini justru berbeda dengan apa yang dialami aligator.
Dilansir NPR, aligator memiliki kemampuan bertahan hidup di kondisi beku, sehingga memungkinkannya hidup di cuaca ekstrem. Pada saat air di sekitar sudah mulai membeku, maka aligator akan mendorong moncongnya ke atas permukaan es, sehingga tetap bisa bernapas walau tubuhnya tertutup es. Mereka biasanya akan berada dalam keadaan tidak aktif hingga suhunya naik kembali.
3. Aligator mengganti ribuan giginya sepanjang hidup

Aligator dikenal sebagai hewan yang memiliki gigi tajam yang membuatnya mampu menangkap mangsa apa pun dengan mudah. Hal ini ternyata didukung pula dengan kemampuan mereka dalam mengganti gigi secara terus menerus sepanjang hidup, sehingga membuat kondisi giginya pun semakin baik.
Dilansir Smithsonian Magazine, setiap kali aligator mengalami kondisi gigi yang lepas atau rusak, maka gigi baru akan tumbuh menggantikannya. Diperkirakan seekor aligator mampu mengganti lebih dari 3.000 gigi selama masa hidupnya, sehingga membuatnya menjadi predator yang cukup efektif dalam menangkap mangsa.
4. Kekuatan rahangnya luar biasa

Satu hal yang sangat menakutkan dari keberadaan aligator adalah kekuatan rahangnya yang luar biasa, sehingga serangannya sangat mengerikan. Aligator termasuk hewan dengan salah satu gigitan terkuat di dunia, sehingga keberadaannya cukup diantisipasi oleh hewan-hewan lainnya.
Dilansir IFAW, rahang aligator dapat menghasilkan kekuatan hingga 2.125 psi (pound per square inch), yaitu cukup untuk menghancurkan cangkang penyu atau mangsa yang lebih besar lainnya. Namun, otot yang membuka rahangnya jauh lebih lemah, sehingga mulut aligator dapat ditahan hanya dengan sedikit tekanan saja.
5. Aligator adalah salah satu spesies reptil paling tua

Aligator sebetulnya bukanlah hewan yang baru karena eksistensinya sudah cukup ada sejak lama, namun masih bisa kamu temukan hingga saat ini. Bahkan, aligator yermasuk dalam spesies yang sudah ada sejak zaman dinosaurus hingga kemudian mengalami evolusi tertentu.
Dilansir Swamp Fever Airboat Adventures, diperkirakan aligator sudah ada sejak 37 juta tahun yang lalu dan banyak ilmuwan percaya bahwa aligator sangat mirip dengan leluhur purbanya. Hal tersebut terlihat dari betapa kuatnya kemampuan aligator dalam beradaptasi dan menghadapi perubahan lingkungan yang ekstrem.
Aligator menjadi hewan yang menakjubkan karena kekuatan dan keganasannya. Selain itu, kemampuan bertahan hidupnya pun sangat luar biasa bahkan dalam kondisi ekstrem, sehingga membuatnya menjadi salah satu saksi hidup evolusi di dunia reptil. Perannya pun sangat penting untuk ekosistem!