Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Unik Deinosuchus, Kerabat Raksasa Aligator!

Ilustrasi kepala Deinosuchus (twitter.com/Manusuchus)

Buaya, aligator dan kaiman adalah reptil yang terkenal karena ukuran dan keganasannya. Ketiga reptil tersebut berkerabat dekat dan punya ciri fisik yang mirip. Tak hanya itu, ternyata mereka sudah ada sejak lama, lho. Bahkan nenek moyang ketiganya sudah ada sejak zaman dinosaurus.

Ketiga reptil tersebut masuk ke ordo Crocodillia. Salah satu Crocodillia terbesar adalah Deinosuchus. Masuk di keluarga Alligatoroidea ia berkerabat dekat dengan aligator dan menjadi salah satu Crocodillia terbesar yang pernah hidup. Sayangnya Deinosuchus sudah lama punah. Tertarik mengulik lebih dalam tentang Deinosuchus? Simak beberapa faktanya di artikel ini!

1. Panjangnya mencapai 10 meter!

Ilustrasi Deinosuchus (commons.wikimedia.org/Andrey Atuchin)

Dilansir Prehistoric Wildlife, Deinosuchus diperkirakan punya panjang sekitar 10 meter. Beratnya juga tak kalah luar biasa, dengan berat 5-10 ton hewan ini mampu memangsa apapun. Dengan ukuran sebesar ini tak heran Deinosuchus jadi salah satu Crocodillia terbesar yang pernah hidup. 

Ciri lain dari Deinosuchus adalah badannya yang besar, panjang dan berotot. Kepalanya besar, kuat, punya bagian ujung yang membesar, dan dipenuhi gigi raksasa. Jika mengacu pada aligator diasumsikan Deinosuchus punya tubuh yang tak terlalu berbeda dari aligator dan Crocodillia lain. Ekor kuat untuk berenang, kaki berotot yang panjang untuk bergerak di daratan dan kulit yang diselimuti oleh osteoderm keras.

2. Hidup di zaman kapur bersama dinosaurus

Ilustrasi Deinosuchus (twitter.com/pantydraco)

Reptil raksasa ini hidup sekitar 83 sampai 72 juta tahun yang lalu di zaman kapur, jelas Western Australian Museum. Artinya Deinosuchus hidup di berdampingan dengan dinosaurus. Hewan raksasa ini hidup bersama beberapa dinosaurus seperti Albertosaurus dan Appalachiosaurus. Di tengah dunia yang dipenuhi dinosaurus Deinosuchus jadi predator yang ganas dan menakutkan.

3. Punya beberapa spesies

Ilustrasi Deinosuchus (commons.wikimedia.org/Connor Ashbridge)

Deinosuchus mempunyai empat spesies, yaitu Deinosuchus hatcheri, Deinosuchus rugosus, Deinosuchus riograndensis, dan Deinosuchus schwimmeri. Reptil purba ini berkerabat sangat dekat dengan aligator. Keduanya sama-sama masuk di keluarga ya sama, yaitu Alligatoroidea. Selain itu ia juga berkerabat cukup dekat dengan kaiman, salah satu jenis Crocodillia yang masih hidup dan berukuran lebih kecil dari aligator. Walau berkerabat dengan kedua hewan tersebut tentunya Deinosuchus punya beberapa perbedaan dengan mereka.

4. Pertama ditemukan di tahun 1858

Rekonstruksi kerangka Deinosuchus (commons.wikimedia.org/Daderot)

Fosil Deinosuchus pertama kali ditemukan pada tahun 1858 oleh geologis bernama Ebenezer Emmons, terang A-Z Animals. Fosil pertama yang ditemukan hanya berupa dua buah gigi raksasa yang dikira sebagai fosil hewan lain, yaitu Polyptychodon. Kedua fosil tersebut ditemukan di Bladen County, Carolina Utara, Amerika Serikat.

Setelah penemuan pertama tersebut, banyak ditemukan fosil-fosil lain. Namun karena fosil yang tidak lengkap alhasil beberapa fosil Deinosuchus sering salah diidentifikasi. Barulah di tahun 1907 fosil-fosil tersebut mendapat identifikasi yang pasti. Saat itu W.J. Holland menjadi orang yang memberi nama Deinosuchus. Nama ini berasal dari dua kata, deinos dan soukhos yang jika digabung menjadi buaya yang mengerikan. Spesies pertama Deinosuchus yang diidentifikasi adalah Deinosuchus hatcheri.

5. Merupakan predator dinosaurus

Ilustrasi Deinosuchus hendak memangsa dinosaurus (/twitter.com/Rudolf Hima)

Sebagai hewan raksasa Deinosuchus mampu memakan apapun mulai dari ikan, bangkai hewan, hewan-hewan darat, bahkan dinosaurus. Bahkan ditemukan bekas gigitan Deinosuchus di fosil Albertosaurus dan Appalachiosaurus, terang ThoughtCo. Penemuan ini membuktikan bahwa Deinosuchus memburu dan memakan dinosaurus. 

Deinosuchus diperkirakan punya strategi berburu yang mirip aligator atau buaya modern. Ia akan berdiam di permukaan air sembari mengintai mangsa. Secara perlahan hewan ini akan berenang ke pinggiran air sebelum akhirnya menerkam mangsa dan menenggelamkannya ke air. Dengan strategi ini Deinosuchus termasuk pemburu penyergap.

6. Kepunahan Deinosuchus

Rekonstruksi tengkorang Deinosuchus (commons.wikimedia.org/Luis Alvaz)

Bagaimana bisa hewan sebesar dan sehebat ini punah? Pertanyaan tersebut masih belum bisa dijawab dengan pasti oleh para ilmuwan. Dilansir CNN dan Dinosaur Home, penyebab kepunahan Deinosuchus masih menjadi misteri. Terdapat beberapa teori seperti hilangnya habitat, namun teori ini belum terbukti dan menjadi perdebatan. Yang jelas reptil raksasa ini punah sebelum dinosaurus. Untuk menguak misteri ini penelitian lebih lanjut mengenai Deinosuchus perlu dilakukan.

Deinosuchus menjadi reptil raksasa yang berjaya di masanya, bahkan ia sanggup memangsa dinosaurus. Ukuran besarnya, kulitnya yang keras dan kemampuan berenangnya sangat efektif untuk menerkam segala jenis hewan. Namun masih banyak misteri yang belum terpecahkan terkait hewan ini. Hanya penemuan fosil baru dan penelitian lebih lanjut yang sanggup menguak misteri terkait Deinosuchus.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arzha Ali Rahmat
EditorArzha Ali Rahmat
Follow Us