5 Fakta Anjing Liar Afrika, Saling Bekerja Sama dalam Berburu

Anjing liar afrika, yang dikenal dengan nama ilmiah Lycaon pictus, adalah spesies mamalia karnivora yang berasal dari benua Afrika. Anjing ini dikenal dengan kemampuan berburunya yang sangat terampil dan sosial, sering kali berburu dalam kelompok yang terorganisir. Dengan struktur sosial yang kuat, mereka menunjukkan kerja sama yang luar biasa saat berburu. Kelompoknya disebut sebagai “pack,” dan terdiri dari 2 hingga 27 individu.
Anjing liar afrika tinggal di dataran terbuka dan hutan yang jarang di Afrika sub-Sahara. Mereka dulunya dapat ditemukan di hampir 40 negara. Namun, mereka telah menghilang dari beberapa area asalnya, termasuk sebagian besar Afrika Barat, dan populasi mereka telah berkurang drastis. Saat ini, sebagian besar wilayah yang masih menjadi habitat mereka terletak di Tanzania, Botswana, Zambia, Afrika Selatan, dan beberapa negara di benua Afrika lainnya. Lebih lanjut, berikut beberapa fakta menariknya.
1. Tubuhnya dirancang untuk berlari cepat dan lincah saat berburu
Anjing liar afrika memiliki variasi warna bulu yang sangat kaya, termasuk hitam, cokelat, kuning, dan putih. Telinga besar mereka memiliki berbagai fungsi—tidak hanya meningkatkan kemampuan mendengar—tetapi juga membantu mengatur suhu tubuh saat cuaca panas di Afrika. Tubuh mereka yang ramping dan kaki yang panjang dirancang untuk kecepatan, memungkinkan mereka berlari hingga 70 km/jam saat memburu di sabana yang luas.
Keunikan lain dari anjing liar afrika terletak pada struktur jari kakinya. Berbeda dengan kebanyakan anjing yang memiliki lima jari, anjing liar afrika sering kali berjalan dengan hanya empat jari kaki. Adaptasi ini memberikan mereka kelincahan saat berburu di lingkungan alaminya. Dengan kombinasi fitur-fitur ini, anjing liar afrika menjadi predator yang sangat efisien dan terampil di habitatnya.