5 Fakta Belut Amerika, Spesies Mirip Ular yang Hidup di Dua Perairan

- Belut amerika memiliki habitat yang bervariasi, mulai dari air tawar hingga air asin, dan memulai siklus hidupnya di Laut Sargasso sebelum kembali ke sungai dan muara di Amerika Utara.
- Dengan tubuh ramping, belut amerika memiliki peran penting dalam ekosistem perairan sebagai predator dan mangsa, menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung pertumbuhan tanaman.
- Belut amerika juga memegang peranan penting dalam budaya Amerika Utara, menjadi sumber makanan tradisional dan inspirasi dalam dunia kuliner serta seni rupa.
Memiliki nama ilmiah Anguilla rostrata, belut amerika adalah spesies belut yang termasuk dalam famili Anguillidae. Belut ini memiliki bentuk tubuh yang panjang dan silindris, dengan ukuran yang bervariasi tergantung pada usia dan lingkungan tempat tinggalnya. Secara umum, belut amerika dapat mencapai panjang hingga 150 cm, meskipun ukuran rata-rata yang ditemukan di alam biasanya berkisar antara 60—120 cm.
Tekstur kulitnya tidak hanya licin, tapi juga berwarna hijau hingga cokelat keemasan. Dari habitat hingga makna budaya yang menyertainya, mari simak beberapa fakta menarik belit amerika berikut ini.
1. Berhabitat di perairan tawar dan laut

Sebagai organisme bertubuh panjang, belut amerika hidup dengan baik di berbagai jenis lingkungan, seperti di air tawar maupun air asin. Mereka memulai siklus hidupnya di Laut Sargasso, di mana telur-telur mereka menetas. Setelah mencapai usia dewasa, belut ini melakukan perjalanan menuju sungai dan muara di sepanjang pantai timur Amerika Utara, bahkan sampai ke Kanada. Habitat yang mereka pilih meliputi danau, rawa, dan sungai yang kaya akan vegetasi.
Menariknya, belut amerika memiliki kemampuan untuk menavigasi jalur air yang rumit, sering kali bergerak ke hulu ke sistem air tawar. Di situ biasanya mereka menghabiskan sebagian besar masa dewasa sebelum kembali ke laut untuk bertelur. Pilihan habitat yang unik ini menjadikan mereka elemen penting dalam ekosistem laut dan air tawar.
2. Karakteristik fisik yang unik

Dilansir Animalia, belut amerika memiliki tubuh ramping, lentur, seperti ular yang ditutupi dengan lapisan lendir, yang membuat belut tampak telanjang dan berlendir meskipun terdapat sisik kecil. Belut amerika dapat tumbuh dengan panjang 122 cm dan beratnya hingga 7,5 kg. Betina umumnya lebih besar dibandingkan jantan, warnanya juga lebih terang, dengan mata lebih kecil dan sirip lebih tinggi.
Tubuhnya dapat memanjang dan seperti ular. Sedangkan, sirip punggung dan sirip duburnya menyatu dengan sirip ekor yang belum sempurna. Mereka tidak memiliki sirip perut tetapi hanya sirip dada. Mereka juga memiliki kepala yang panjang dan berbentuk kerucut, dengan mata yang agak kecil dan berkembang dengan baik. Namun, mereka memiliki penglihatan yang tajam meskipun dalam kondisi cahaya redup, atau saat berada di perairan keruh.
3. Reproduksi dan siklus hidup

Belut amerika memiliki siklus reproduksi yang luar biasa. Mereka umumnya bertelur di Laut Sargasso, yang terletak di Samudera Atlantik Utara, dan lokasi ini sangat krusial bagi kehidupan mereka. Setelah proses perkawinan selesai, belut betina akan menghasilkan ribuan telur. Larva yang menetas kemudian terbawa arus laut.
Dalam beberapa bulan, larva ini bergerak menuju sungai dan muara yang ada di Pantai Timur Amerika Utara. Setibanya di habitat tersebut, mereka bertransformasi menjadi belut kaca, yaitu bentuk dewasa yang transparan dan ramping. Proses ini menandai peralihan dari lingkungan air asin ke air tawar.
Seiring waktu, belut ini mengembangkan warna dan ukuran, hingga akhirnya berubah menjadi belut kuning. Fase ini dapat berlangsung bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, sebelum mereka kembali ke laut untuk bereproduksi dengan menyelesaikan siklus hidupnya yang menakjubkan.
4. Peran pentingnya dalam ekosistem

Sebagai predator dan mangsa, belut amerika berperan penting menjaga keseimbangan ekosistem perairan. Mereka memangsa berbagai organisme seperti ikan, krustasea, dan serangga, yang pada akhirnya turut mengendalikan populasi hewan-hewan tersebut.
Lebih dari sebagai predator, belut amerika juga berperan dalam siklus nutrisi, yakni dengan mengonsumsi makanan dari berbagai tingkatan jaring makanan. Mereka mendistribusikan nutrisi ke seluruh habitat, mendukung pertumbuhan tanaman dan kesehatan ekosistem secara keseluruhan.
Selain peran ekologisnya sebagai konsumen, belut ini juga menjadi mangsa penting bagi burung dan ikan yang lebih besar. Hal ini tidak menjadi ancaman terhadap populasinya, tapi untuk memperkaya keanekaragaman hayati di sistem air tawar dan muara.
5. Makna budaya

Belut amerika telah menjadi elemen penting dalam berbagai budaya dan komunitas di Amerika Utara. Masyarakat adat di Pantai Timur secara tradisional mengandalkan belut ini sebagai sumber makanan, menghargai rasa dan nilai gizi yang ditawarkannya, sehingga menjadikannya bahan pokok dalam banyak masakan tradisional.
Di era modern, belut ini turut memunculkan inovasi untuk dunia kuliner, sering kali ditampilkan dalam masakan lokal, terutama pada festival dan acara gastronomi. Koki menonjolkan belut amerika melalui berbagai teknik penyajian yang kreatif, dengan menunjukkan fleksibilitasnya.
Selain itu, belut amerika juga muncul dalam cerita rakyat dan karya seni, di mana mereka melambangkan ketahanan dan adaptabilitas dalam narasi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Menariknya, siklus hidupnya yang penuh misteri telah menjadikannya subjek yang menarik untuk dieksplorasi.
Menarik untuk dicatat bahwa belut amerika sebenarnya termasuk ikan karena memiliki sirip di tubuhnya. Bahkan, belut ini juga mampu hidup di dua jenis perairan seperti tawar dan laut, di mana kedua habitat tersebut mendukung siklus hidupnya.