5 Fakta Berang-berang Eurasia, Mamalia Soliter dari Eropa dan Asia
Berang-berang eurasia (Lutra lutra), atau juga disebut eurasian otter, merupakan mamalia akuatik yang terkenal dengan keterampilan beradaptasinya di berbagai habitat, seperti sungai, danau, dan pantai. Spesies ini memiliki tubuh yang ramping dengan bulu tahan air. Mereka juga dikenal sebagai hewan yang sangat sosial, sering terlihat bermain dan berinteraksi dengan anggota kelompoknya.
Di banyak daerah, berang-berang eurasia berperan sebagai predator puncak dalam ekosistemnya. Mereka membantu menjaga keseimbangan populasi ikan dan hewan air lainnya, yang pada gilirannya mendukung kesehatan lingkungan akuatik. Lebih lanjut, mari simak ulasan tentang hal-hal menarik dari berang-berang eurasia berikut ini.
1. Berasal dari Eropa dan Asia
Sesuai dengan namanya, berang-berang eurasia dapat ditemukan di berbagai wilayah Eropa dan sebagian Asia. Mereka menyukai habitat yang didukung oleh lingkungan air tawar seperti sungai, danau, dan kolam. Terlebih lagi di area yang kaya akan vegetasi, yang menyediakan makanan dan bahan untuk membangun sarang.
Berang-berang eurasia juga memiliki keterampilan membuat bendungan. Mereka menciptakan lahan basah yang mendukung berbagai spesies lainnya, sehingga kehadirannya berkontribusi pada keberagaman satwa liar. Dari dataran tinggi Skotlandia hingga hutan-hutan di Rusia, berang-berang ini menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa terhadap berbagai jenis habitat.
Meskipun pernah mengalami penurunan populasi akibat perburuan, upaya konservasi yang dilakukan telah membantu mereka kembali ke banyak area yang sebelumnya ditinggalkan. Saat ini, persebaran berang-berang eurasia semakin meluas seiring dengan pertumbuhan populasinya.
2. Punya ekor dan kaki berselaput yang membantunya berenang dengan efisien
Berang-berang eurasia memiliki tubuh yang kekar dan dilapisi dengan bulu tebal berwarna cokelat hingga kemerahan, yang sangat efektif untuk melindunginya dari suhu air yang dingin. Salah satu ciri khasnya adalah ekornya yang datar menyerupai dayung. Ekor ini tidak hanya berfungsi sebagai alat kemudi saat berenang, tetapi juga dapat memberi sinyal kepada berang-berang lainnya jika ada bahaya yang mengancam.
Mereka juga memiliki gigi depan yang kuat yang berfungsi untuk menggerogoti kayu keras. Begitu juga dengan kaki berselaputnya yang membantunya berenang dengan efisien. Sehingga mereka dapat bergerak dengan anggun di sungai dan aliran air lainnya.
Selain itu, indra penciumannya yang tajam dan pendengarannya semakin memperkuat kemampuan bertahan hidup di berbagai lingkungan. Adaptasi fisik demikian membuat berang-berang eurasia menjadi hewan yang sangat terampil dalam mencari makanan dan menghindari predator.
3. Hidup dalam kelompok keluarga dan menggunakan berbagai cara untuk berinteraksi
Meskipun tergolong hewan soliter, berang-berang eurasia tetap hidup dalam kelompok keluarga yang dikenal sebagai koloni. Biasanya terdiri dari pasangan berang-berang monogami beserta anak-anaknya. Komunikasi di antara mereka cukup kompleks, menggunakan berbagai suara seperti siulan dan geraman untuk memberikan sinyal peringatan atau tanda bahaya. Mereka juga memanfaatkan penandaan aroma untuk menandai wilayah dan memperkuat hubungan sosial di dalam kelompok.
Perilaku kooperatif berang-berang eurasia terlihat jelas saat mereka membangun bendungan atau pondok. Setiap anggota kelompok berkontribusi dengan menggunakan bahan-bahan seperti kayu, lumpur, dan batang pohon. Kerja sama ini tidak hanya menciptakan tempat berlindung, tetapi juga menyediakan habitat bagi berbagai spesies lainnya.
Selain itu, mereka juga menunjukkan perilaku pengasuhan yang baik, di mana induk bergiliran merawat anak-anaknya dan mengajarkan keterampilan bertahan hidup, seperti berenang dan mencari makanan. Hubungan kekeluargaan yang erat ini sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup generasi mendatang di alam liar.
4. Suka menggerogoti kulit kayu dan terampil dalam menyimpan makanannya
Berang-berang eurasia memiliki perilaku makan yang cukup menarik. Pola makan utamanya terdiri dari kulit kayu dan daun dari berbagai jenis pohon, seperti willow, birch, dan aspen. Mereka sangat ahli dalam menggerogoti kulit kayu yang keras demi mendapatkan lapisan kayu yang lebih lembut. Selain kulit kayu dan daun, mereka juga menyukai tumbuhan air, termasuk bunga lili air dan berbagai tanaman akuatik lainnya.
Aspek lain dari pola makannya adalah berang-berang eurasia sangat terampil dalam menyimpan makanan. Mereka dapat mengumpulkan cabang-cabang kayu dan menyimpannya di bawah air selama musim gugur, sehingga memudahkan akses saat musim dingin ketika makanan segar sulit ditemukan.
Perilaku makan ini tidak hanya bermanfaat bagi mereka, tetapi juga berkontribusi pada perubahan lanskap. Dengan menebang pohon dan menciptakan kolam, berang-berang ini membantu menciptakan habitat baru bagi berbagai spesies lain dalam ekosistem mereka.
5. Ahli membuat bendungan dan menciptakan habitat yang mendukung berbagai spesies
Hewan semi-akuatik ini dikenal sebagai insinyur ekosistem karena aktivitas mereka yang signifikan dalam membentuk lingkungan sekitar. Dengan membuat bendungan, berang-berang eurasia mengubah aliran sungai menjadi lahan basah yang baru, sehingga menciptakan habitat yang mendukung berbagai spesies. Lahan basah ini menjadi tempat berkembang biak yang krusial bagi amfibi dan burung, serta meningkatkan keberagaman tumbuhan yang ada.
Selain itu, kolam yang dibentuk oleh berang-berang ini berfungsi sebagai penyaring alami yang dapat meningkatkan kualitas air dengan menangkap sedimen dan polutan. Hal ini memberikan manfaat bagi seluruh ekosistem di hilir sungai.
Mereka juga menyediakan sumber makanan dan tempat berlindung bagi banyak hewan, mulai dari ikan hingga serangga. Dengan demikian, kehadiran berang-berang eurasia begitu penting dalam menjaga keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekologis di habitatnya.
Berang-berang eurasia atau eurasian otter adalah mamalia akuatik yang sangat adaptif dan sosial. Mereka berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dengan keterampilan membangun bendungan dan interaksinya dalam kelompok. Upaya konservasi telah membantu memulihkan populasi mereka dan semakin meluas di berbagai habitat di Eropa dan Asia.
