Laut adalah rumah bagi berbagai jenis fauna, dari yang berukuran kecil hingga raksasa. Di antara banyaknya fauna tersebut, beberapa merupakan fauna yang beracun dan perlu diwaspadai.
Blue-ringed octopus (Hepalochlaena maculosa) adalah salah satu fauna laut yang memiliki racun. Karena kekuatannya, racun dari blue-ringed octopus tersebut memiliki efek mematikan bagi mangsa maupun manusia yang terpapar.
Nah, agar lebih mengerti tentang blue-ringed octopus, ayo simak penjelasan berikut!
Melansir Marine Bio, blue-ringed octopus berasal dari Samudera Pasifik, tepatnya di perairan hangat kedalaman 0 hingga 50 meter daerah Australia, mulai dari sisi selatan Australia barat hingga ke Victoria.
Nama blue-ringed sendiri berasal dari corak cincin biru yang muncul pada saat merasa terancam. Jika sedang beristirahat, blue-ringed octopus akan berwarna abu-abu kecokelatan dan corak cincin tidak akan tampak.
Jangan bayangkan makhluk ini berukuran besar. Faktanya, dilansir WebMD, blue-ringed octopus hanya sebesar bola golf dengan panjang lengan sekitar 7 sampai 10 cm. Mereka senang berada di antara terumbu karang, celah, atau area berpasir.
Blue-ringed octopus bertahan hidup dengan memakan hewan-hewan kecil seperti kepiting hermit, kepiting kecil, dan udang. Biasanya, blue-ringed octopus akan berburu hewan-hewan tersebut pada siang hari.
Celakanya, blue-ringed octopus memiliki racun yang sangat kuat. Ocean Conservancy melaporkan, blue-ringed octopus memiliki racun syaraf atau neurotoxin yang dikenal sebagai tetrodotoxin (TTX) yang kekuatannya seribu kali dari sianida.
Racun ini berasal dari bakteri yang ada di dalam air liur blue-ringed octopus. Saat menangkap mangsa, blue-ringed octopus akan memegang mangsa dengan paruh, membuat lubang pada tubuh mangsa, dan memasukkan racun ke dalam lubang tersebut hingga mangsa lumpuh.
Layaknya mangsa dari blue-ringed octopus, manusia yang terkena racun tetrodotoxin juga akan mengalami kelumpuhan. Dilansir WebMD, dalam 5 hingga 10 menit pasca terpapar racun, manusia akan mengalami sensasi terbakar, kebas, lemah, sulit bernapas, sulit menelan, muntah, hingga akhirnya kematian.
Fakta yang lebih mengerikan bahwa gigitan blue-ringed octopus seringkali tidak terasa. Manusia yang terpapar racun biasanya baru sadar jika dirinya tergigit ketika sudah muncul gejala dan bisa saja terlambat mendapatkan pertolongan medis.
Perlu diingat bahwa jika tergigit blue-ringed octopus, segera cari bantuan medis. Meskipun belum ada penawar racun khusus, penanganan yang agresif dapat menyelamatkan nyawa. Terbukti dari laporan Ocean Conservancy, sudah tidak ada lagi laporan kematian akibat gigitan blue-ringed octopus sejak tahun 1960.
Sebenarnya, blue-ringed octopus adalah makhluk yang tidak agresif. Mereka hanya menyerang jika merasa terancam atau hendak dipegang oleh manusia.
Oleh karena itu, jika sedang menyelam di area tempat tinggal blue-ringed octopus, tingkatkan kewaspadaan dan jangan asal memasukkan tangan ke celah-celah terumbu karang. Jika tetap berhati-hati, potensi terkena gigitan blue-ringed octopus akan dapat dihindari.