5 Fakta Burung Piping Plover, Memiliki Suara yang Khas

Burung piping plover atau yang memiliki nama latin Charadrius melodus adalah spesies burung kecil yang unik dan memiliki ciri-ciri yang menarik. Mereka dikenal karena suara “pip” nya yang khas dan sebagai penghuni daerah pantai berpasir di Amerika Utara.
Walaupun ukurannya kecil, burung ini memiliki peran penting dalam ekosistem pantai terutama sebagai indikator kesehatan habitat pesisir pantai. Sayangnya, karena hilangnya habitat dan gangguan manusia, burung piping plover kini berada dalam ancaman kepunahan. Ingin mengetahui lebih banyak informasi terkait burung piping plover? Yuk, simak 5 faktanya di bawah ini!
1. Penghuni pantai berpasir di wilayah Amerika Utara

Dilansir laman National Audubon Society, burung piping plover biasanya menghuni daerah pantai berpasir di Amerika Utara, terutama di sepanjang pantai timur dan di area sekitar Great Lakes. Mereka juga dapat ditemukan di tepi sungai dan lahan basah, dimana pasir sebagai komponen penting bagi mereka untuk membuat sarang.
Pada musim dingin burung piping plover berimigrasi ke wilayah yang lebih hangat seperti pantai-pantai di Florida, Karibia, dan pantai di sepanjang Teluk Meksiko. Habitat ini sangat penting bagi kehidupan mereka karena menyediakan tempat untuk bersarang dan mencari makan.
Namun, adanya aktivitas manusia seperti pembangunan di pesisir dan peningkatan pariwisata telah mengurangi luas habitat burung piping plover. Oleh sebab itu, upaya konservasi terus dilakukan agar populasi burung ini tetap terjaga.
2. Memiliki lingkaran hitam yang khas di lehernya

Burung piping plover memiliki ukuran yang relatif kecil dengan panjang tubuh sekitar 17-18 cm dengan berat sekitar 40-60 gram. Bulunya berwarna pasir pucat, yang memungkinkan mereka untuk berkamuflasi dengan baik di area pantai berpasir.
Dilansir laman All About Birds, burung piping plover memiliki lingkaran hitam di leher dan di bagian atas kepala selama musin kawin yang menjadi ciri khas dari penampilan mereka. Kaki mereka berwarna kuning cerah dan paruhnya kecil berwarna jingga dengan ujung yang hitam. Mereka juga memiliki mata besar dan gelap yang memberikan kesan waspada.
3. Merupakan hewan omnivora

Dilansir laman Animalia Bio, piping plover adalah burung omnivora yang makanan utamanya berupa invertebrata kecil seperti cacing, serangga, dan krustasea. Mereka juga senang memakan biji-bijian dan bahan organik lain yang ditemukan di pasir pantai.
Untuk mendapatkan makanan, burung piping plover akan berjalan cepat di sepanjang garis pantai dan mematuk pasir untuk menemukan mangsanya. Mereka menggunakan paruhnya yang pendek dan kuat untuk menangkap mangsa kecil di permukaan atau di bawah pasir. Saat air laut sedang surut, burung piping plover juga senang mencari dan memanfaatkan sisa-sisa air di cekungan pasir untuk berburu makanan.
4.Perilaku khas dan unik

Dilansir laman Birds of The World, salah satu perilaku unik piping plover adalah cara mereka dalam membuat sarang. Mereka biasanya membuat sarang dengan membentuk lelukan kecil di pasir, lalu dihiasi dengan kerang atau batu-batu kecil. Hal ini membantu menyamarkan sarang burung dari predator.
Saat merasa terancam, induk burung akan berpura-pura terluka dan mengalihkan perhatian predator dari sarangnya. Mereka akan menjauh dari sarang dengan cara mengepakan sayap dengan lemah, lalu menarik predator menjauh sebelum akhirnya mereka kabur dan terbang dengan cepat.
Selain itu, burung piping plover juga terkenal dengan suaranya yang lembut dan khas yang seringkali terdengar seperti “pip-pip”. Suara ini mereka gunakan untuk berkomunikasi satu sama lain, terutama saat memberi peringatan tentang adanya bahaya. Mereka juga menggunakan suara tersebut untuk menarik pasangan selama musim kawin.
5. Populasi yang terancam

Burung piping plover saat ini diklasifikasikan sebagai spesies burung yang terancam punah dengan populasi yang menurun. Salah satu penyebab utama penurunan populasinya adalah karena hilangnya habitat alami mereka akibat pembangunan pantai, perubahan iklim, dan gangguan dari manusia. Aktivitas pariwisata pantai yang tinggi dan predator anjing liar juga menjadi ancaman bagi sarang mereka.
Untungnya, upaya konservasi telah dilakukan untuk melindungi spesies burung piping plover seperti pembatasan akses ke pantai pada saat musim kawin dan dilakukannya pemantauan ketat untuk populasi burung. Di beberapa wilayah, program konservasi ini telah berhasil meningkatkan jumlah piping plover yang pada tahun 2020 jumlahnya mencapai 8.000 ekor dan diestimasikan akan terus meningkat apabila tetap dilakukannya konservasi dan kesadaran untuk terus menjaga habitat burung.
Memiliki habitat di pantai berpasir hingga perilaku unik dalam membuat sarang dan mempertahankan diri, burung piping plover adalah spesies burung kecil yang memiliki karakteristik unik dan peran penting dalam ekosistem pesisir. Penurunan populasi dan hilangnya habitat menjadi ancaman tersendiri bagi burung piping plover. Namun, dengan adanya upaya konservasi, diharapkan populasi burung piping plover dapat bertambah dan terjaga hingga generasi mendatang.