Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Ilmiah dari Cara Harimau dalam Berburu, Agresif!

ilustrasi harimau (pexels.com/Pixabay)
Intinya sih...
  • Harimau merupakan predator agresif dan efektif di alam liar
  • Harimau menggunakan strategi berburu yang unik dan efisien
  • Harimau memiliki kekuatan gigitan dan kemampuan berenang yang luar biasa

Harimau merupakan salah satu predator yang cukup agresif dan paling efektif di alam liar, sehingga tidak perlu diragukan lagi kemampuannya. Hal ini karena harimau didukung dengan tubuh yang kuat, insting berburu yang luar biasa, hingga cakar yang tajam, sehingga dapat membuat hewan tersebut jadi mampu untuk menangkap mangsanya dengan lebih efisien pada saat berada di alam liar.

Sebagai pemburu soliter tentu harimau akan mengandalkan lebih banyak strategi berburu yang terlihat berbeda jika dibandingkan dengan predator lain, seperti singa yang mungkin akan cenderung berburu dalam kelompok. Setiap teknik yang kerap digunakan oleh harimau ternyata telah mengalami perkembangan secara alami, sehingga disesuaikan dengan habitatnya yang sangat beragam. Berikut ini merupakan lima fakta ilmiah mengenai cara harimau dalam berburu, sehingga membuat hewan ini dianggap sebagai salah satu predator yang sangat agresif.

1. Mengandalkan teknik mengendap-endap

ilustrasi harimau (pexels.com/Ralph)

Harimau sebetulnya bukanlah hewan dengan kemampuan berlari jarak jauh yang baik seperti cheetah, sehingga mereka harus mendekati mangsanya secara perlahan sebelum pada akhirnya berusaha untuk menyerang. Biasanya harimau akan menggunakan tubuhnya yang berwarna oranye dengan corak belang hitam sebagai cara untuk berkamuflase dengan kondisi lingkungan yang ada di sekitarnya, sehingga membuat mereka jadi sulit terlihat atau terdeteksi oleh mangsa.

Setelah dirasa harimau sudah cukup dekat dengan mangsanya, maka mereka akan mulai melompat dengan kecepatan tinggi untuk menyerang mangsa adalah dari jarak 10 hingga 20 meter. Teknik tersebut ternyata akan sangat memungkinkan harimau untuk bisa menghemat lebih banyak energi, serta meningkatkan peluang untuk sukses dalam aktivitas berburu yang dilakukannya.

2. Menyerang dengan gigitan kuat di leher atau tenggorokan

ilustrasi harimau (pexels.com/Pixabay)

Pada saat harimau sudah berhasil menerkam mangsanya, maka mereka akan langsung menggigit pada bagian leher atau tenggorokan. Gigitan tersebut ternyata bisa sangat kuat dan memiliki tujuan utama untuk memutuskan tulang belakang atau menghambat pernapasan dari mangsa, sehingga inilah yang membuat mangsanya tidak bisa bergerak atau melawan.

Harimau ternyata memiliki kekuatan gigitan yang sangat luar biasa, yaitu sekitar 1000 psi (pound per square inch), sehingga lebih kuat jika dibandingkan dengan singa. Melalui kekuatan gigitan yang dimilikinya, maka hewan tersebut dapat membunuh hewan besar, seperti babi, hutan, rusa, hingga banteng hanya dalam hitungan detik saja.

3. Lebih sering berburu di malam hari

ilustrasi harimau (pexels.com/Pixabay)

Ternyata sebagian besar harimau akan melakukan aktivitas perburuannya di malam hari agar bisa meningkatkan peluang untuk mendapatkan mangsa. Melalui penglihatan malam yang sangat tajam, yaitu 6 kali lebih baik daripada manusia, maka harimau bisa dengan mudah melihat mangsanya di tengah kondisi malam yang minim cahaya.

Proses berburu di alam liar ternyata dapat mengurangi risiko ditemukan oleh manusia atau predator lain, sehingga membuat harimau jadi merasa lebih aman ketika berburu. Suasana yang lebih tenang tentu akan membantu harimau untuk lebih mudah mendekati mangsa tanpa menimbulkan adanya suara yang terdengar mencurigakan.

4. Mampu berenang untuk mengejar mangsa

ilustrasi harimau (pexels.com/Jose Almeida)

Berbeda dengan kebanyakan kucing besar lainnya ternyata harimau justru merupakan perenang yang ulung karena sering memanfaatkan air dalam aktivitas berburunya. Harimau tidak akan ragu untuk mengejar mangsa yang mencoba untuk melarikan diri ke sungai atau danau, sehingga membuat mereka menjadi predator yang sangat efektif.

Harimau kerap menggunakan air sebagai strategi untuk berburu dengan cara menunggu mangsa di tepi sungai, lalu kemudian menyerang ketika ada yang datang untuk minum. Teknik tersebut dianggap sangat efektif di daerah yang memiliki banyak sumber air, seperti hutan di kawasan Asia Tenggara hingga India.

5. Tidak selalu berhasil aktivitas berburunya

ilustrasi harimau (pexels.com/Waldemar)

Walau harimau merupakan pemburu yang sangat tangguh di alam liar, namun ternyata tingkat keberhasilan yang mereka peroleh pada saat berburu hanya sekitar 10 hingga 20 persen saja. Hal ini karena memang ada banyak sekali faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan berburu dari harimau, seperti kondisi lingkungan, kecepatan mangsa, hingga gangguan yang mungkin ada dari predator lain.

Jika harimau gagal menangkap mangsa, maka hewan tersebut jadi harus menunggu beberapa jam kembali sebelum nantinya berburu lagi karena harus menghemat energi yang dimiliki. Oleh karena itu, biasanya harimau akan lebih sering memilih mangsa yang dianggap lebih mudah untuk ditangkap, serta memiliki kebiasaan berburu yang cenderung efisien agar bisa meningkatkan peluang kesuksesannya.

Harimau memang merupakan predator yang sangat mengandalkan strategi berburu cerdas agar bisa bertahan hidup di alam liar. Setidaknya melalui teknik yang berbeda, maka harimau bisa menangkap mangsa yang ada di dekatnya dengan mudah. Sebagai hewan soliter, tentu harimau harus mengandalkan kekuatan dan taktik yang tepat agar bisa bertahan di alam liar!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Salsabila Manlan
EditorSalsabila Manlan
Follow Us