5 Fakta Menarik Kota Trieste, Kota yang Punya Jiwa Austria di Italia

- Trieste adalah kota dengan warisan Kekaisaran Austria-Hongaria yang masih terasa kuat hingga kini, terlihat dari gaya arsitektur neoklasik dan art nouveau yang lebih mirip dengan Wina.
- Kota ini dikenal sebagai ibu kota kopi Eropa dengan ritual minum kopi yang menjadi bagian dari identitas lokal, di kafe legendaris tempat berkumpulnya para intelektual dan seniman.
- Trieste memiliki pemandangan laut yang dramatis dan menenangkan, serta benteng Miramare yang sarat romantisme, mencerminkan perpaduan budaya Italia, Austria, dan Slovenia.
Italia selalu punya cara unik buat memikat hati, entah lewat aroma kopi yang menyebar di kafe klasik atau bangunan yang memancarkan nuansa sejarah di setiap sudutnya. Tapi ada satu kota di timur laut Italia yang terasa sedikit berbeda dari suasana Italia pada umumnya, yaitu Trieste. Kota pelabuhan ini bukan cuma indah, tapi juga punya karakter khas yang terbentuk dari campuran budaya Italia, Austria, dan Slovenia.
Trieste sempat menjadi bagian dari Kekaisaran Austria-Hongaria selama berabad-abad, dan jejak sejarah itu masih terasa kuat hingga sekarang. Dari gaya arsitekturnya yang megah sampai budaya ngopi yang elegan, semuanya menyimpan nuansa Eropa Tengah yang berbeda dari kota Italia lain. Berikut lima fakta menarik tentang Trieste, kota yang seolah menyimpan dua jiwa dalam satu tubuh, Italia dan Austria.
1. Warisan Kekaisaran Austria-Hongaria yang masih terasa

Trieste pernah menjadi pelabuhan utama Kekaisaran Austria-Hongaria selama lebih dari satu abad, dan hal itu membentuk identitas kotanya hingga kini. Saat berjalan di pusat kota, mudah sekali menemukan bangunan bergaya neoklasik dan art nouveau yang lebih mirip dengan Wina dibanding Roma. Gedung-gedung seperti Teatro Verdi dan Piazza Unita d'Italia jadi saksi bisu masa kejayaan pelabuhan yang dulu sangat penting bagi kekaisaran.
Meski kini sudah menjadi bagian dari Italia, nuansa aristokrat Austria masih kuat terasa. Mulai dari interior kafe yang elegan, tata kota yang teratur, hingga atmosfer tenang di sepanjang tepi laut Adriatik. Trieste seolah menjadi pertemuan antara romantisme Italia dan ketelitian khas Austria, menciptakan perpaduan yang harmonis dan menawan.
2. Budaya kopi yang kental dan elegan

Kalau bicara tentang Trieste, gak lengkap tanpa menyebut kopi. Kota ini dikenal sebagai salah satu ibu kota kopi Eropa karena punya sejarah panjang dalam perdagangan dan penyeduhan kopi. Di sini, ritual minum kopi bukan sekadar kebiasaan, tapi bagian dari identitas lokal yang dijaga turun-temurun.
Beberapa kafe legendaris seperti Caffe San Marco dan Caffe degli Specchi sudah berdiri sejak abad ke-19 dan jadi tempat berkumpulnya para intelektual, seniman, hingga penulis besar seperti James Joyce. Suasana kafe di Trieste mengajak siapa pun untuk menikmati kopi dengan tenang, sambil berbincang atau membaca buku. Bagi warga lokal, kopi bukan hanya minuman, tapi simbol kehangatan dan refleksi diri.
3. Kota pelabuhan dengan pemandangan laut yang dramatis

Posisi Trieste di ujung timur laut Italia membuatnya menghadap langsung ke Laut Adriatik, menciptakan panorama laut yang dramatis dan menenangkan. Pelabuhan kota ini bukan hanya pusat perdagangan, tapi juga tempat yang menawarkan pemandangan matahari terbenam paling menakjubkan di kawasan tersebut. Saat senja tiba, cahaya oranye memantul di permukaan laut, menciptakan siluet indah dari kapal dan bangunan tua di kejauhan.
Selain keindahan pelabuhan, Trieste juga punya jalur tebing karst yang mengelilingi kota. Dari sini, pemandangan laut terbuka terlihat lebih menakjubkan, seolah memisahkan kota dari dunia luar. Gabungan antara birunya laut dan putihnya batu kapur menciptakan suasana yang membuat siapa pun betah berlama-lama menikmati ketenangan di tepi kota ini.
4. Benteng Miramare yang sarat romantisme

Salah satu ikon paling terkenal di Trieste adalah Castello di Miramare, benteng indah yang berdiri megah di tepi laut. Dibangun oleh Archduke Ferdinand Maximilian dari Austria pada abad ke-19, kastil ini mencerminkan cita rasa arsitektur romantik Eropa dengan taman luas yang menghadap ke laut. Setiap detail bangunannya mencerminkan kemegahan sekaligus kesedihan, karena sang pemilik tak sempat lama menikmati keindahan tempat ini sebelum pergi ke Meksiko dan tewas tragis.
Kini, Miramare menjadi destinasi favorit wisatawan yang mencari suasana tenang dan penuh sejarah. Dari balkon kastil, pandangan langsung mengarah ke Laut Adriatik, menghadirkan pemandangan yang sulit dilupakan. Tak heran kalau tempat ini sering disebut sebagai simbol cinta yang abadi, sekaligus saksi perjalanan waktu bagi kota yang kaya akan cerita.
5. Perpaduan budaya Italia, Austria, dan Slovenia

Trieste berada di perbatasan Italia dengan Slovenia, menjadikannya tempat pertemuan tiga budaya besar Eropa. Bahasa, makanan, hingga tradisi masyarakatnya mencerminkan perpaduan identitas yang unik. Di satu sisi, suasananya terasa Italia dengan piazza yang ramai dan kafe klasik, tapi di sisi lain, logat dan masakannya sering kali menyerupai cita rasa Austria dan Eropa Timur.
Perpaduan budaya ini justru membuat Trieste begitu menarik. Warga lokal tumbuh dengan multibahasa dan keterbukaan terhadap pengaruh luar. Di sini, setiap festival atau acara budaya terasa seperti perayaan keberagaman, bukan perbedaan. Trieste bukan sekadar kota pelabuhan, tapi cermin dari bagaimana sejarah dan budaya bisa hidup berdampingan dalam harmoni.
Trieste adalah contoh nyata bagaimana sebuah kota bisa memiliki dua jiwa sekaligus tanpa kehilangan identitasnya. Di satu sisi, ia menampilkan kehangatan Italia yang romantis, dan di sisi lain, memancarkan ketenangan elegan khas Austria. Setiap sudutnya menyimpan kisah masa lalu yang masih terasa hidup. Jika suatu hari berada di Italia bagian utara, Trieste layak jadi tempat singgah yang menyentuh hati dan pikiran.