5 Fakta Menarik Nimbin, Dijuluki “Ibu Kota Ganja” di Australia

- Nimbin lahir kembali berkat festival hippie legendaris Aquarius pada tahun 1973, yang mengubahnya dari kota peternak sapi perah yang hampir mati menjadi pusat budaya alternatif dan gaya hidup hippie di Australia.
- Nimbin dikenal sebagai "Ibu Kota ganja" di Australia dengan reputasi terbesar sebagai pusat penjualan dan konsumsi ganja secara terbuka, serta mengadakan festival besar setiap tahun untuk melegalkan ganja.
- Nama "Nimbin" berasal dari roh penjaga suku Bundjalung, wilayah ini adalah tanah sakral bagi suku asli, dan komunitas Nimbin memiliki jiwa aktivis yang sangat kuat dalam isu lingkungan.
Terletak di wilayah Northern Rivers, New South Wales, Australia, Nimbin merupakan sebuah kota kecil yang memiliki reputasi sebagai pusat dari gerakan counter-culture di negara tersebut. Transformasi kota ini dari sebuah komunitas peternak yang mengalami kemunduran ekonomi menjadi sebuah kantong budaya alternatif yang dinamis adalah sebuah fenomena sosiologis yang signifikan. Peristiwa penting yang menjadi katalisator perubahan ini adalah penyelenggaraan Aquarius Festival pada tahun 1973.
Sejak saat itu, Nimbin telah menarik beragam individu, mulai dari seniman, musisi, hingga para aktivis lingkungan, yang semuanya berkontribusi pada identitas kota yang unik. Di balik fasadnya yang penuh warna, terdapat sejarah yang kompleks, struktur komunitas yang khas, serta advokasi yang kuat terhadap isu-isu seperti legalisasi ganja dan pelestarian lingkungan. Artikel ini akan mengupas fakta-fakta unik yang menjadikan Nimbin sebagai subjek studi budaya yang menarik. Simak sampai tuntas, yuk!
1. Lahir kembali berkat festival hippie legendaris

Pada tahun 1960-an, Nimbin adalah sebuah kota peternak sapi perah yang hampir mati akibat resesi ekonomi. Nasibnya berubah total pada tahun 1973 ketika kota ini menjadi tuan rumah Aquarius Festival, festival counter-culture pertama di Australia. Ribuan mahasiswa, kaum hippie, dan seniman dari seluruh negeri datang ke kota ini. Uniknya, banyak dari mereka yang tidak pernah pulang. Mereka menetap, membentuk komune, dan mengubah Nimbin dari kota hantu menjadi pusat budaya alternatif dan gaya hidup hippie di Australia.
2. Dikenal sebagai “Ibu Kota ganja” di Australia

Tidak bisa dipungkiri, reputasi terbesar Nimbin adalah sebagai "ibu kota ganja" tidak resmi di Australia. Meskipun ilegal, ganja secara terbuka dijual dan dikonsumsi di jalanan utama kota ini. Setiap tahun sejak 1993, mereka mengadakan Nimbin MardiGrass, sebuah festival besar yang merupakan bentuk protes untuk melegalkan ganja. Acara ini dipenuhi dengan pawai, musik, dan kompetisi unik seperti "Hemp Olympix" (Olimpiade Rami) yang melombakan keahlian melinting dan lainnya.
3. Nama “Nimbin” tuh berasal dari roh penjaga suku Bundjalung

Jauh sebelum menjadi kota penebang kayu atau kota hippie, wilayah ini adalah tanah sakral bagi suku asli, Bundjalung. Nama "Nimbin" sendiri berasal dari mitologi mereka, yaitu merujuk pada Nimbinjee, roh-roh penjaga yang dipercaya melindungi area tersebut. Festival Aquarius 1973 juga membuat sejarah dengan menjadi acara besar pertama di Australia yang secara resmi meminta izin kepada tetua adat setempat untuk menggunakan tanah mereka, sebuah langkah rekonsiliasi yang sangat progresif pada masanya.
4. Pelopor gerakan penyalamatan hutan hujan pertama di dunia

Di balik citra santainya, komunitas Nimbin memiliki jiwa aktivis yang sangat kuat, terutama dalam isu lingkungan. Pada tahun 1979, komunitas ini melakukan protes besar-besaran untuk menghentikan penebangan hutan hujan lokal dalam sebuah peristiwa yang dikenal sebagai "Pertempuran Terania Creek". Aksi mereka yang gigih ini berhasil menekan pemerintah New South Wales untuk mengeluarkan undang-undang pertama di dunia yang secara spesifik melindungi hutan hujan dari penebangan, sebuah pencapaian bersejarah.
5. Penuh dengan festival, seni, dan budaya alternatif

Kehidupan di Nimbin adalah sebuah perayaan kreativitas yang tiada henti. Jalanan utamanya dihiasi dengan mural-mural penuh warna. Selain MardiGrass, kota ini menjadi tuan rumah bagi berbagai festival sepanjang tahun, mulai dari Nimbin Roots Festival (festival musik), Nimbin Performance Poetry World Cup (lomba puisi), hingga pameran seni. Toko-toko di sini pun unik, menjual berbagai kerajinan tangan, pakaian-pakaian funky, dan produk-produk rami, mencerminkan semangat artistik dan gaya hidup alternatif yang menjadi jantung dari kota ini.
Jadi, Nimbin adalah sebuah komunitas yang lahir dari semangat perubahan dan terus bertahan dengan nilai-nilai kreativitas, aktivisme lingkungan, dan kebebasan berekspresi. Mulai dari perjuangannya untuk menyelamatkan hutan hujan hingga festival-festivalnya yang penuh warna, Nimbin jadi salah satu sejarah budaya Australia yang tak terhapuskan. Apakah kamu mau mengunjungi kota unik ini?