5 Fakta Ular Bertentakel, Berbadan Kaku Saat Mencari Mangsa

Ular bertentakel merupakan ular akuatik asli dari Asia Tenggara. Hewan dengan nama ilmiah Erpeton tentaculatum ini tersebar di Thailand, Kamboja, dan Vietnam. Mereka hidup di wilayah danau, sawah, serta aliran air yang mengalir lambat. Ular ini dapat ditemukan di air tawar, payau, maupun air asin.
Sesuai dengan namanya, ular bertentakel ini memiliki dua tentakel yang terletak di moncongnya. Ular ini memiliki bisa dengan level sedang. Mari berkenalan dengan ular bertentakel ini lebih lanjut yuk!
1. Berukuran kecil

Ular bertentakel memiliki ciri yang paling mudah terlihat berupa sepasang tentakel bersisik yang menonjol di bagian moncongnya. Warna tubuh ular ini bervariasi, dari cokelat muda dengan garis-garis gelap, hingga abu-abu gelap dengan bintik cokelat muda. Warna dan pola tubuh ular bertentakel ini menyerupai ranting atau cabang pohon yang basah. Ular bertentakel memiliki taring yang terletak di bagian belakang mulut dan dapat mengeluarkan bisa. Ular ini relatif berukuran kecil, dengan panjang tubuh sekitar 50–90 cm.
2. Apa fungsi tentakelnya?

Tentakel pada ular ini memiliki fungsi mekanosensorik, yaitu fungsi untuk mendeteksi lingkungan sekitar serta menemukan mangsa. Ketika menemukan mangsa, ular bertentakel akan menggigit menggunakan taringnya dan mengeluarkan bisa. Bisa ular ini tidak berbahaya dan khusus digunakan untuk ikan yang menjadi makanan utama dari ular bertentakel.
3. Tubuh yang kaku saat berburu

Dalam proses berburu dalam menangkap mangsanya, ular bertentakel menggunakan metode yang cukup unik. Hewan ini akan menghabiskan sebagian besar waktunya dalam posisi diam kaku. Ekornya akan digunakan untuk menambatkan dirinya tetap di bawah air, sedangkan bagian tubuh hewan ini akan berbentuk huruf “J” terbalik. Ular bertentakel akan terus mempertahankan bentuk ini hingga akhirnya seekor ikan berenang ke area tersebut, maka ular bertentakel akan menyerang mangsanya dalam satu gerakan cepat.
4. Ular akuatik

Ular bertentakel menghabiskan seluruh hidupnya berada di dalam air. Mereka dapat bertahan di dalam air hingga 30 menit tanpa muncul ke permukaan untuk bernapas. Ketika musim kemarau dan malam hari tiba, ular ini akan menenggelamkan dirinya di dalam lumpur.
5. Tidak bersuara

Ular bertentakel tidak dapat mengeluarkan suara. Namun mereka saling berkomunikasi dengan persepsi visual dan sensorik. Bagian tentakel yang sangat sensitif menjadi organ sensorik dapat membantu ular ini untuk mendeteksi keberadaan hewan lain. Ular ini juga akan menggunakan indra penglihatan mereka untuk memahami lingkungan sekitar.
Keberadaan tentakel pada ular ini memang sangat memudahkan kita untuk mengenalinya. Saat ini, ular bertentakel dianggap memiliki jumlah populasi yang cukup melimpah. Namun, ular ini banyak diburu untuk diperdagangkan secara ilegal, terutama di Kamboja bagian tengah.