Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Ular Segitiga Merah, Jadi Makanan Ular Welang!

Ular segitiga merah (inaturalist.org/muangpaisuetrong)
Intinya sih...
  • Ular segitiga merah memiliki pola berbentuk segitiga berwarna merah pada tubuhnya, namun pola tersebut hanya terlihat pada individu muda
  • Ular ini merupakan hewan ovipar yang berkembang biak dengan cara bertelur, dan termasuk ular dengan ukuran cukup kecil yaitu panjang maksimal sekitar 135 cm
  • Ular segitiga merah tidak berbisa bagi manusia, mengandalkan kecepatan dan gigitannya yang kuat untuk menangkap mangsa, dan dapat ditemukan di daerah Asia Tenggara dan Asia Selatan

Biasanya ada beberapa cara penamaan hewan, yaitu dari tempat penemuannya, dari siapa penemunya, dan dari ciri fisiknya. Ketiga cara penamaan tersebut sering digunakan karena mudah diingat, mudah dibuat, dan dapat mendeskripsikan suatu hewan dengan baik. Hal ini juga terjadi pada Xenochrophis trianguligerus atau ular segitiga merah.

Seperti namanya, ular ini punya pola berbentuk segitiga berwarna merah di bagian samping tubuhnya. Namun pola tersebut hanya terlihat pada individu muda, saat dewasa polanya akan memudar dan warna ular kecil ini akan semakin memudar. Ia juga punya warna hijau dan cokelat yang membantunya untuk berkamuflase di rerumputan, tanah, dan pepohonan.Tak hanya pola dan warnanya yang unik, ternyata ular ini punya banyak keunikan, lho.

1. Ular segitiga merah berkembang biak dengan cara bertelur

Ular segitiga merah (inaturalist.org/muangpaisuetrong)

Selayaknya kebanyakan reptil, ular segitiga merah termasuk hewan ovipar yang berkembang biak dengan cara bertelur, jelas MyBis. Telur yang dihasilkan oleh ular betina juga tidak terlalu banyak karena hanya berkisar antara 5 sampai 8 butir saja. Bentuk telurnya agak berbeda dari telur burung atau ayam. Telur ular ini cenderung memanjang dan punya cangkang yang lunak dan elastis. Berbeda dari telur ayam dan burung yang cangkangnya keras. Ukuran telur ular segigita merah juga kecil yang membuatnya cukup rapuh dan terkadang hancur terinjak oleh hewan lain.

2. Punya pola segitiga berwarna merah di tubuhnya

Ular segitiga merah (inaturalist.org/neymark)

Ular segitiga merah termasuk ular dengan ukuran yang cukup kecil karena panjang maksimalnya hanya sekitar 135 cm. Badan ular ini sendiri ramping, memanjang, matanya besar, dan kepalanya lonjong. Sisik-sisiknya juga terlihat besar dan berlunas sehingga menimbulkan kesan yang kasar. Padahal jika disentuh ular ini cukup licin karena kebiasaannya berenang di air.

Individu muda dan dewasa punya sedikit perbedaan pada warna dan pola di tubuh. Secara umum individu muda punya pola yang lebih jelas dan warna yang lebih cerah. Warna hitam, cokelat, abu-abu, kuning, hijau, jingga, dan merah dapat terlihat di tubuhnya. Pola segitiga berwarna merah di samping dan pola garis di atas tubuhnya juga sangat jelas. Sementara itu individu dewasa warnanya lebih pudar dengan tubuh dominan berwarna cokelat, hijau, atau abu-abu, pola di tubuhnya juga tidak terlihat jelas.

3. Merupakan ular yang tidak berbahaya

Ular segitiga merah (inaturalist.org/rimbawan_37)

Walaupun terlihat sangar namun ular segitiga merah merupakan ular yang tidak berbahaya bagi manusia, terang Hong Kong Snake ID. Ular ini sama sekali tidak berbisa dan mengandalkan kecepatan dan gigitannya yang kuat untuk menangkap mangsa. Katak, ikan, kodok, telur ikan, dan reptil kecil jadi makanan utama ular ini. Biasanya ia akan mencari makanannya tersebut di pinggir sungai saat malam hari. Di siang hari ular ini tidak terlalu aktif dan lebih memilih untuk beristirahat di lubang atau sela-sela bebatuan.

4. Dapat dengan mudah ditemukan di sungai dan daerah lembab

Ular segitiga merah (inaturalist.org/parinyaherp)

Dilansir The Reptile Database, ular segitiga merah dapat ditemukan di daerah Asia Tenggara dan Asia Selatan. Indonesia, Malaysia, Thailand, Brunei, Kamboja, India, Laos, Singapura, dan Vietnam jadi negara yang dihuni oleh reptil ini. Daerah-daerah tersebut merupakan daerah beriklim tropis yang sangat cocok ditinggali berbagai jenis ular. Suhu yang hangat, makanan yang berlimpah, dan banyaknya pepohonan sangat ideal bagi ular.

Habitatnya sendiri mencakup beberapa tempat, seperti hutan, sawah, kebun, rawa, daerah lembab, sungai, dan danau. Sebagai ular semi akuatik ular ini sangat suka mendiami daerah berair yang lembab dan kadang juga ditemukan di pepohonan atau rerumputan. Bahkan dia juga termasuk perenang yang handal dan mampu menyelam ke dasar sungai atau danau. Kemampuannya tersebut ia gunakan untuk berburu dan kabur dari predator.

5. Kerap jadi makanan ular lain yang lebih besar

Ular segitiga merah (inaturalist.org/sarah_a_)

Seperti ular dan hewan kecil lain, ular segitiga merah kerap kali jadi santapan yang lezat bagi predator yang lebih besar. Bahkan tak jarang beberapa ular yang lebih besar juga memakan ular ini, lho. Ular-ular seperti Ophiophagus hannah (king cobra), Bungarus fasciatus (ular welang), dan Bungarus candidus (ular weling) jadi beberapa ular yang suka memakan ular ini.

Hal ini terjadi karena ketiga spesies ular tersebut termasuk spesies ophiophagy, yaitu hewan yang secara khusus hanya memakan ular. Dengan bisanya yang sangat mematikan ular segitiga merah tidak bisa berkutik jika sudah bertemu ular-ular tersebut. Namun pada beberapa kesempatan ular segitiga merah juga dapat kabur dari mereka dengan mengandalkan kemampuan kamuflase, kecepatan, dan kelincahannya.

Ular memang sering diasosiasikan sebagai hewan yang menjijikan, menggelikan, dan berbahaya. Namun tak sedikit juga ular yang unik dan berbeda dari spesies ular lain, salah satunya adalah ular segitiga merah. Warnanya, kebiasaannya, kandungan bisanya, sampai habitatnya cukup menarik. Bahkan ular ini juga tidak berbisa jadi kalau kamu menemukan ular ini di sekitar rumah kamu tidak boleh membunuhnya, cukup usir saja dengan sapu atau kayu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arzha Ali Rahmat
EditorArzha Ali Rahmat
Follow Us