Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Mitologi Bulan di Berbagai Kebudayaan Dunia

Selene (commons.wikimedia.org/Marie-Lan Nguyen)
Selene (commons.wikimedia.org/Marie-Lan Nguyen)

Bulan selalu menjadi objek yang menarik perhatian manusia sejak zaman kuno. Cahayanya yang menerangi malam memunculkan berbagai cerita mitologi di berbagai budaya. Banyak peradaban menganggap Bulan memiliki kekuatan spiritual serta pengaruh terhadap kehidupan di Bumi. Tak heran jika banyak mitos tentang Bulan masih bertahan hingga saat ini.

Setiap budaya memiliki tokoh mitologis yang mewakili Bulan dengan berbagai karakter dan kisah uniknya. Ada yang digambarkan sebagai dewa atau dewi yang membawa kedamaian, ada pula yang memiliki kisah tragis. Dari Selene dalam mitologi Yunani hingga Chang’e di Tiongkok, berikut adalah lima kisah mitologi Bulan yang paling menarik dari berbagai kebudayaan.

1. Mitologi Yunani

Selene (commons.wikimedia.org/Dosseman)
Selene (commons.wikimedia.org/Dosseman)

Dalam mitologi Yunani, Selene adalah dewi Titan yang melambangkan Bulan dan cahaya malam. Ia adalah putri Titan Hyperion dan Theia, serta saudara dari Helios (dewa Matahari) dan Eos (dewi Fajar). Selene digambarkan sebagai sosok yang anggun, mengendarai kereta perak melintasi langit malam. Perannya sangat penting dalam menandai siklus Bulan.

Selene sering dikaitkan dengan dewi lain seperti Artemis dan Hecate, yang masing-masing mewakili fase Bulan yang berbeda. Artemis sering dikaitkan dengan bulan sabit, sementara Hecate dengan bulan yang memudar. Selene sendiri lebih erat dengan Bulan purnama yang bersinar penuh. Kisah Selene sering muncul dalam puisi dan seni Yunani

2. Mitologi Hindu

Chandra (commons.wikimedia.org/Redtigerxyz)
Chandra (commons.wikimedia.org/Redtigerxyz)

Dalam mitologi Hindu, Bulan dikenal sebagai Chandra, yang merupakan salah satu dewa penting dalam kepercayaan kuno. Chandra digambarkan sebagai sosok pria tampan dengan bulan sabit di kepalanya, sering kali memegang tongkat dan bunga teratai. Ia dipercaya sebagai penguasa malam yang memiliki pengaruh besar terhadap kesuburan dan keindahan.

Selain itu, Chandra juga dianggap sebagai salah satu dari Navagraha, sembilan entitas surgawi yang memengaruhi kehidupan manusia. Masyarakat Hindu meyakini bahwa posisi Bulan dalam perhitungan astrologi dapat mempengaruhi nasib seseorang. Cahaya Bulan Chandra diyakini memiliki energi yang dapat menyehatkan dan menyegarkan tanaman.

3. Mitologi Tiongkok

Chang'e (commons.wikimedia.org/DaiMengMaoLong)
Chang'e (commons.wikimedia.org/DaiMengMaoLong)

Dalam mitologi Tiongkok, kisah Chang'e adalah salah satu legenda Bulan yang paling terkenal. Dia adalah seorang wanita yang naik ke Bulan setelah meminum ramuan keabadian yang seharusnya untuk suaminya, Hou Yi. Menurut legenda, Hou Yi adalah seorang pemanah yang menyelamatkan dunia dengan menembak jatuh sembilan dari sepuluh matahari yang membakar Bumi.

Setelah tinggal di Bulan, Chang'e menjadi Dewi Bulan yang dihormati. Setiap tahun pada Festival Pertengahan Musim Gugur, masyarakat merayakan dengan menatap Bulan dan menikmati kue bulan. Banyak yang percaya bahwa bayangan di Bulan adalah sosok Chang'e yang hidup abadi di sana, ditemani seekor kelinci giok yang melambangkan keabadian.

4. Mitologi Mesir

Khonsu (pexels.com/AXP Photography)
Khonsu (pexels.com/AXP Photography)

Mesir kuno memiliki lebih dari satu dewa yang dikaitkan dengan Bulan. Salah satunya adalah Khonsu, dewa Bulan yang juga dikenal sebagai pelindung perjalanan malam dan penyembuh. Ia sering digambarkan sebagai pemuda dengan kepala berbentuk bulan sabit, membawa ankh yang melambangkan kehidupan.

Selain Khonsu, ada juga Thoth, dewa kebijaksanaan yang dikaitkan dengan Bulan. Ia digambarkan memiliki kepala burung ibis atau babon, serta sering dikaitkan dengan pencatatan waktu dan ilmu pengetahuan. Thoth memainkan peran penting dalam sistem kalender Mesir, di mana siklus Bulan digunakan sebagai dasar perhitungan waktu.

5. Mitologi Romawi

Luna (commons.wikimedia.org/Rama)
Luna (commons.wikimedia.org/Rama)

Dalam mitologi Romawi, Luna adalah dewi yang mewakili Bulan dan memiliki peran serupa dengan Selene di Yunani. Dia sering digambarkan sebagai wanita cantik dengan jubah berbintang, mengendarai kereta perang yang ditarik oleh dua kuda putih. Cahaya peraknya melambangkan ketenangan dan keanggunan yang menyelimuti dunia saat Matahari tenggelam.

Selain aspek spiritual, Luna juga dikaitkan dengan pertanian dan kesuburan. Bulan menjadi pedoman bagi para petani dalam menentukan waktu tanam dan panen. Hubungannya dengan siklus alam membuatnya dihormati sebagai simbol kesuburan dan kehidupan. Hingga kini, pengaruhnya masih terasa dalam kalender lunar yang digunakan dalam berbagai budaya.

Dari Selene di Yunani hingga Chang'e di Tiongkok, setiap mitologi memberikan interpretasi unik tentang Bulan dan pengaruhnya dalam kehidupan manusia. Kisah-kisah ini telah diwariskan selama ribuan tahun, membentuk tradisi dan kepercayaan yang masih bertahan hingga kini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zaffy Febryan
EditorZaffy Febryan
Follow Us