5 Fakta Ordo Psittaciformes, Dapat Menirukan Suara Manusia

Ordo Psittaciformes, juga dikenal sebagai ordo burung paruh bengkok atau burung kakaktua, adalah salah satu ordo burung yang paling menarik dan populer di dunia. Burung-burung ini dikenal karena warna-warni bulu mereka, kepintaran, dan kepribadian yang lucu.
Ada lebih dari 400 spesies burung yang termasuk dalam ordo ini, dan kebanyakan dari mereka adalah burung peliharaan yang populer di seluruh dunia. Berikut ini adalah lima fakta menarik tentang ordo Psittaciformes.
1. Ordo Psittaciformes memiliki spesies burung terbesar dan terkecil

Ordo Psittaciformes memiliki spesies burung terbesar dan terkecil di dunia. Burung terbesar dalam ordo ini adalah kakaktua sulphur crested (Cacatua galerita), yang menurut Animal Diversity, dapat tumbuh hingga 50 cm panjangnya dan beratnya mencapai 0,95 kg. Kakaktua sulphur crested memiliki bulu putih dan kepala berwarna kuning dengan jambul besar dan indah. Mereka dapat ditemukan di wilayah Australia dan dianggap sebagai salah satu spesies kakaktua yang paling populer sebagai burung peliharaan.
Sementara itu, burung terkecil dalam ordo Psittaciformes adalah burung perkici Madagaskar (Micropsitta pusio), yang hanya memiliki panjang sekitar 8,6 cm dan beratnya hanya sekitar 10 gram. Burung ini memiliki bulu berwarna hijau dengan garis-garis putih pada kepala dan memiliki paruh yang sangat kecil. Burung ini hanya ditemukan di Madagaskar dan dianggap sebagai salah satu burung terkecil di dunia.
2. Burung dalam ordo Psittaciformes bisa belajar bicara

Burung dalam ordo Psittaciformes termasuk burung yang sangat cerdas dan bisa belajar bicara. Veberapa spesies burung dalam ordo ini seperti burung kakaktua dan burung nuri bahkan dapat menirukan suara manusia dengan sangat baik, seperti yang dijelaskan dalam situs AZ Animals.
Burung kakaktua biasanya belajar bicara melalui pengulangan dan kebiasaan. Mereka juga dapat memahami dan merespons perintah manusia dengan baik. Kemampuan untuk belajar bicara dan memahami perintah manusia menjadikan burung-burung dalam ordo Psittaciformes menjadi pilihan populer sebagai burung peliharaan.
3. Ordo Psittaciformes adalah hewan yang bersosialisasi tinggi

Burung dalam ordo Psittaciformes adalah hewan yang sangat sosial dan cenderung hidup dalam kelompok besar. Mereka sering berkomunikasi dengan anggota kelompoknya menggunakan bahasa tubuh dan suara.
Karena sifat sosialnya yang kuat, mereka bisa mengalami depresi dan stres jika mereka dipisahkan dari kelompoknya atau jika ditempatkan dalam lingkungan yang tidak cocok. Jadi, perlu diingat bahwa burung-burung dalam ordo Psittaciformes membutuhkan interaksi dan perhatian dari manusia agar tetap sehat dan bahagia.
4. Burung dalam ordo Psittaciformes bisa hidup lama

Burung-burung dalam ordo Psittaciformes terkenal karena memiliki umur yang panjang. Beberapa spesies bahkan dapat hidup hingga 80 tahun.
Menurut Science Focus, salah satu species dari ordo ini, seperti kakaktua dan burung nuri Amazon dapat mencapai usia 75 tahun atau lebih. Karena umur yang panjang, memelihara burung dalam ordo Psittaciformes membutuhkan komitmen jangka panjang dan persiapan yang matang.
5. Beberapa spesies dalam ordo Psittaciformes terancam punah

Sayangnya, beberapa spesies burung dalam ordo Psittaciformes saat ini terancam punah karena perburuan liar dan hilangnya habitat alaminya. Beberapa spesies yang terancam punah termasuk kakaktua hitam, kakaktua bunta (Cacatua sulphurea), dan nuri iepala hitam (Poicephalus meyeri).
Beberapa organisasi dan kelompok konservasi di seluruh dunia telah bekerja keras untuk memperbaiki keadaan populasi burung-burung ini dan memastikan agar mereka tidak punah. Penting juga bagi semua orang mendukung upaya konservasi agar melestarikan keberadaan mereka di alam liar.
Ordo Psittaciformes merupakan ordo burung yang menarik dan cerdas dengan berbagai sifat unik. Mereka memiliki spesies burung terbesar dan terkecil di dunia, bisa belajar bicara, hidup dalam kelompok besar, hidup lama, dan sayangnya, beberapa spesies mereka saat ini terancam punah. Meskipun burung-burung dalam ordo ini populer sebagai burung peliharaan, penting untuk mempertimbangkan tanggung jawab jangka panjang dalam memelihara mereka dan mendukung upaya konservasi untuk melestarikan keberadaan mereka di alam liar.