6 Burung Unik yang Menjadikan Kaktus sebagai Rumahnya

Kaktus sering kali identik dengan tanaman berduri yang tumbuh di wilayah gersang dan panas. Namun, siapa sangka, di balik duri-durinya yang tajam, kaktus justru menjadi tempat yang ideal bagi sejumlah burung untuk membangun rumah. Beberapa spesies burung menjadikan kaktus sebagai tempat bersarang demi melindungi diri dari predator, suhu ekstrem, serta untuk mempermudahkan berburu makanan di sekitarnya.
Dalam artikel ini, kita akan mengenal enam jenis burung unik yang menjadikan kaktus sebagai rumah mereka. Mulai dari burung pelatuk hingga burung hantu mungil, masing-masing memiliki perilaku dan strategi adaptasi yang menakjubkan di tengah kerasnya kehidupan gurun.
1. Cactus Wren (Campylorhynchus brunneicapillus)

Burung kaktus wren, atau cactus wren, adalah burung yang hidup di daerah kering, termasuk Gurun Chihuahuan, Gurun Sonora, dan Gurun Mojave. Burung ini memiliki bulu berwarna cokelat dengan pola hitam dan putih yang khas. Ciri mencolok villainy adalah garis putih di atas matanya yang memanjang hingga tepat sebelum punggung atas. Bagian dadanya berwarna cokelat tua dengan dengan bintik-bintik hitam mencolok, sementara sayap dan ekornya bergaris-garis hitam, putih, dan cokelat.
Dilansir laman A-Z Animals, cactus wren biasanya membangun sarang mereka di atas kaktus cholla, pada ketinggian sekitar 1-3 meter dari permukaan tanah. Sarang yang dibangun di kaktus berfungsi sebagai perlindungan dari predator. Sarang tersebut terbuat dari rerumputan dan tanaman tahunan lainnya, berbentuk menyerupai bola sepak dengan lubang di salah satu sisinya.
Berbeda dari kebanyakan burung yang hanya menggunakan sarang untuk membesarkan anak, cactus wren memanfaatkan sarangnya sepanjang tahun sebagai tempat tinggal.
2. Burung Pelatuk Gila (Melanerpes uropygialis)

Burung pelatuk gila atau Gila woodpecker, adalah burung pelatuk berukuran sedang yang hidup di wilayah Gurun Sonora. Habitatnya tersebar luas di barat daya Amerika Serikat, termasuk California, Nevada bagian selatan, Arizona, hingga New Mexico. Sayap dan punggung burung ini memiliki pola seperti zebra dengan warna hitam dan putih. Bagian dada hingga perutnya berwarna cokelat keabu-abuan. Pada spesies jantan, terdapat corak merah kecil di bagian atas kepalanya.
Burung pelatuk gila membangun sarangnya di lubang yang mereka buat sendiri pada kaktus saguaro atau pohon mesquite. Mereka menggunakan paruhnya yang tajam dan kuat untuk menggali batang kaktus. Meskipun terdengar merusak, keberadaan burung ini ternyata tidak membahayakan kaktus.
Menurut penjelasan laman Arizona-Sonora Desert Museum, burung pelatuk gila hanya menggali di bagian korteks luar kaktus, sehingga tidak merusak jaringan penting di dalamnya. Selain itu, kaktus saguaro mampu membentuk jaringan pelindung alami untuk mencegah infeksi bakteri dan mengurangi kehilangan air. Hal ini membuat proses penggalian tidak mengganggu pertumbuhan kaktus secara keseluruhan.
3. Gilded Flicker (Colaptes chrysoides)

Gilded flicker adalah burung pelatuk berukuran besar dengan panjang tubuh mencapai 29 cm. Burung ini dapat ditemukan di Gurun Sonora, Yuma, dan Gurun Colorado, wilayah barat daya Amerika Serikat, hingga barat laut Meksiko. Bagian wajahnya berwarna abu-abu, dengan kepala berwarna cokelat. Sayap bagian dalam berwarna kuning, sedangkan bagian perut dan sayap atas dipenuhi bintik-bintik hitam. Pada spesies jantan, terdapat garis merah menyerupai kumis dan pola hitam di bagian dadanya.
Seperti burung pelatuk gila, gilded flicker juga membangun sarangnya dengan menggali lubang di batang kaktus saguaro. Namun, berbeda dengan pelatuk gila, kehadiran burung ini justru bisa membahayakan kaktus. Pasalnya, mereka biasanya membuat lubang sarang lebih dekat ke puncak kaktus dibandingkan ke bagian bawah. Dilansir laman Earth Life, area ini memiliki tulang rusuk yang lebih tipis, sehingga dapat menghambat distribusi air di dalam tubuh kaktus saguaro. Selain itu, rongga besar yang digali oleh gilded flicker bisa melemahkan struktur bagian atas kaktus dan berpotensi menyebabkan keruntuhan.
4. Burung Hantu Kerdil Kaktus Ferruginous (Glaucidium brasilianum cactorum)

Burung lain yang tinggal di kaktus adalah burung hantu kerdil kaktus ferruginous, atau cactus ferruginous pygmy owl. Burung ini ditemukan di wilayah Gurun Arizona bagian selatan dan barat laut Meksiko. Termasuk burung hantu kecil, spesies ini memiliki panjang tubuh sekitar 15 cm dan berat sekitar 2,5 ons. Tidak seperti burung hantu pada umumnya, burung ini bersifat diurnal, yaitu aktif berburu pada siang hari.
Dilansir laman National Audubon Society, burung hantu kerdil kaktus ferruginous biasanya menggunakan rongga bekas sarang burung pelatuk di kaktus saguaro sebagai tempat bersarang. Menempatkan sarang di dalam kaktus bertujuan untuk memberikan perlindungan dari predator serta cuaca ekstrem gurun.
Selain sebagai tempat berlindung, kaktus juga memudahkan mereka dalam mencari makanan, seperti serangga dan hewan kecil lainnya yang hidup di vegetasi kaktus, terutama pada bagian bunga.
5. Elang Meksiko atau Caracara Jambul Utara (Caracara cheriway)

Elang Meksiko, atau Northern Crested Caracara, adalah satu-satunya jenis elang yang diketahui membangun sarang di atas kaktus. Burung ini dapat ditemukan di wilayah Amerika Serikat bagian selatan, Amerika Tengah, hingga Meksiko. Meskipun dikenal sabagai nama "elang", secara ilmiah burung ini sebenarnya termasuk dalam keluarga alap-alap atau Falconidae.
Burung ini memiliki penampilan yang unik dan mencolok. Bagian bawah tubuhnya berwarna cokelat tua, sedangkan lehernya berwarna putih. Sayapnya memperlihatkan kombinasi bulu putih dengan garis-garis cokelat tua yang terlihat jelas di bagian dada. Di atas kepalanya terdapat bulu berwarna cokelat pekat yang membentuk jambul khas.
Menurut laman National Audubon Society, burung ini biasanya membangun sarang di atas pohon atau kaktus besar, pada ketinggian hingga 15 meter dari permukaan tanah. Sarang mereka dapat ditemukan di pohon ek, akasia, hingga kaktus raksasa seperti saguaro. Sarang tersebut dibuat dari ranting, rumput liar, dan berbagai puing alami lainnya. Menariknya, elang Meksiko ini kerap menggunakan sarang yang sama dari tahun ke tahun.
6. Burung Hantu Peri (Micrathene whitneyi)

Burung hantu peri, atau elf owl, adalah spesies burung hantu terkecil di dunia. Beratnya hanya sekitar 1,4 ons dengan panjang tubuh sekitar 13 cm. Burung ini memiliki bulu berwarna cokelat keabu-abuan, mata kuning pucat, serta bulu putih tipis di atas mata yang menyerupai alis. Paruhnya berwarna abu-abu dengan ujung melengkung tajam, khas burung pemangsa.
Dilansir laman iNaturalist, elf owl membangun sarangnya di dalam kaktus saguaro, dan sering kali memanfaatkan kembali lubang sarang bekas burung pelatuk yang sudah ditinggalkan. Tinggal di dalam kaktus memberikan perlindungan dari predator dan suhu ekstrem gurun.
Makanan utamanya terdiri atas berbagai serangga, terutama ngengat, kumbang, dan bahkan kalajengking, yang mereka buru pada malam hari.
Itulah enam spesies burung yang menjadikan kaktus sebagai rumahnya. kehadiran burung-burung ini menunjukkan betapa luar biasanya kemampuan adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungan yang menantang.