Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Racun VX: Zat Pencabut Nyawa Kim Jong Nam!

nytimes.com

Saudara tiri penguasa Korea Utara Kim Jong Un,  yaitu Kim Jong Nam tewas beberapa saat lalu secara misterius di Malaysia. Investigasi menyebutkan bahwa Jong Nam dibunuh menggunakan zat mematikan bernama VX. Banyak yang belum mengetahui “sehebat” apakah zat tersebut dalam melumpuhkan seseorang.

 

Berikut ulasan tentang zat pencabut nyawa Kim Jong Nam.

1. Mempunyai Nama Kimia S-2 Diisopropylaminoethyl Methylphosphonothioate

asiancorresponden.com

Merupakan senyawa golongan organofosfat yang sangat beracun. Zat ini tidak berwarna dan tidak berbau yang mampu mengganggu sistem saraf tubuh. Pertama kali dikembangkan di Inggris pada tahun 1950-an sebagai senjata kimia mematikan. PBB telah melarang penggunaan zat ini melalui konvensi tentang senjata kimia tahun 1993.

 

2. Dosis 10 Miligram Cukup Membunuh Seseorang Melalui Kontak Kulit

abcnews.go.com

Zat ini mempunyai cara kerja dengan merembes masuk lewat kulit kemudian mengacaukan system saraf  di tubuh.  Bisa disebarkan dengan semprotan, uap, produk-produk pertanian, makanan, dan larutan.

3. Terjadi Variasi Gejala Ketika Terkena Zat VX

naturalheadacheremedies.org

Terkena serangan zat VX bisa mengakibatkan gejala-gejala seperti mata perih, pusing, hidung berair, air liur tak terkendali, nafas tersengal, gelisah, mengantuk, pandangan buram, keringat berlebihan, dan mual.

4. Pakaian Atau Kain Bisa "Membawa" VX Selama 30 Menit Sesudah Terkena Uapnya

bumblebeelinens.com

Hal ini sangat berbahaya karena dapat menjalarkan virusnya kepada orang lain dan termasuk awet jika digunakan untuk senjata pembunuh.

5. VX adalah Zat Saraf Pemusnah Masal

straitstimes.com

Saddam Hussein pernah dituduh menggunakan zat VX ketika  melakukan pembunuhan massal terhadap warga sipil Kurdi saat serangan di Halabja tahun 1988. Vx Sendiri 100 kali lebih mematikan ketimbang zat Sarin yang pernah digunakan dalam Serangan Tokyo 1995, membunuh 12 orang dan berdampak terhadap ribuan orang.

Yang pasti kita harus selalu menjaga diri agar tetap berada di situasi yang aman dimanapun kita berada.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Yogie Fadila
EditorYogie Fadila
Follow Us