5 Fakta Sighișoara, Kota Asal Dracula yang Ternyata Penuh Warna

- Sighișoara, kota abad pertengahan yang masih dihuni sejak abad ke-12
- Tempat kelahiran Vlad the Impaler, inspirasi tokoh Dracula
- Punya festival abad pertengahan yang spektakuler setiap musim panas
Jika mendengar nama Transylvania, mungkin yang langsung terlintas di pikiran adalah kisah Dracula dan kastel angker di tengah kabut. Namun di balik legenda kelam itu, terselip sebuah kota kecil bernama Sighișoara yang justru tampak seperti negeri dongeng penuh warna. Dikelilingi perbukitan hijau dan sungai yang tenang, kota ini memancarkan pesona klasik khas Eropa Timur yang begitu menawan.
Sighișoara bukan sekadar kota tua—ia adalah potongan hidup dari abad pertengahan yang masih berdenyut hingga kini. Jalan-jalan berbatu, rumah pastel yang berjajar rapi, dan menara jam megah membuat siapa pun serasa melangkah ke masa lalu. Yuk kita telusuri 5 fakta menarik kota yang penuh warna ini!
1. Kota tua yang masih dihuni sejak abad ke-12

Sighișoara berdiri sejak abad ke-12, didirikan oleh para pemukim Saxon dari Jerman atas undangan Raja Hungaria. Kota ini menjadi salah satu benteng perdagangan penting di Transylvania pada masa itu. Hingga kini, arsitektur menara dan rumah batu tuanya masih terjaga dengan sangat baik.
Menariknya, Sighișoara bukan kota tua biasa—penduduk masih tinggal dan beraktivitas di dalam benteng bersejarahnya. Hal ini menjadikannya salah satu dari sedikit medieval citadel di dunia yang masih hidup hingga sekarang. Kota ini bahkan masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO sejak 1999.
2. Tempat kelahiran Vlad the Impaler, inspirasi tokoh dracula
Banyak orang tak tahu bahwa Sighișoara adalah tempat lahir Vlad Țepeș, atau Vlad the Impaler—sosok yang menginspirasi karakter Dracula karya Bram Stoker. Rumah kelahirannya masih berdiri di tengah kota tua, dengan plakat kuning yang menandai lokasinya hingga kini. Bangunan bersejarah ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin melihat sisi nyata dari legenda yang terkenal di seluruh dunia.
Mengutip Encyclopaedia Britannica, kini, rumah tersebut menjadi restoran bertema abad pertengahan dan museum kecil yang menampilkan sejarah Vlad. Meski kisahnya sering dikaitkan dengan legenda vampir, penduduk setempat lebih mengenangnya sebagai pahlawan nasional Rumania karena keberaniannya melawan penjajahan Ottoman.
3. Punya festival abad pertengahan yang spektakuler

Setiap musim panas, Sighișoara berubah menjadi kota abad pertengahan hidup dalam acara Sighișoara Medieval Festival. Acara besar ini diadakan di dalam benteng kota, lengkap dengan kostum tradisional, musik rakyat, pasar kuno, dan pertunjukan ksatria. Selama beberapa hari, suasana kota benar-benar terasa seperti melangkah kembali ke masa lalu.
Dilansir Romania Tourism Board, festival ini bukan hanya hiburan semata, tetapi juga upaya nyata melestarikan warisan budaya Translyvania. Ribuan wisatawan datang setiap tahun untuk menyaksikan parade, drama jalanan, hingga pertunjukan api malam hari yang megah. Tradisi ini terus dijaga oleh pemerintah kota dan komunitas lokal.
4. Menara jam ikonik yang menjadi simbol kota

Menara jam (clock tower) adalah ikon utama Sighișoara dan pintu masuk ke kota tua. Dibangun pada abad ke-14, menara ini dulunya berfungsi sebagai pusat administrasi sekaligus menara pengawas. Tingginya sekitar 64 meter dan memiliki atap berwarna-warni khas Transylvania yang membuatnya mudah dikenali dari kejauhan.
Atlas Obscura menyebutkan bahwa setiap jam, figur kayu di puncak menara akan bergerak menggambarkan hari-hari dalam seminggu. Dari atas menara, pengunjung bisa melihat panorama seluruh kota tua yang penuh warna pastel dan jalanan berbatu klasik. Keindahan dan keunikan mekanisme jam kunonya menjadikan menara ini salah satu daya tarik utama wisata sejarah di Sighișoara.
5. Dijuluki kota warna karena rumahnya yang cerah dan ceria
Tak hanya kaya sejarah, Sighișoara juga menawan dengan deretan rumah berwarna pastel—biru muda, kuning lembut, hingga merah bata. Warna-warna ini awalnya digunakan untuk menandai status sosial atau profesi pemilik rumah di masa lalu. Kini, perpaduan warna itu justru menjadi ciri khas visual kota yang membuatnya tampak cerah dan hidup sepanjang tahun.
Setiap sudut kota tampak seperti lukisan hidup yang memancarkan kehangatan dan nostalgia. Keindahan warnanya menghadirkan suasana yang menenangkan sekaligus penuh karakter khas Eropa Timur. Banyak pelukis dan fotografer dunia datang kesini untuk menangkap suasana unik perpaduan antara sejarah dan keceriaan warna.
Sighișoara adalah kota yang berhasil menjaga pesonanya di antara legenda dan kenyataan. Dari kisah Dracula hingga keindahan arsitektur abad pertengahan yang masih hidup, kota ini menunjukkan bahwa sejarah tak harus kelam—bisa juga penuh warna dan kehidupan. Kini, Sighișoara berdiri sebagai bukti bahwa warisan masa lalu dapat tetap bersinar cerah jika dijaga dengan cinta dan kebanggaan oleh generasinya.

















