4 Fakta Unik Bunga Dracula Vampira, Saat Keindahan Bertemu Kesan Seram

- Julukan "vampira" terinspirasi dari warna gelap ungu kehitaman
- Anggrek endemik dataran tinggi hanya tumbuh di hutan awan dingin Pegunungan Ekuador
- Bentuk bunga yang aneh dan unik memiliki sepal panjang berumbai menyerupai ekor naga
Anggrek identik dengan bunga yang cantik dan lembut. Tapi ada satu jenis anggrek yang justru terlihat aneh dan agak menyeramkan, yaitu Dracula. Nama ini berasal dari bahasa Latin yang berarti “naga,” dan memang pas menggambarkan tampilannya yang tidak biasa.
Salah satu spesiesnya yang paling dikenal adalah Dracula vampira. Warna bunganya gelap dan bentuknya unik, membuatnya terlihat berbeda dari anggrek pada umumnya. Banyak orang tertarik karena tampilannya yang tidak biasa dan terkesan misterius. Penasaran apa yang membuatnya spesial? Berikut empat fakta menarik tentang Dracula vampira.
1. Julukan dari warna gelap "vampira" terinspirasi dari nuansa ungu kehitaman

Spesies ini diberi nama “vampira” karena memiliki warna yang gelap dan mencolok. Warnanya bukan ungu biasa, tapi campuran antara ungu tua dan cokelat kehitaman, dengan pola urat yang terlihat jelas. Tampilan inilah yang membuat banyak orang langsung teringat pada sosok vampir.
Dilansir laman Botanico Hub, anggrek ini termasuk dalam famili Orchidaceae, yaitu salah satu keluarga tumbuhan berbunga terbesar dengan lebih dari 25.000 spesies. Bunga anggrek ini memiliki warna gelap dengan perpaduan merah dan ungu, serta kelopak panjang yang bentuknya menyerupai sayap kelelawar yang sedang terbang.
Dracula vampira bisa dikatakan bergaya gotik. Warna gelapnya tidak hanya memberi kesan menyeramkan, tetapi juga berfungsi untuk membantu bunga ini berkamuflase atau menarik jenis serangga tertentu di lingkungan yang teduh dan lembap.
2. Anggrek endemik dataran tinggi hanya tumbuh di hutan awan dingin Pegunungan Ekuador

Keberadaan Dracula vampira terasa semakin eksklusif karena ia merupakan flora endemik dengan habitat yang sangat terbatas. Dilansir laman Plants of the World Online, anggrek ini hanya ditemukan di hutan awan (atau cloud forests) di lereng pegunungan Ekuador. Ia tumbuh sebagai epifit, menempel pada pohon di ketinggian fantastis, sekitar 1.800 hingga 2.200 meter di atas permukaan laut.
Dracula vampira adalah epifit herba yang memang berasal dari hutan awan sejuk, hidup di pohon-pohon yang dipenuhi lumut. Lingkungan yang dingin, berkabut, dan memiliki kelembapan hampir 100 persen menjadi faktor penting bagi kelangsungan hidupnya.
Kondisi ini menjadi tantangan bagi para kolektor yang berusaha menanamnya di dataran rendah, karena sulit meniru keadaan alami tersebut di rumah kaca biasa. Keterbatasan habitat inilah yang membuat anggrek ini semakin langka dan perlu dilestarikan.
3. Bentuk bunga yang aneh dan unik memiliki sepal panjang berumbai menyerupai ekor naga

Kalau diperhatikan lebih dekat, bunga dari genus Dracula memang cocok dengan sebutan "naga" Ciri paling khasnya ada pada sepal, yaitu tiga kelopak luar yang bentuknya tidak bulat seperti bunga pada umumnya, tetapi memanjang dan meruncing hingga terlihat seperti ekor halus. Bagian ini membuat tampilannya terlihat mencolok dan berbeda dari jenis anggrek lain.
Ciri khas semua anggrek Dracula adalah sepal yang panjang dan ramping menyerupai ekor yang tumbuh dari ujung kelopak. Tiga ekor ini tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga membantu mengarahkan serangga penyerbuk ke bagian tengah bunga. Bentuknya yang tidak biasa membuat struktur bunga ini tampak begitu unik dan menarik.
4. Punya daya tarik unik mengeluarkan aroma mirip jamur atau bangkai untuk menarik lalat

Di balik tampilannya yang gelap, Dracula vampira dan jenis sejenisnya punya cara penyerbukan yang berbeda dari kebanyakan anggrek tropis. Jika anggrek lain menarik lebah atau kupu-kupu dengan nektar manis dan aroma harum, Dracula justru menarik perhatian lalat sebagai penyerbuk utamanya.
Dilansir laman New Scientist, anggrek Dracula telah berevolusi untuk meniru jamur, baik dari penampilan maupun aroma, demi menarik serangga yang disebut lalat jamur (fungus gnats). Cara penyerbukan ini, yang disebut mycomimicry, bekerja dengan meniru jamur. Lalat datang karena mengira bunga itu adalah jamur tempat mereka biasa bertelur atau mencari makan.
Saat hinggap, lalat tanpa sadar membawa serbuk sari dan memindahkannya ke bunga lain. Strategi ini membuat Dracula vampira bisa tetap berkembang biak meski tidak menarik polinator yang biasanya dianggap “indah” seperti lebah atau kupu-kupu.
Inilah empat fakta menarik tentang Dracula vampira, anggrek unik dengan tampilan gelap dan cara hidup yang tak biasa. Dari bentuk bunganya yang menyerupai wajah kelelawar hingga strategi penyerbukannya yang cerdik, spesies ini menjadi bukti bahwa keindahan alam memiliki banyak sisi yang berbeda.