5 Fakta Trajan’s Market, Pusat Perbelanjaan Pertama dari Romawi Kuno

- Mall pertama di dunia yang dibangun oleh seorang kaisar
- Memiliki bangunan bertingkat dengan material beton Romawi
- Berisi sekitar 150 toko dan berbagai layanan
Trajan’s Market adalah salah satu situs bersejarah yang menunjukkan betapa inovatifnya masyarakat Romawi dalam membangun pusat kegiatan ekonomi. Dibangun pada masa Kaisar Trajan, kompleks ini sering disebut sebagai mall pertama di dunia karena konsepnya yang mirip dengan pusat perbelanjaan modern. Mulai dari deretan toko hingga area layanan publik, semuanya dirancang dengan struktur yang rapi dan terorganisir.
Walaupun telah berdiri selama hampir dua ribu tahun lalu, Trajan’s Market masih mampu memberikan gambaran jelas tentang kehidupan kota Romawi pada zamannya. Setiap bagian bangunannya menyimpan cerita menarik tentang teknologi dan budaya yang berkembang saat itu. Untuk mengetahui lebih jauh tentang keunikannya, yuk simak 5 fakta unik tentang pusat perbelanjaan bersejarah ini!
1. Mall pertama di dunia yang dibangun oleh seorang kaisar

Trajan’s Market dikenal sebagai pusat perbelanjaan pertama di dunia yang dibangun langsung oleh seorang kaisar, yaitu Kaisar Trajan pada awal abad ke-2 Masehi. Proyek ini dirancang oleh arsitek kepercayaannya, Apollodorus of Damascus, sebagai bagian dari perluasan kawasan Forum Trajan. Kehadirannya menunjukkan bagaimana kekuasaan Romawi tidak hanya terlihat dalam peperangan dan pemerintahan, tetapi juga dalam upaya menyediakan fasilitas publik yang terstruktur bagi warganya.
Sebagai kompleks perdagangan terpadu, Trajan’s Market menampung berbagai aktivitas ekonomi dan layanan yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari. Penataan ruang yang jelas dan terarah membuatnya menyerupai pusat perbelanjaan modern dalam bentuk awal. Dari sinilah Trajan’s Market sering dianggap sebagai cikal bakal mall yang kita kenal saat ini, lahir dari visi seorang kaisar yang melihat pentingnya ruang publik yang fungsional dan mudah diakses.
2. Memiliki bangunan bertingkat dengan material beton Romawi

Trajan’s Market memiliki struktur bertingkat yang disusun mengikuti kontur bukit, sehingga setiap lantai terhubung melalui tangga dan membentuk kesatuan ruang yang tertata. Bagian bawah kompleks berisi deretan toko kecil yang menghadap ke jalan, sementara tingkat di atasnya menampung lebih banyak ruang usaha dan area hunian. Penataan ini menunjukkan bagaimana arsitektur Romawi mampu memanfaatkan lahan secara efektif untuk menciptakan pusat perdagangan yang efisien.
Bangunan ini juga dikenal sebagai salah satu contoh terbaik penggunaan beton Romawi yang dilapisi bata. Material tersebut membuat struktur pasar menjadi kuat dan tahan lama, sekaligus memungkinkan pembentukan fasad yang rapi dan dekoratif. Berkat material dan teknik konstruksi ini, Trajan’s Market tetap bertahan hingga kini sebagai bukti keahlian arsitektur Romawi dalam mendirikan bangunan besar yang fungsional sekaligus menarik secara visual.
3. Berisi sekitar 150 toko dan berbagai layanan

Trajan’s Market menampung sekitar 150 ruang usaha yang tersebar di beberapa lantai, menjadikannya salah satu pusat perdagangan paling lengkap di Roma Kuno. Lantai dasar dipenuhi toko yang menjual kebutuhan harian seperti hasil bumi, bunga, dan berbagai barang kering. Di lantai atas, terdapat deretan toko khusus yang menawarkan minyak, anggur, hingga rempah-rempah dari wilayah timur, menjadikannya titik temu berbagai produk dari seluruh penjuru kekaisaran.
Selain tempat berjualan, beberapa ruang juga digunakan untuk layanan seperti bengkel kecil dan usaha jasa yang melayani pengunjung. Sementara itu, bagian paling atas berfungsi sebagai kantor administrasi, tempat urusan publik dan distribusi bantuan pangan. Keragaman fungsi ini menunjukkan bahwa Trajan’s Market bukan hanya pusat belanja, tetapi juga pusat layanan dan aktivitas kota yang sangat hidup.
4. Memiliki Great Hall dengan desain ventilasi canggih

Great Hall di Trajan’s Market dikenal sebagai salah satu ruang paling menonjol karena ukurannya yang besar dan desain arsitekturnya yang maju pada masanya. Ruangan panjang yang dinaungi deretan kubah ini dibangun dengan teknik beton Romawi yang memungkinkan terbentuknya ruang luas tanpa banyak penopang. Arsitek Romawi memanfaatkan bentuk kubah dan struktur bertingkat untuk menciptakan ruangan publik yang kokoh sekaligus nyaman digunakan.
Salah satu elemen paling menarik dari Great Hall adalah oculus di bagian puncak kubah, yang pada masa tertentu berfungsi sebagai jalur masuk cahaya dan udara. Bukaan ini membantu menjaga sirkulasi udara di dalam ruangan besar, sehingga berperan seperti sistem ventilasi alami. Restorasi modern mengungkap kembali fitur ini dan menunjukkan bagaimana perencana bangunan Romawi sudah memahami pentingnya pencahayaan dan ventilasi dalam menciptakan ruang yang efektif.
5. Menjadi fondasi bagi desain mall modern

Trajan’s Market dianggap sebagai cikal bakal desain mall modern karena sudah menerapkan konsep yang sangat mirip dengan pusat perbelanjaan masa kini. Kompleks ini memiliki bangunan bertingkat, deretan toko yang tersusun rapi, serta area yang dirancang untuk memudahkan alur pengunjung. Penataan ruang seperti ini membuat aktivitas belanja menjadi lebih nyaman dan terarah, sebuah pendekatan yang kemudian banyak diadopsi oleh mall di berbagai negara.
Hal lain yang membuatnya relevan dengan mall modern adalah cara dalam mengelompokkan toko berdasarkan jenis barang dan menyatukan fungsi perdagangan dengan ruang sosial. Pengunjung tidak hanya datang untuk membeli kebutuhan, tetapi juga untuk berinteraksi dan menikmati suasana. Konsep perpaduan antara belanja, kenyamanan, dan pengalaman inilah yang menjadikan Trajan’s Market fondasi penting bagi perkembangan pusat perbelanjaan di era modern.
Trajan’s Market bukan sekadar peninggalan Romawi Kuno, tetapi juga gambaran awal bagaimana sebuah pusat perbelanjaan bekerja. Melalui lima faktanya, kita bisa melihat bahwa konsep yang kini kita kenal sebagai “mall” sudah terbentuk sejak lama, lengkap dengan sistem perdagangan, ruang publik, dan inovasi arsitektur yang terus menginspirasi hingga sekarang.


















