5 Fakta Ular Pemakan Telur, Struktur Mulutnya Mirip Sidik Jari

Genus Dasypeltis merupakan keluarga ular yang terdiri atas 18 spesies berbeda. Nah, dari belasan spesies itu, ular pemakan telur atau rhombic egg-eater (Dasypeltis scabra) jadi salah satu spesies yang paling sering diamati. Kata rhombic pada nama bahasa Inggris mereka merujuk pada motif belah ketupat di sisik tubuh mereka. Biasanya, sisik ular ini memadukan warna cokelat cerah dan bintik cokelat tua.
Bagian mata mereka cenderung berwarna keemasan dan lidah di mulut ular ini berwarna gelap. Untuk ukuran, ular pemakan telur bisa dibilang masuk dalam kategori sedang. Panjang tubuh mereka bisa mencapai 55—120 cm dengan bobot sekitar 500 gram. Ular pemakan telur juga memiliki beberapa fakta menarik lain yang membuat mereka tampil beda dari spesies ular lain. Penasaran, kan? Yuk, kenalan dengan ular yang satu ini!
1. Peta persebaran dan habitat

Ular pemakan telur bisa dibilang memiliki peta persebaran yang sangat luas. Mereka ditemui mulai dari kawasan sub-sahara di Afrika hingga kawasan Timur Tengah. Artinya, negara-negara di Afrika Utara, Afrika Tengah, hingga negara-negara Arab. Menariknya, persebaran ular pemakan telur ternyata juga mencapai kawasan Afrika Selatan, dilansir African Snakebite Institute.
Untuk pilihan habitat, ular yang satu ini bisa dibilang cukup tahan banting. Animalia melansir bahwa ular pemakan telur ditemukan di sabana tropis, semak belukar, hutan tropis, hingga kawasan berbatu. Selama masih berada di kawasan sub-Sahara, ular pemakan telur pasti bisa tinggal di tempat tersebut. Mereka hanya absen di kawasan hutan hujan tropis dengan vegetasi yang padat serta gurun pasir.
2. Makanan favorit dan cara makannya yang unik

Sesuai dengan namanya, ular pemakan telur hanya memilih telur sebagai sumber pangan utama. Menariknya, mereka hanya akan melirik telur burung untuk dikonsumsi. Jadi, telur reptil lain ataupun amfibi tak akan dikonsumsi oleh ular yang satu ini. Nah, hal unik lain soal kebutuhan makanan ular pemakan telur adalah cara mereka makan.
Dilansir Fact Animal, ular yang satu ini nyaris tak memiliki gigi di dalam mulut mereka. Justru mereka mengembangkan rahang yang fleksibel sehingga bisa terbuka sampai tiga kali lipat dari ukuran normal. Di dalam mulut ular ini juga terdapat beberapa tonjolan yang berbaris yang memudahkan proses menelan telur saat mereka makan.
Ular ini mampu menelan telur utuh tanpa memecahkannya. Hebatnya lagi, indra penciuman ular pemakan telur sangat tajam hingga bisa membedakan mana telur busuk atau sudah terlanjur berkembang menjadi embrio, lho.
Oh iya, ular pemakan telur tergolong sebagai hewan nokturnal dan arboreal. Artinya, mereka akan beraktivitas pada malam hari dan bisa memanjat pohon dengan baik. Dengan pilihan menu makanan mereka yang sangat spesifik itu, biasanya ular pemakan telur akan berpuasa panjang saat burung-burung di sekitar habitat alami mereka sedang tidak memasuki musim reproduksi.
3. Apakah mereka ular berbisa?

Penampilan ular pemakan telur sebenarnya cukup menyeramkan di mata siapa saja yang melihat mereka. Ular dengan penampilan seperti ular pemakan telur itu biasanya memiliki bisa mematikan sebagai senjata andalan. Lantas, apakah ular yang satu ini juga tergolong sebagai spesies ular berbisa yang berbahaya?
Dilansir AZ Animals, pola sisik dan warna tubuh ular ini begitu mirip dengan rhombic night adder (Causus rhombeatus) dan beludak sisik gergaji (Echis carinatus). Sebagai catatan, kedua jenis ular itu dikenal sebagai spesies ular dengan bisa paling mematikan dan ular pemakan telur memang sengaja membentuk tubuh mereka akan menyerupai dua jenis ular tersebut. Namun, mengingat ular ini hampir tak memiliki gigi, mustahil pula kalau mereka masuk dalam kategori ular berbisa. Jadi, ular pemakan telur hanya menyerupai spesies ular berbisa, tetapi sejatinya termasuk ular tidak berbisa.
Jika penampilan mereka yang mirip ular berbisa itu tak dapat menipu predator yang coba mendekat, ular pemakan telur punya senjata lain. Biasanya, mereka akan menggesekkan sisik dengan keras sambil berdesis untuk menunjukkan dominasi kepada pengganggu. Kalau itu belum cukup, ular pemakan telur akan membuka mulut mereka lebar-lebar hingga coba menyerang target supaya segera menjauh.
4. Sistem reproduksi

Tidak diketahui apakah ada ritual kawin khusus bagi ular pemakan telur. Akan tetapi, diketahui kalau musim kawin ular yang satu ini berlangsung selama musim panas di habitat mereka masing-masing. Ular ini termasuk hewan ovipar yang artinya betina akan menghasilkan beberapa butir telur selama musim kawin.
Ular pemakan telur betina bisa menghasilkan 6—25 butir telur tiap musim kawin tiba. Telur-telur mereka tak langsung keluar semua, melainkan dikeluarkan secara bertahap di beberapa tempat berbeda. Butuh waktu 80—90 hari bagi telur ular ini sebelum akhirnya menetas. Saat baru keluar dari telur, anak ular pemakan telur biasanya sudah memiliki panjang sekitar 21—24 cm.
5. Bisa jadi ular peliharaan bagi pencinta reptil

Berkat penampilan mereka yang eye catching, ular pemakan telur bisa jadi hewan peliharaan yang menarik bagi pencinta reptil. Terlebih lagi, ular ini tidak membahayakan bagi manusia karena tidak adanya taring berbisa di dalam mulut mereka. Hanya saja, pemilik harus bersiap untuk memenuhi segala kebutuhan ular ini.
Dilansir AZ Animals, ular pemakan telur yang dipelihara manusia hampir dipastikan tidak bisa bereproduksi. Selain itu, terarium yang akan jadi rumah mereka harus ada pada suhu yang sesuai, pencahayaan yang baik, serta material alas yang disukai ular ini. Selain itu, untuk sumber makanan, biasanya ular pemakan telur peliharaan diberi telur burung puyuh saat masih kecil dan berubah menjadi telur ayam saat ukurannya sudah maksimal.
Meski jadi hewan peliharaan manusia, beruntungnya populasi ular pemakan telur saat ini tidak terancam. IUCN Red List melabeli ular ini dalam kategori kekhawatiran rendah (least concern) dengan jumlah populasi yang belum diketahui pasti. Dengan penampilan dan jenis makanan mereka yang unik, kira-kira kamu tertarik, gak, untuk memelihara ular yang satu ini?