Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Ular yang Sering Muncul di Musim Hujan, Waspada!

Ilustrasi ular yang sering muncul di musim hujan (commons.wikimedia.org/Adnan azad asif)

Setelah musim kemarau musim hujan pun datang. Musim di mana hawa menjadi dingin dan orang-orang membawa payung kemanapun mereka pergi. Saat musim hujan orang-orang akan semakin waspada. Tak cuma waspada akan hujan yang mengguyur, namun juga wasapada terhadap ular.

Pada musim hujan, hewan-hewan khususnya ular banyak yang menjadi lebih aktif. Dilansir Wildlife Removal, ular biasanya akan keluar dari persembunyiannya saat hujan. Karena itu kamu harus hati-hati. Berikut adalah jenis-jenis ular yang sering muncul di musim hujan khususnya di Indonesia.

1. Ular kobra

Ilustrasi ular kobra (unsplash.com/Angiola Harry)

Dilansir The Reptile Database, terdapat dua spesies ular kobra di Indonesia. Kobra jawa dengan nama ilmiah Naja sputrarix dan kobra sumatra dengan nama ilmiah Naja sumatrana. Keduanya punya beberapa varian warna, yaitu coklat, coklat kekuningan dan hitam legam.

Kedua kobra di Indonesia adalah jenis kobra penyembur. Dilansir National Geographic, kobra penyembur dapat menyemburkan bisanya ke arah mata manusia dengan sangat akurat. Gigitannya juga tidak bisa diremehkan karena bisa menghilangkan nyawa. Kamu harus hati-hati kalau bertemu ular ini.

2. Ular weling

Ilustrasi ular weling (commons.wikimedia.org/Wibowo Djatmiko)

Dilansir Animalia, ular ini memiliki nama ilmiah Bungarus candidus. Ular weling sering ditemukan di wilayah tropis yang dekat dengan air. Seperti hutan, daerah pertanian dan pegunungan. Ular ini punya ciri-ciri badan yang langsing, memiliki belang hitam putih, sisik punggungnya menonjol, dan ekornya lancip. Walaupun tidak agresif, nyatanya gigitan ular ini bisa menghilangkan nyawa. Jadi jangan coba-coba memegangnya, ya!

3. Ular welang

Ilustrasi ular welang (commons.wikimedia.org/Davidvraju)

Ular yang memiliki nama ilmiah Bungarus fasciatus ini mirip dengan ular weling. Bedanya, ular welang punya ekor yang tumpul, badannya lebih besar, punggungnya lebih menonjol, dan ada varian berwarna hitam kuning. Ular ini juga tidak agresif, dilansir Thai National Park, jika merasa terancam ular welang akan menyembunyikan kepalanya. Habitat ular welang sama dengan ular weling, yaitu di daerah lembab.

4. Ular cabai kecil

Ilustrasi ular cabai kecil (commons.wikimedia.org/Wibowo Djatmiko)

Ular ini memiliki nama ilmiah Calliophis intestinalis. Ular cabai kecil adalah ular berbisa tinggi yang ukurannya tidak sampai 1 meter. Ciri utama ular ini adalah badannya yang kecil, pola huruf "Y" di atas kepalanya dan pola hitam putih di bagian bawah tubuhnya. Dilansir Ecologyasia, ular ini sering memakan ular lain seperti ular kawat. Ular cabai kecil sering ditemukan di hutan, kebun bahkan taman. Kecil tapi berbahaya, definisi kecil-kecil cabe rawit.

5. Ular sanca kembang

Ilustrasi ular sanca kembang (commons.wikimedia.org/Rushenb)

Ular yang memiliki nama ilmiah Malayopython reticulatus ini memiliki pola yang mirip seperti kain batik atau bunga. Karena itulah dia diberi nama sanca batik atau sanca kembang. Walau tidak berbisa, namun ular ini tergolong berbahaya. Dilansir Regarding Reptiles dan USA Today, gigitannya bisa menyebabkan kerusakan fatal pada daerah yang tergigit. Lilitannya juga bisa memutus peredarahan darah ke otak yang menyebabkan dada tidak bisa mengembang dan berujung kematian. Jangan remehkan ular ini walau tidak berbisa.

6. Ular picung

Ilustrasi ular picung (id.m.wikipedia.org/Rushen)

Dilansir Nick's Wild Life, ular ini termasuk unik karena punya bisa dan racun. Rhabdophis subminiatus atau ular picung punya bisa di taring dan racun di bagian bawah kulitnya. Racunnya berbentuk cairan berwarna putih, hijau atau merah. Ular picung sering berada di dekat perairan, sawah, sungai, hutan, dan kebun. Selain itu jika merasa terancam dia akan memipihkan tubuhnya. Walaupun tidak agresif kamu tidak boleh memegang ular ini sembarangan.

7. Ular bangkai laut

Ilustrasi ular bangkai laut di atas pohon (commons.wikimedia.org/Rushen)

Dilansir Animalia, ular dengan nama ilmiah Trimeresurus albolabris ini tersebar di Jawa, Bali sampai Nusa Tenggara. Ular dari keluarga viperidae ini adalah ular arboreal yang sering berada di atas pohon. Ciri-cirinya juga sangat khas, yaitu kepala segitiga, badan hijau terang, dan ujung ekornya yang berwarna merah. Kamu harus hati-hati saat berapa di pepohonan, ular ini bisa saja ada disekitarmu!

Ada ular yang ukurannya kecil, ular yang lilitannya kuat, ular yang belang-belang sampai ular yang beracun. Semua ular itu tersebut diwaspadai, khususnya pada musim hujan. Karena pada musim hujan aktivitas ular biasanya meningkat.

Jika kamu bertemu ular-ular tersebut ular yang sering muncul saat musim hujan, kamu bisa memanggil pemadam kebakaran atau orang yang biasa menangani ular. Jika belum berpengalaman jangan sekali-kali menangkap atau memegang ular-ular tersebut. Dan kamu harus selalu waspada karena sebenarnya ular bisa muncul dimanapun dan kapanpun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mohamad Aria
Ane Hukrisna
Mohamad Aria
EditorMohamad Aria
Follow Us