5 Fakta Unik Genus Naja, Genus yang Berisikan Ular Berbisa Tinggi

- Genus Naja memiliki penyebaran luas di Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, hingga Asia Tenggara.
- Ular kobra suka hidup di daerah tropis yang lembap, bisa ditemukan di berbagai tempat termasuk area pemukiman manusia.
- Genus Naja memiliki neurotoxin kuat dan terbagi menjadi kobra biasa dan kobra penyembur dengan kemampuan spesial dalam menghadapi predator.
Secara umum, ular merupakan penyebutan bagi reptil tak berkaki yang berasal dari subordo Serpentes. Lebih lajut, ular dibagi menjadi beberapa famili dan genus. Nah, salah satu genus ular yang cukup terkenal adalah genus Naja atau sering disebut sebagai ular kobra. Spesifiknya, pamor genus Naja bisa terus naik karena ia memiliki berbagai keunikan yang tidak dimiliki oleh genus lain.
Contohnya, genus Naja merupakan salah satu dari segelintir ular yang bisa membuka tudung di leher. Selain itu, bisa ular ini juga sangat mematikan, bahkan sanggup menghilangkan nyawa manusia. Gak cuma itu, genus Naja juga punya penyebaran yang luas sehingga sering berjumpa dengan manusia. Nah, mari kita bahas semua keunikan tersebut agar kamu lebih mengenal ular ini.
1. Genus Naja bisa dijumpai di wilayah tropis

Dilansir RepFocus, penyebaran genus Naja mencakup beberapa daerah, seperti Afrika, Timur Tengah, Asia Selatan, hingga Asia Tenggara. Lebih lanjut, ular ini sangat suka hidup di daerah tropis yang lembap, memiliki curah hujan tinggi, dan menyediakan banyak pasokan makanan. Spesifiknya, ular berukuran sedang ini bisa dengan mudah ditemukan di pinggir sungai, hutan, rerumputan, savana, gurun, area pertanian, semak-semak, sampai area pemukiman yang padat penduduk. Tak jarang, hewan ini juga masuk ke rumah manusia, khususnya pada malam hari dalam upaya mencari makanan dan tempat bersembunyi.
2. Genus Naja mampu melebarkan tudung

Salah satu ciri khas dari genus Naja adalah kemampuannya untuk melebarkan tudung. Lebih lanjut, tudung atau hood tersebut sebenarnya merupakan tulang rusuk yang melebar. Dilansir Britannica Kids, ular ini hanya akan melebarkan tudung saat merasa terancam. Biasanya, sembari melebarkan tudung genus Naja juga akan mendesis, mengangkat kepala, bahkan menyerang predator. Karena hal tersebut, kamu tak boleh mengganggu, mengusik, atau memprovokasi ular ini jika tak ingin melihatnya melebarkan tudung.
3. Punya bisa mematikan yang sanggup menghilangkan nyawa manusia

Artikel di jurnal PubMed menjelaskan kalau genus Naja memiliki bisa neurotoxin yang kuat. Nah, neurotoxin sendiri merupakan jenis bisa yang mampu mengganggu dan merusak sistem syarat. Jika bisa ular ini masuk ke tubuh manusia, maka tubuh akan mengalami berbagai komplikasi. Beberapa diantaranya adalah pembengkakan, rasa sakit yang luar biasa, muntah-muntah, penggumpalan darah, demam, pembusukan, kerusakan jaringan, sampai kematian.
Untungnya, saat ini sudah tersedia anti bisa untuk menangani gigitan genus Naja. Jadi, korban tewas bisa sangat diminimalisir. Lebih lanjut, jika kamu digigit oleh genus Naja, maka kamu melakukan beberapa hal. Pertama, jangan panik, jangan banyak bergerak, dan lakukan imobilisasi pada bagian yang tergigit. Setelah itu, segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat pertolongan medis agar nyawamu bisa selamat.
4. Beberapa spesies bisa menyemburkan bisa hingga 3 meter

Saat ini, genus Naja dibagi menjadi dua jenis, yaitu kobra biasa dan kobra penyembur. Kobra biasa sendiri merupakan spesies dari genus Naja yang tak memiliki kemampuan spesial apapun soal bisa dan gigitannya. Di sisi lain, kobra penyembur merupakan spesies genus Naja yang mampu menyemburkan atau menyemprotkan bisanya ke arah predator. Dilansir Britannica, ular ini bisa menyemburkan bisa hingga sejauh 3 meter.
Akurasi semburannya juga sangat tinggi dan di banyak kesempatan ular ini akan menyemburkan bisa ke mata manusia dan predator lain. Jika mengenai mata, kamu tak boleh mengucek mata dan harus membilas mata dengan air bersih. Nah, jika terkena kulit kamu hanya perlu membersihkannya dengan air. Terakhir, jika semburannya mengenai luka terbuka maka kamu harus segera pergi ke rumah sakit.
5. Dibagi menjadi beberapa spesies yang punya ukuran bervariasi

Laman iNaturalist menjelaskan kalau genus Naja terdiri atas beberapa spesies. Tiap spesies juga memiliki keunikan tersendiri, ada yang warnanya cerah, sangat agresif, bahkan ada yang ukurannya besar. Sebagai contoh, Naja ashei menjadi salah satu yang paling besar dengan panjang maksimal mencapai 2,7 meter. Kemudian, ada juga Naja mossambica yang bisa tumbuh hingga mencapai 1,5 meter.
Selain besar, beberapa spesies seperti Naja pallida juga mudah dikenali dari tubuh berwarna merahnya. Tak lupa, Naja kaouthia juga cukup terkenal karena memiliki pola berbentuk kacamata di bagian belakang tudungnya. Nah, perbedaan ukuran dan ciri fisik tersebut bukanlah hiasan semata. Sebaliknya, perbedaan-perbedaan tersebut merupakan bentuk adaptasi yang digunakan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Tudung yang lebar, bisa mematikan, dan kemampuan menyemburkan bisa menjadi beberapa hal unik yang dimiliki genus Naja. Hebatnya lagi, hal-hal tersebut tak bisa kamu temukan pada ular lain seperti ular sanca, boa, atau ular laut. Karenanya, bisa dibilang kalau genus Naja merupakan rajanya ular karena ia bisa melakukan banyak hal. Tak cuma itu, semua hal tersebut juga membuat hewan ini menjadi hewan yang sangat eksotis.