4 Ular Berbisa dari Genus Bitis yang Hidup di Ghana, Afrika

Ghana merupakan negara di Afrika bagian barat yang luasnya 238.533 kilometer persegi dan dihuni oleh 33.512.000 penduduk. Negara ini berbatasan dengan Togo di sebelah timur, Pantai Gading (Côte d’Ivoire) di sebelah barat, Burkina Faso di sebelah utara dan barat laut, serta Samudra Atlantik di sebelah selatan. Diperkirakan, terdapat 728 spesies burung, 225 spesies mamalia, serta 221 spesies reptil dan amfibi di Ghana.
Kali ini, kita akan membahas reptil yang menghuni Ghana, spesifiknya ular berbisa dari genus Bitis. Apabila dilihat dari atas, kepalanya berbentuk segitiga. Sementara, jika dilihat dari samping, kepalanya tampak datar (flat). Mau tahu trivia lain tentang mereka? Langsung gulirkan layarmu ke bawah!
1. Bitis gabonica

First of all, mari berkenalan dengan Bitis gabonica alias Gaboon viper, yang dapat ditemukan di Ghana, Nigeria, Kamerun, Uganda, Kenya, Mozambik, dan belasan negara Afrika lainnya. Panjangnya 80–130 sentimeter dengan berat 7–10 kilogram, membuatnya menjadi spesies terbesar dalam genus Bitis. Selain itu, mereka memiliki taring terpanjang dan memproduksi racun terbanyak dari seluruh ular berbisa.
Meski begitu, Bitis gabonica sangat jarang menggigit manusia karena sifatnya tidak agresif dan gerakannya lamban. Mereka baru menggigit jika tubuhnya diinjak. Antibisa harus segera diberikan untuk mencegah kematian. Korban selamat mungkin memerlukan pembedahan atau amputasi karena jaringannya telah rusak.
2. Bitis rhinoceros

Berikutnya adalah Bitis rhinoceros, yang juga disebut sebagai West African Gaboon viper. Kamu bisa menjumpainya di Ghana, Togo, Liberia, Sierra Leone, Pantai Gading, Guinea, dan Guinea-Bissau. Mereka tersebar di mana-mana, mulai dari hutan tropis yang lembap, sabana, perkebunan, hingga perkotaan.
Jika diamati dengan saksama, terdapat sepasang “tanduk” di hidungnya. Sebenarnya, ini adalah sisik yang membesar dan terbuat dari keratin. Mereka berburu amfibi, burung, dan mamalia di malam hari secara pasif (menunggu mangsa datang lalu menyergapnya tiba-tiba).
3. Bitis arietans

Tahukah kamu ular apa yang paling banyak menewaskan orang di Benua Afrika? Jawabannya adalah Bitis arietans atau puff adder. Ini karena sifatnya agresif, mempunyai bisa (venom) yang mematikan, dan sering muncul di kawasan padat penduduk. FYI, 100 miligram bisa Bitis arietans cukup untuk membunuh laki-laki dewasa dalam waktu 25 jam!
Wilayah persebarannya sangat luas, mereka dapat ditemukan di Ghana, Senegal, Maroko, Sudan, Aljazair, Somalia, Zimbabwe, Rwanda, dan puluhan negara Afrika lainnya. Bahkan, jangkauannya meluas hingga beberapa negara Asia, seperti Arab Saudi, Yaman, dan Oman! Ular yang umur maksimalnya 13–16 tahun ini melahirkan anak sebanyak 50–60 ekor setelah mengandung selama 136–159 hari.
4. Bitis nasicornis

Last one, ada Bitis nasicornis, yang memiliki nama lain butterfly viper. Mereka tinggal di 12 negara Afrika, termasuk Ghana. Sama seperti Bitis rhinoceros, spesies ini mempunyai dua tonjolan runcing yang menyerupai tanduk.
Jumlah anak yang mereka lahirkan berkisar antara 6–38 ekor, lebih sedikit daripada spesies sebelumnya. Sebagai hewan nokturnal, di siang hari mereka bersembunyi di sekitar tumpukan daun yang gugur, pohon tumbang, akar tumbuhan, atau lubang di bawah tanah. Perhatikan langkah, jangan sampai menginjaknya! Jika tergigit, dapat menyebabkan pendarahan internal, kerusakan pembuluh darah, nekrosis (kematian sel atau jaringan), hingga hilangnya nyawa.
Memang, ular-ular di atas panjangnya tidak sampai dua meter. Namun, tanamkan di benakmu bahwa mereka sangat berbahaya!