5 Fakta Unik Hiu Karang Sirip Putih, Apakah Berbahaya bagi Manusia?

- Hiu karang sirip putih tidak berbahaya bagi manusia, karena memiliki sifat yang tenang dan tidak agresif.
- Ikan ini sering beraktivitas di area karang, terutama di malam hari, dan menjadi mangsa bagi spesies hiu lain serta ikan predator lainnya.
- Hiu karang sirip putih mudah dikenali dari ujung siripnya yang berwarna putih, memiliki ukuran kecil, dan bereproduksi dengan metode vivipar.
Jika membahas ikan hiu, mungkin kamu akan terbayang hiu berukuran besar seperti hiu paus, hiu putih besar, atau hiu macan. Padahal, tak semua hiu berukuran besar, lho. Justru, tak sedikit spesies hiu berukuran kecil seperti Triaenodon obesus atau hiu karang sirip putih. Gak cuma kecil, ikan yang sering terlihat di area karang tersebut juga menyimpan segudang fakta unik.
Contohnya, hiu karang sirip putih tidak berbahaya bagi manusia. Ia memang termasuk karnivor, namun ikan ini juga menjadi mangsa bagi spesies hiu lain. Seperti namanya, ia juga mudah dikenali dari ujung siripnya yang putih. Penyebarannya juga cukup luas, bahkan ia bisa ditemukan di Indonesia. Penasaran dengan semua fakta unik tersebut? Maka dari itu, ayo simak artikel berikut!
1. Punya sifat yang tenang dan tidak agresif

Dilansir Florida Museum, hiu karang sirip putih bukan ikan yang agresif. Dalam hal ini, hiu karang sirip putih hanya akan menyerang jika merasa terganggu atau terancam. Misal pun menyerang, serangannya tak akan berakibat fatal karena ukurannya yang kecil. Ia juga tenang, kalem, bahkan sering berinteraksi dengan para penyelam. Jadi, hiu ini bukan termasuk spesies yang perlu ditakuti. Jika bertemu hiu karang sirip putih, kamu harus tenang, jangan usik hiu tersebut, dan biarkan ia berenang bebas di lautan.
2. Sering beraktivitas di area karang

Seperti namanya, habitat utama ikan ini mencakup area terumbu karang dan perairan dangkal. Spesifiknya, ikan ini sering terlihat berenang di perairan dengan kedalaman sekitar 0 - 330 meter. Dilansir Animal Diversity Web, hiu karang sirip putih merupakan hewan nokturnal yang sangat aktif di malam hari. Di siang hari, ikan ini lebih sering masuk ke gua, berkumpul di karang, atau beristirahat di sela-sela karang.
Penyebarannya mencakup wilayah Indo-Pasifik seperti Afrika, Asia Selatan, dan beberapa wilayah Amerika. Di alam liar, hiu karang sirip putih sangat suka memakan ikan berukuran sedang seperti damselfish, parrotfish, goatfish, squirrelfish, dan terkadang juga akan memakan belut. Ketika berburu, ikan ini mengandalkan dua hal, yaitu gigitan yang kuat dan kecepatan yang tinggi.
3. Mudah dikenali dari ujung siripnya yang berwarna putih

Hiu karang sirip putih bukan termasuk hiu berukuran besar. Dilansir FishBase, panjang maksimalnya hanya 2.1 meter di bobotnya sekitar 18 kilogram. Namun, ukuran memang bukan ciri khas ikan ini. Justru, ia mudah dikenali dari beberapa hal, seperti badannya yang ramping dan ujung sirip dan ekornya yang berwarna putih. Gak cuma itu, hiu karang sirip putih juga punya warna yang tidak terlalu mencolok, yaitu abu-abu atau silver. Kemungkinan, warna tersebut memudahkannya untuk berkamuflase di malam hari dan bersembunyi di sela-sela karang pada siang hari.
4. Jadi mangsa bagi spesies hiu lain

Sejatinya, hiu karang sirip putih memang merupakan predator, namun terkadang ia juga menjadi mangsa. Dilansir iNaturalist, hiu ini menjadi santapan bagi beberapa spesies hiu yang lebih besar. Galeocerdo cuvier (hiu macan), Carcharhinus galapagensis (hiu galapagos), dan Carcharhinus albimarginatus (hiu sirip silver) merupakan beberapa predator utamanya.
Gak cuma hiu, ikan predator lain seperti Epinephelus lanceolatus (kerapu kertang) juga bisa memakan hewan ini. Selain itu, beberapa parasit seperti Paralebion elongatus dan Gnathia grandilaris juga pernah ditemukan di tubuh hiu karang sirip putih. Nah, dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan kalau hiu karang sirip putih juga terancam oleh kehadiran makhluk lain.
5. Bereproduksi dengan metode vivipar

Seperti hiu lain dari famili Carcharhinidae, hiu karang sirip putih merupakan hewan yang bereproduksi dengan metode vivipar atau melahirkan. Dilansir Thai National Parks, masa kehamilan ikan ini sekitar 10 - 13 bulan. Lebih lanjut, ia mampu melahirkan satu hingga enam bayi dalam satu masa reproduksi. Setelah lahir, bayi ikan ini akan langsung mandiri dan tak akan dirawat oleh induknya. Bayi yang baru menetas juga tergolong kecil karena panjangnya hanya sekitar 52 - 60 centimeter. Nantinya, bayi-bayi tersebut akan tumbuh sepanjang 16 centimeter setiap tahunnya.
Tak seperti hiu lain, ternyata hiu karang sirip putih merupakan spesies berukuran kecil yang tidak berbahaya. Ia juga bukan hiu yang sering berenang di laut lepas. Sebaliknya, ikan ini lebih suka beraktivitas di area terumbu karang. Nah, kebiasaan tersebut membuat ikan ini lebih aman dari ancaman predator. Gak cuma itu, area karang juga menyediakan makanan yang berlimpah baginya.


















