Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Ptarmigan Batu, Berubah Warna 3 Kali Setahun!

ptarmigan batu jantan di Svalbard (commons.wikimedia.org/Per Harald Olsen)

Gak semua hewan bisa bertahan hidup di kutub utara. Bahkan, hewan asli kutub utara saja banyak yang kesusahan. Nah, beda halnya dengan burung cantik satu ini. Mereka malah makin makmur saat musim dingin melanda, lho!

Namanya ptarmigan batu atau rock ptarmigan. Mereka ini salah satu jenis burung dari keluarga ayam atau Phasianidae. Mereka punya adaptasi unik yang bikin mereka bisa bertahan hidup melewati musim dingin ekstrem. Tahukah kamu kalau burung ini berubah warna tiga kali dalam setahun? Yuk, pelajari lebih lanjut lewat lima fakta unik ptarmigan batu yang wajib kamu tahu berikut ini!

1. Betah banget di tundra

sepasang ptarmigan batu di puncak gunung (commons.wikimedia.org/Jan Frode Haugseth)

Ptarmigan batu merupakan anggota keluarga ayam yang tinggalnya di tundra. Kamu bisa menemukan mereka di wilayah Arktik dan Sub-Arktik Eurasia serta Amerika Utara. Mereka menetap sepanjang tahun di bioma yang suhunya sangat rendah sampai pohon saja gak bisa tumbuh. 

Saat musim dingin tiba, burung ini cuma melakukan migrasi jarak dekat. Mereka gak pernah benar-benar meninggalkan wilayah tundra. Mereka cuma terbang menuju lahan yang lebih rendah dan gak terlalu dingin untuk menghabiskan musim dinginnya. 

Gak cuma di tundra arktik, ptarmigan batu juga terdapat di tundra alpine. Menurut laman Oiseaux Birds, di Pegunungan Alpen dan Pirenia, Eropa, ptarmigan batu bisa ada di ketinggian 2 ribu meter. Sementara, di Pegunungan Pamir, Asia, mereka bisa ada di ketinggian sampai 5 ribu meter! Di Jepang, burung ini dikenal dengan nama raichō yang berarti 'burung petir' karena kecenderungannya tinggal di wilayah pegunungan yang sering terjadi badai dan terdapat banyak kabut.

2. Berubah warna tiga kali dalam setahun

Ptarmigan batu berkamuflase dengan lingkungan berbatu. (commons.wikimedia.org/böhringer friedrich)

Umumnya, hewan berubah warna dua kali dalam setahun, yakni saat musim dingin dan musim panas. Ptarmigan batu beda! Mereka berubah warna bulu juga saat musim gugur. Itu artinya, mereka berubah warna bulu tiga kali dalam setahun!

Tiga jenis bulu musiman ini membantu ptarmigan batu berkamuflase dengan baik di habitatnya yang berubah mengikuti musim. Saat musim dingin, dengan salju menyelimuti seluruh permukaan tanah, mereka berwarna putih polos bak salju. Mereka baru mulai menggugurkan bulu putihnya saat musim semi tiba. 

Begitu salju meleleh mendekati musim panas, ptarmigan batu betina berubah warna jadi kecokelatan. Sementara itu, jantan tetap berwarna putih dan baru berubah kecokelatan pada akhir musim panas. Saat musim gugur, mereka berubah keabu-abuan di bagian atas tubuhnya, sementara perut dan kakinya berwarna putih, tulis Canadian Geographic.

3. Kamuflasenya sempurna!

ptarmigan batu betina dan anak-anaknya (commons.wikimedia.org/Alpsdake)

Ada alasan kenapa betina berubah kecokelatan lebih awal daripada jantan saat musim panas. Hal ini supaya betina terlindungi dari mata tajam predator saat mereka mengerami telur. Warna kecokelatan membuatnya membaur sempurna dengan lingkungan tundra yang saljunya sudah mencair. Menurut laman All About Birds, kamu bakal sulit melihatnya dari jarak kurang dari 2 meter sekalipun. 

Menariknya, saat musim salju, burung ini gak berwarna putih saja. Mereka juga punya garis hitam yang memanjang dari mata sampai ke ujung paruh. Menurut laman Animal Spot, garis hitam ini berfungsi sebagai pelindung bagi burung-burung ini supaya gak silau oleh refleksi matahari di salju yang berwarna putih. Di luar musim dingin, garis hitam ini pun ikut menghilang bersama bulu putihnya.

4. Bulu warna putih ternyata lebih hangat

ptarmigan batu dengan bulu musim dinginnya (commons.wikimedia.org/H. Zell)

Bulu musim dingin ptarmigan batu yang berwarna putih ternyata gak cuma berfungsi sebagai kamuflase, lho. Bulu berwarna putih faktanya lebih hangat bagi burung ini daripada bulu berwarna gelap. Ahli burung dan naturalis asal Kanada, David Mossop, menjelaskan fenomena ini pada laman Yukon News

Menurutnya, bulu berwarna putih cuma ada udara di dalamnya. Pada barbula (rambut-rambut kecil pada bulu) dan tangkai bulunya gak terdapat pigmen, melainkan kosong melompong dan cuma berisikan udara. Udara bertindak sebagai isolator yang bersifat menyekat atau mengisolasi sehingga bisa memerangkap hangat. Oleh karena itu, bulu berwarna putih terasa lebih hangat daripada bulu berwarna gelap. Sungguh menarik, ya?

5. Tetap makmur saat musim dingin

sepasang ptarmigan batu di wilayah bersalju (commons.wikimedia.org/A S Begbie)

Kehidupan di tundra arktik dan alpine jadi makin menantang saat musim dingin melanda. Ptarmigan batu, yang saat musim panas makan berbagai macam bahan tanaman dan beri-berian, harus mengubah menu makanannya saat musim dingin. Tujuannya untuk menyesuaikan dengan apa yang tersedia. Meski begitu, mereka tetap makmur, lho.

Michael A Schroeder, seorang ahli biologi satwa liar dari Dinas Perikanan dan Margasatwa Amerika Serikat (USFWS), mengungkapkan lewat laman Audubon kalau ptarmigan mengubah dietnya menjadi makan daun dan kuncup kering saat musim dingin. Menu makanannya ini sangat rendah kadar air. Namun, ptarmigan gak bingung karena terdapat banyak salju di sekitarnya yang bisa mereka makan sepuasnya. 

David Mossop lewat laman Yukon News pun mengungkapkan kalau burung ptarmigan punya sistem pencernaan dan bentuk paruh khusus untuk kegiatannya mencari makan saat musim dingin. Mereka mencabut ranting, tunas, bunga untai (catkin), dan daun kering yang menonjol dan menjulur keluar dari lapisan salju. Jadi, hal ini bikin mereka unggul bertahan hidup di wilayah tundra saat musim dingin melanda.

Nah, sudah gak mengherankan lagi kalau burung cantik ini bisa tetap makmur saat musim dingin di wilayah tundra. Tubuhnya benar-benar didesain untuk bertahan hidup di lingkungan yang begitu ekstrem. Setujukah kamu kalau mereka disebut burung cantik yang paling tangguh?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ina Suraga
EditorIna Suraga
Follow Us