6 Alasan Kenapa Keanekaragaman Hayati Penting untuk Ekosistem

- Keanekaragaman hayati adalah fondasi keberlangsungan ekosistem di Bumi, menjaga keseimbangan alam dan lingkungan.
- Keanekaragaman hayati memiliki manfaat medis yang besar, seperti obat-obatan modern berasal dari senyawa alami yang ditemukan di tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme.
- Keanekaragaman hayati membantu manusia beradaptasi terhadap perubahan iklim dan mendukung ketahanan pangan global.
Keanekaragaman hayati mencakup segala bentuk kehidupan mulai dari mikroorganisme hingga mamalia besar. Ini adalah fondasi utama keberlangsungan ekosistem di planet kita.
Setiap spesies memiliki peran unik dalam menjaga keseimbangan alam. Ini termasuk mendaur ulang nutrisi, menjaga kualitas udara dan air, hingga mengendalikan populasi hama.
Namun, di tengah ancaman seperti deforestasi, perubahan iklim, dan eksploitasi berlebihan, keanekaragaman hayati menghadapi tekanan yang mengkhawatirkan. Lantas, kenapa keanekaragaman hayati penting dalam ekosistem? Berikut alasan-alasan ilmiah di balik pentingnya melindungi keanekaragaman hayati serta dampaknya terhadap stabilitas lingkungan kita.
1. Keanekaragaman hayati lebih dari sekadar jumlah total spesies di Bumi

Mendiang ahli ekologi, Dr. Thomas Lovejoy, menyatakan di laman United Nations Foundation bahwa keanekaragaman hayati lebih dari sekadar jumlah total spesies di Bumi.
"Ini tentang keanekaragaman genetik dalam spesies, keanekaragaman habitat, dan unit biologis besar yang dikenal sebagai bioma," ucapnya.
Ini termasuk interaksi yang terjadi antara spesies dalam ekosistem. Hubungan ini membentuk lingkungan kita dalam cara yang tak terhitung jumlahnya, yang sering kali tak terlihat.
Tanpa keanekaragaman hayati, tidak ada kehidupan lain di Bumi, termasuk kehidupan kita sendiri.
"Meskipun kita sering tidak menyadarinya, keanekaragaman kehidupan inilah yang menyediakan air bersih, oksigen, dan semua hal lain yang akhirnya menjadi bagian dari makanan kita, serta pakaian dan tempat tinggal. Ini juga memberikan banyak manfaat psikologis, yang tidak begitu dihargai," jelasnya.
2. Biodiversitas planet menyimpan potensi besar untuk terobosan medis dan ilmiah
Di balik keberagaman spesies di Bumi kita, terdapat sumber daya tak tergantikan untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan kesehatan. Banyak obat-obatan modern, seperti antibiotik dan antikanker, berasal dari senyawa alami yang ditemukan di tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme.
Sebagai contoh, aspirin dikembangkan dari ekstrak pohon willow, sementara pengobatan malaria ditemukan melalui tanaman kina.
Saat ini, seperempat dari semua obat modern berasal dari tanaman tropis, dan 70% dari semua obat kanker adalah produk alami atau yang terinspirasi dari biologi.
Dalam dekade terakhir, para peneliti di Nova Scotia menemukan jamur tanah bisa melumpuhkan bakteri yang resistan terhadap antibiotik. Iini merupakan sebuah penemuan yang bisa sangat membantu bidang kedokteran dan pertanian.
Oleh karena itu, melindungi keanekaragaman hayati sama pentingnya dengan berinvestasi dalam penelitian dan inovasi medis untuk masa depan umat manusia.
3. Keanekaragaman hayati bisa membantu melawan perubahan iklim

Keanekaragaman hayati memainkan peran krusial dalam membantu manusia beradaptasi terhadap perubahan iklim.
Menurut laporan PBB, ekosistem darat dan laut menyerap hingga 60% emisi karbon yang dihasilkan oleh aktivitas manusia. Ini menjadikannya mekanisme alami paling efektif dalam memitigasi dampak perubahan iklim.
Sebagai contoh, ekosistem pesisir seperti lahan basah, mangrove, dan padang lamun tidak hanya melindungi wilayah pantai dari badai dan banjir, tetapi juga berfungsi sebagai penyimpan karbon alami.
Melestarikan keanekaragaman hayati adalah investasi strategis untuk keberlanjutan planet dan kelangsungan hidup manusia di tengah krisis iklim.
4. Menurunnya keanekaragaman hayati tingkatkan risiko penyakit
Penurunan keanekaragaman hayati bisa meningkatkan risiko penyebaran penyakit pada manusia. Dalam ekosistem yang sehat dan beragam, berbagai spesies bekerja bersama untuk menjaga keseimbangan populasi hewan. Ini termasuk yang menjadi inang alami bagi patogen.
Ketika keanekaragaman hayati menurun populasi inang seperti tikus atau nyamuk sering kali melonjak tanpa kendali. Hal ini meningkatkan peluang penyebaran penyakit zoonosis, seperti malaria, demam berdarah, atau bahkan pandemi baru.
Laporan PBB menyebutkan bahwa 75 persen penyakit menular yang baru muncul bersifat zoonosis.
5. Keanekaragaman hayati mendukung ketahanan pangan

Keanekaragaman hayati memiliki peran penting dalam ketahanan pangan global. Berbagai spesies tanaman dan hewan memberikan sumber makanan yang beragam. Hal ini mendukung sistem pertanian yang lebih tahan terhadap perubahan iklim dan penyakit tanaman.
Selain itu, keberagaman genetik dalam spesies tanaman memungkinkan pengembangan varietas yang lebih tahan terhadap kekeringan, hama, atau kondisi ekstrem lainnya.
Dengan memelihara keanekaragaman hayati, kita tidak hanya menjaga ekosistem yang sehat, tetapi juga memastikan ketersediaan pangan yang stabil.
6. Keanekaragaman hayati menjaga keseimbangan ekosistem
Keanekaragaman hayati memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem yang mendukung kehidupan di Bumi. Setiap spesies memiliki fungsi tertentu yang saling mendukung, seperti penyerbukan tanaman, pengendalian hama, atau pemrosesan nutrisi.
Kehilangan satu spesies bisa mengganggu jaringan hubungan ini dan menyebabkan dampak yang merugikan, seperti penurunan hasil pertanian.
Ekosistem yang sehat juga menyediakan layanan alam penting, seperti penyaringan air, regulasi iklim, dan pengendalian bencana alam.
Keanekaragaman hayati merupakan pilar utama yang mendukung keseimbangan ekosistem, kesehatan manusia, dan ketahanan planet terhadap tantangan masa depan. Dengan menjaga dan memulihkan keanekaragaman hayati, kita bisa memastikan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi umat manusia.
Referensi
Lovejoy, Thomas E. “Eden No More.” Science Advances 5, no. 5 (May 3, 2019).
Ipbes. “Summary for Policymakers of the Global Assessment Report on Biodiversity and Ecosystem Services.” Zenodo (CERN European Organization for Nuclear Research), November 25, 2019.
Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework. Diakses pada Desember 2024. United Nation Environment Programme.
Biodiversity Explained: Facts, Myths, and the Race to Protect It. Diakses pada Desember 2024. United Nation Foundation.