5 Fakta Zaha Hadid, Wanita Pertama Penemuan Arsitektur Sci-Fi di Dunia

- Irak sebagai pusat peradaban ilmu pengetahuan dan teknologi sejak 3.500 SM
- Zaha Hadid lahir di Baghdad dari keluarga intelektual, tertarik pada geometri dan seni sejak kecil
- Karya arsitektur Zaha Hadid aliran dekonstruktivisme dan neo-futurisme, berpengaruh di dunia hingga wafat pada usia 65 tahun
Sejak zaman Kerajaan Sumeria, Irak merupakan salah satu negara pertama di dunia yang memiliki peradaban ilmu pengetahuan dan teknologi. Bangsa Sumeria sudah memiliki kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi sejak tahun 3.500 SM di mana mereka sudah mengenal tulisan, teknik membuat gerabah dari roda, sistem irigasi pertanian, tata kota, dan matematika seksagesimal. Warisan peradaban tersebut masih digunakan masih digunakan hingga sekarang termasuk sistem irigasi pertanian dan matematika seksagesimal yang digunakan untuk menghitung waktu 60 menit.
Bahkan, ketika agama Islam datang ke Irak, Irak juga menjadi pusat peradaban dalam pendidikan agama Islam, sastra Arab, kedokteran, dan astronomi hingga Saddam Hussein memimpin Iran di mana beliau berhasil meningkatkan taraf hidup rakyat Irak termasuk menggenjot program literasi, membangun infrastruktur, dan program kesehatan gratis. Sekarang ada salah satu wanita Irak yang terkenal dengan penemuan desain arsitekturnya yaitu Zaha Hadid atau nama lengkapnya Dame Zaha Mohammad Hadid. Penasaran apa saja 5 fakta menarik tentang Zaha Hadid, yuk simak di bawah ini!
1. Lahir di Baghdad, Irak

Zaha Hadid lahir di Baghdad, 31 Oktober 1950. Beliau dilahirkan dari keluarga yang memiliki intelektual tinggi. Ayahnya, Muhammad Hadid, merupakan seorang ekonom dan politikus terkemuka, sedangkan ibunya, Wajiha Al-Sabunji, merupakan seorang seniman.
Bakat seni yang dimiliki oleh orang tua Zaha Hadid sudah mendarah daging hingga ke Zaha Hadid. Sejak kecil, beliau sangat tertarik pada geometri dan struktur. Karena ketertarikannya, Zaha Hadid juga banyak menghabiskan waktu untuk menggambar bangunan sambil menghitung panjang dan lebar dalam suatu gambar di atas kertas.
2. Kuliah jurusan matematika dan arsitek

Sejak kecil hingga remaja, Zaha Hadid memang tertarik di bidang geometri dan seni. Bahkan, ketika libur di musim panas, beliau sering diajak oleh orang tuanya berkunjung ke tempat bersejarah dan museum. Dari situ, beliau makin mengetahui dan menyukai arsitektur dan geometri.
Oleh karena itu, setelah lulus SMA, Zaha Hadid melanjutkan jenjang pendidikannya jurusan matematika di Universitas Amerika, Beirut, Lebanon. Kemudian, beliau memutuskan untuk pindah ke London dan melanjutkan kuliah jurusan arsitek di Architectural Association School of Architecture. Alasan beliau mengambil jurusan matematika dan arsitek adalah membuat inovasi bagaimana merancang suatu bangunan dengan desain parametrik yaitu menggabungkan antara logika matematika algoritma dan seni arsitektur dalam rangka mencari solusi yang kompleks menjadi dinamis.
3. Desain arsitektur sci-fi

Hasil karya arsitektur milik Zaha Hadid merupakan aliran dekonstruktivisme dan neo-futurisme. Aliran dekonstruktivisme terlihat pada bentuk bangunannya berupa lengkungan yang mengalir bebas. Sedangkan, karya arsitektur milik Zaha Hadid juga termasuk aliran neo-futurisme karena bentuk bangunannya belum pernah ada sebelumnya sehingga karya arsitekturnya sering dianggap sci-fi (fiksi ilmiah).
Selama hidupnya, beliau juga banyak merancang arsitektur dengan desain sci-fi di berbagai macam negara termasuk Azerbaijan, China, Singapura, United Arab Emirates (UAE), Jerman, dan lain-lain. Beliau juga memiliki peran yang luar biasa dalam membangun infrastruktur di berbagai macam negara. Salah satu bangunan dengan gaya sci-fi di Baku, Azerbaijan yang terkenal adalah Heydar Aliyev Center.
4. Wanita Muslim arsitek pertama mendapatkan nobel di tingkat internasional

Pada tahun 1980, Zaha Hadid memulai karier sebagai arsitek di London. Namun, kariernya gak berjalan mulus di mana hasil karyanya dianggap aneh oleh sebagian orang. Karena konsistensi beliau dalam mengembangkan inovasi arsitektur dan matematika, beliau berhasil memenangkan kompetisi prestisius untuk Hong Kong Peak Club di Hongkong pada tahun 1983.
Setelah beliau memenangkan kompetisi arsitek tersebut, beliau mendapatkan banyak tawaran kerja arsitek di berbagai macam negara. Pada tahun 2004, Zaha Hadid kembali menerima noble Pritzker sebagai salah satu wanita arsitek Muslim berpengaruh di dunia. Bahkan, banyak hasil karya baik kompetisi maupun pekerjaannya dipamerkan di museum.
5. Meninggal dunia akibat bronkitis

Pada umur 65 tahun, Zaha Hadid tutup usia. Beliau meninggal dunia di Miami, Florida, Amerika Serikat. Alasan beliau meninggal dunia karena mengalami bronkitis.
Dari lima fakta yang telah dipaparkan di atas, bisa mengambil hikmah bahwa kunci kesuksesan manusia adalah fokus pada suatu bidang yang diminati. Ayo, jangan lupa menerapkan amati, tiru, dan modifikasi dalam membuat suatu ide agar orang lain tertarik melihat atau membeli karyamu!