5 Hewan Ini Bisa Memangsa Kucing Domestik, Ular hingga Biawak

Kepopuleran kucing domestik (Felis catus) sebagai salah satu peliharaan favorit manusia membuat mereka tersebar begitu luas ke seluruh dunia. Hal tersebut jelas membuat si anabul imut ini punya kemampuan adaptasi yang menakjubkan pada berbagai kondisi alam ataupun hewan lain yang hidup di sekitarnya. Akan tetapi, kucing bukannya tanpa lawan sama sekali. Ada sejumlah hewan, baik herbivor maupun karnivor, yang tak ragu untuk menyerang kucing jika dirasa mengganggu atau membahayakan mereka.
Bahkan, bagi beberapa jenis hewan, kucing domestik bisa dilihat sebagai mangsa potensial yang bisa mereka sambar kapan saja jika bertemu dengan anabul yang lengah. Biasanya, kucing peliharaan yang biasa dibiarkan berkeliling ke luar ruangan dapat menjadi target mudah bagi para predator tersebut. Sekalipun kucing domestik punya kecepatan reaksi sekitar 20—70 milidetik, beberapa hewan mampu mengembangkan teknik penyergapan yang sangat cepat dan sulit dideteksi sehingga kucing masih bisa diburu oleh mereka.
Agar bisa melindungi kucing peliharaan dari serangan predator-predator ini, ada baiknya kalau kita mengenal beberapa jenis hewan yang bisa memangsa kucing domestik. Dengan demikian, kita bisa mengawasi anabul dan menyediakan lingkungan yang aman dari potensi serangan predator-predator tersebut. Tanpa berlama-lama lagi, simak penjelasan lengkapnya, ya!
1. Burung elang

Elang (famili Accipitridae) merupakan salah satu kelompok burung predator dengan ukuran terbesar di dunia. Salah satu jenis terbesarnya, yakni elang laut steller (Haliaeetus pelagicus), memiliki rentang sayap hingga 2,4 meter dengan bobot antara 5—9 kg. Total ada sekitar 60 spesies burung elang berbeda yang tersebar hampir di seluruh benua. Maka dari itu, pertemuan antara burung yang satu ini dengan kucing domestik pun pastinya tak terelakkan.
Dilansir Earth Life, ada beberapa jenis elang yang sering terlihat memburu kucing. Misalnya saja, elang botak, elang ekor baji, hingga elang emas dikonfirmasi memburu kucing domestik jika ada kesempatan. Biasanya, anak kucing ataupun kucing muda jadi target yang paling sering dicaplok predator angkasa ini karena mudah lengah. Elang akan menyambar targetnya dengan kecepatan tinggi, menghantam tubuh mangsa dengan cakar besarnya, dan memakan si kucing dengan mencabik-cabik tubuhnya dengan paruh yang kuat.
2. Ular

Ular (subordo Serpentes) juga jadi kelompok hewan yang punya peta persebaran paling luas di dunia. Saking luasnya, hewan melata ini hanya tak bisa ditemukan di kawasan Kutub Utara dan Selatan saja. Maka dari itu, pertemuan antara kucing domestik dengan ular pun jadi hal yang tak bisa dihindari.
Jika ukuran ular lebih kecil dan tak berbisa, sebenarnya anabul justru dapat menjadi predator bagi si reptil. Namun, lain cerita jika kucing domestik bertemu dengan ular berukuran besar dan punya bisa mematikan.
Dilansir Catster, perilaku kucing yang suka penasaran dengan sesuatu bisa membawa mereka menuju ular yang sedang menunggu mangsa. Ular dengan ukuran besar, semisal sanca dan kobra raja, bisa saja memburu kucing yang tak sengaja mendekat ke arah mereka. Ancaman ular pada kucing juga tak melulu pada ular berukuran besar yang mampu menelannya bulat-bulat. Beberapa spesies ular berukuran kecil, tapi berbisa diketahui tetap bisa membunuh kucing jika si anabul tergigit.
3. Biawak

Pertemuan antara kucing dengan biawak atau kadal air asia (Varanus salvator) secara khusus terjadi di kawasan Asia, sesuai dengan habitat si biawak. Reptil yang dapat tumbuh sepanjang 1,5—3 meter dan bobot 20—50 kg ini sering kedapatan datang ke pemukiman manusia lewat saluran air. Maka dari itu, pertemuan antara kucing dengan kadal terbesar kedua di dunia ini pun menjadi tak terelakkan.
Dilansir Animalia, biawak terkadang bersembunyi di sekitar lubang ataupun saluran air yang tersedia di sekitar pemukiman manusia. Tempat-tempat ini juga sebenarnya sering dihampiri kucing domestik sehingga tak jarang keduanya saling serang.
Biawak berukuran dewasa jelas dapat dengan mudah mencengkeram kucing dengan giginya yang sangat tajam. Belum lagi, mereka memiliki ratusan bakteri dalam liurnya yang dapat menyebabkan infeksi pada anabul jika tergigit. Oleh karena ukuran kucing domestik serupa dengan ukuran mangsa potensial biawak, maka biasanya kucing yang mati karena serangan reptil ini akan langsung dimakan.
4. Anjing liar

Konflik antara kucing dengan anjing peliharaan mungkin sudah sangat akrab di telinga. Biasanya, kita melihat video dimana kucing dapat melawan anjing peliharaan dengan beraninya. Sayangnya, kondisi serupa akan sangat sulit dilakukan anabul jika lawannya adalah berbagai jenis anjing liar (famili Canidae). Anjing liar dalam kategori ini bisa berupa koyote, serigala, maupun rubah.
Dari ketiga jenis anjing liar itu, koyote (Canis latrans) jadi spesies yang diketahui paling sering menyerang kucing. Hal ini disebabkan karena mereka sering menghampiri pemukiman manusia, khususnya di daerah Amerika Utara. Biasanya, koyote akan bersembunyi sambil mengawasi keadaan di sekitar rerumputan, taman, atau bahkan tempat sampah. Hewan ini aktif pada malam hari sehingga penyerangan terhadap kucing domestik yang dibiarkan di luar ruangan biasanya terjadi pada waktu tersebut.
5. Kucing liar

Kucing liar dalam daftar ini bukan berarti kucing domestik yang tak memiliki pemelihara, melainkan kucing yang memang hidup di alam liar. Ada beberapa jenis kucing liar yang sanggup memakan kerabatnya sendiri, semisal singa gunung, lynx, serval, bob cat, macan dahan, hingga spesies kucing besar.
Di Indonesia, pertemuan antara kucing liar dengan kucing domestik mungkin cukup jarang terjadi. Sebab, rata-rata spesies kucing liar yang ada di negara kita hidup jauh dari pemukiman. Akan tetapi, di beberapa daerah, semisal Amerika Utara, pertemuan antara dua saudara ini cukup sering terjadi dan berakhir fatal bagi kucing domestik.
Singa gunung (Puma concolor) jadi salah satu spesies yang paling mengancam kucing domestik, dilansir Pangovet. Meski sebenarnya hidup di kawasan gunung berbatu, kucing liar berukuran relatif besar ini terkadang bisa saja 'main' ke pemukiman manusia dan menargetkan berbagai macam hewan di sana, termasuk kucing peliharaan.
Berkat kecepatan dan kekuatannya yang sangat besar, tentu mudah bagi singa gunung untuk memburu kucing. Apalagi, mereka termasuk hewan yang sangat ahli dalam berkamuflase, mengendap-endap, dan menyerang dengan cepat yang membuat kucing domestik sulit untuk mendeteksi keberadaannya.
Dari daftar hewan di atas, rata-rata memang terdiri atas predator yang suka mampir ke lingkungan manusia. Maka dari itu, jika kamu memelihara kucing, penting untuk mengawasi aktivitas anabul saat ke luar ruangan. Sebisa mungkin, jangan tinggalkan atau biarkan mereka pergi terlalu jauh dari kawasan rumah jika tak ingin peliharaan kesayangan justru jadi santapan bagi predator oportunistik yang ada di sekitar kita, ya!