5 Hewan Liar yang Mirip Anjing, Sulit Dibedakan Jika Tidak Teliti!

- Serigala adalah nenek moyang anjing, namun lebih besar, berotot, lincah, dan hidup berkelompok
- Coyote memiliki tubuh ramping, kaki panjang, hidup di Amerika, dan aktif di malam hari
- Rubah memiliki tubuh kecil, bulu lebat, usia pendek, dan sedang dalam upaya domestikasi
- Jackal hidup sendiri atau dalam kelompok kecil tanpa struktur, suka habitat kering, tidak menjulurkan lidahnya
- Ajag memiliki moncong pendek, gigi mollar berbeda dari anjing, hidup berkelompok di savana atau hutan pegunungan
Canis lupus familiaris atau anjing merupakan salah satu hewan peliharaan paling populer. Ukurannya yang tidak terlalu besar, perilakunya yang menggemaskan, perawatannya yang tidak terlalu sulit, kesetiaannya yang tinggi, dan jenisnya yang beragam membuat mamalia tersebut sangat dekat dengan manusia. Tapi tahukah kamu kalau ada beberapa hewan liar yang mirip dengan anjing?
Mulai dari warna, corak, bentuk kepala, kebiasaan, makanan, sampai perilaku hewan-hewan tersebut sangat mirip dengan anjing. Tak cuma itu, bahkan jika kamu tak teliti kemungkinan kamu tidak bisa membedakan mereka dengan anjing. Karenanya, artikel ini akan membahas lima hewan liar yang mirip dengan anjing. Simak dengan baik agar kamu tak salah mengidentifikasi mereka!
1. Serigala

Sebenarnya, serigala merupakan nenek moyang dari anjing, jadi tidak mengherankan jika hewan ini sangat mirip dengan anjing, jelas Scientific America. Tak cuma mirip, bahkan kekerabatan keduanya sangat dekat, lho. Hanya saja, serigala merupakan hewan liar sementara anjing adalah hewan domestik. Jadi, anjing lebih jinak dan tenang sementara serigala lebih ganas.
Walau mirip, sebenarnya serigala jauh lebih besar dari anjing. Tercatat, serigala bisa tumbuh hingga setinggi 76 centimeter dan bobot maksimalnya bisa mencapai 80 kilogram. Serigala juga lebih berotot, gerakannya lebih lincah, kakinya lebih panjang, dan lebih cepat. Selain itu, serigala juga hidup berkelompok. Tiap kelompok berisikan belasan sampai puluhan individu yang dipimpin oleh seekor alpha. Di sisi lain, anjing hidup menyendiri atau hidup bersama manusia sebagai hewan peliharaan.
2. Coyote

Secara umum, Canis latrans atau coyote cenderung lebih ramping dan kakinya lebih panjang dari anjing. Selain itu, moncong coyote juga lebih panjang dan jejak kaki keduanya juga berbeda. Di sisi lain, anjing memiliki tubuh yang lebih gemuk, besar, dan dadanya lebih lebar, jelas NYC.gov. Sebagai hewan liar, coyote juga lebih ganas, lincah, dan gesit yang mana memudahkannya untuk memburu mangsa.
Jika berbicara habitat, hewan bertubuh cokelat ini bisa ditemukan di benua Amerika. Mulai dari daerah kering sampai area bersalju semuanya bisa dihuni oleh mamalia ini. Coyote sendiri merupakan hewan nokturnal, artinya ia sangat aktif di malam hari. Nah, saat berburu di malam hari ia lebih mengandalkan pendengaran dan penciumannya. Hal ini sangat wajar mengingat penglihatan tak terlalu berguna di gelapnya malam.
3. Rubah

Jika dibandingkan dengan anjing, rubah memiliki tubuh yang jauh lebih kecil. Panjang maksimalnya saja hanya sekitar 1 meter dan bobotnya ada di angka 5 sampai 7 kilogram, jelas Britannica. Tak cuma itu, bulu rubah juga lebih lebat, khususnya di bagian ekor. Kakinya pendek, moncongnya panjang, dan ia memiliki telinga lebar berbentuk segitiga yang selalu berdiri tegak.
Soal usia, anjing bisa hidup hingga belasan tahun. Di sisi lain, usia rubah jauh lebih pendek, yaitu hanya sekitar 2 sampai 4 tahun. Uniknya, rubah tidak terlalu agresif, bahkan banyak yang memeliharanya. Saat ini juga banyak upaya untuk mendomestikasi rubah. Upaya domestikasi tersebut mirip dengan yang dilakukan pada anjing dan bertujuan agar rubah bisa menjadi jinak dan bisa dirawat dengan lebih mudah.
4. Jackal

Bisa dibilang, jackal merupakan hewan yang berada di antara anjing, serigala, dan coyote. Dalam hal ini, jackal lebih kecil dari coyote dan anjing, namun ia lebih besar dari rubah. Soal kebiasaan, biasanya jackal hidup menyendiri atau berkumpul dalam kelompok kecil yang tidak terstruktur, jelas HubPages. Jackal juga lebih suka habitat yang agak kering, seperti savana, hutan, semak-semak, atau padang rumput.
Tak seperti anjing, jackal tidak pernah menjulurkan lidahnya, mirip seperti serigala, coyote, rubah, dan ajag. Hewan ini juga tidak terlalu vokal dan jarang menggonggong atau mengeluarkan suara. Misal pun hewan ini bersuara, hal tersebut hanya dilakukan saat ia merasa terancam, terganggu, atau terusik. Terakhir, jackal juga lebih gesit, ganas, dan liar daripada anjing.
5. Ajag

Dilansir Thai National Parks, Cuon alpinus atau ajag memiliki moncong atau rostrum yang lebih pendek dari ajing dan Canidae lain. Otot masseter pada hewan ini juga lebih besar dan berkembang. Jumlah giginya juga berbeda di mana ajag memiliki enam gigi mollar berbeda dari anjing memiliki tujuh gigi mollar. Nah, karena perbedaan-perbedaan tersebut, alhasil ajag lebih mirip dengan hyena daripada anjing.
Ajag merupakan hewan komunal yang hidup berkelompok. Tubuhnya ramping, kakinya panjang, bulunya tipis, dan warnanya cokelat. Secara umum, ia sangat suka hidup di savana, hutan, atau hutan pegunungan. Ajag sendiri jadi salah satu "hewan mirip anjing" yang bisa ditemukan di Indonesia. Ia juga kerap berkonflik dengan manusia karena sering memakan hewan ternak atau peliharaan.
Sekilas mungkin hewan-hewan tersebut tak ada bedanya dengan anjing. Karenanya, kamu harus teliti dan cermat dalam mengidentifikasi mereka. Perhatikan kebiasaannya, bentuk tubuhnya, warnanya, bulunya, atau perilakunya. Lebih lanjut, mengenali dan mengidentifikasi mereka sangat penting. Jika kamu bisa membedakan mereka dengan anjing maka kamu bisa menjadi lebih waspada saat berinteraksi dengan hewan liar.