Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Ular Bergigi Tajam yang Harus Diwaspadai, Jangan Asal Dipegang!

Ular sanca, salah satu ular bergigi tajam (commons.wikimedia.org/JJ Harrison)
Intinya sih...
  • Ular tikus memiliki gigi besar, panjang, dan melengkung yang mampu merobek kulit dan daging manusia
  • Ular kukri tidak berbisa namun gigitannya mampu merobek kulit dan menyebabkan pendarahan serius
  • Ular sanca memiliki ratusan gigi yang tajam dan sulit dilepaskan, gigitannya dapat memberikan luka besar dan menyakitkan pada manusia

Secara umum, ular dikenal dengan bisanya yang berbahaya dan lilitannya yang sangat kuat. Karena hal tersebut, ular sangat ditakuti, bahkan reptil ini dianggap sebagai hewan jelmaan setan yang bisa membunuh manusia kapan saja. Tapi jika diulik ternyata kekuatan ular tak hanya berkutat pada lilitan dan bisa yang berbahaya, lho. Justru ular juga memiliki gigi yang besar, tajam, dan melengkung.

Nah, gigi tersebut digunakan untuk berbagai hal, seperti menyerang predator, menyergap mangsa, sampai menelan mangsa. Beberapa spesies berukuran besar juga sanggup merobek kulit dan daging manusia, jadi kamu harus berhati-hati dengan mereka. Sayangnya, banyak orang yang menganggap remeh gigi yang dimiliki ular sehingga banyak yang terluka akibat gigitan hewan ini. Oleh sebab itu, kali ini kita akan membahas beberapa ular bergigi tajam supaya kamu selalu aman dan terhindar dari gigitannya.

1. Ular tikus

Ular tikus (commons.wikimedia.org/Arun Kumar Thyadi)

Ular tikus atau rat snake merupakan salah satu jenis ular tidak berbisa paling terkenal. Ular ini juga bisa ditemukan dimanapun, entah di Amerika, Eropa, Afrika, sampai Asia. Entah di sawah, kebun, taman, hutan, atau area pemukiman semuanya bisa dihuni oleh ular tikus. Jika berbicara ukuran, ular tikus juga cukup bervariasi. Ada yang panjangnya hanya 1 meter, namun ada juga yang bisa tumbuh mencapai 3 meter, jelas Hong Kong Snake ID.

Walau tidak berbisa, namun ular dari famili Colubridae ini dibekali gigi besar, panjang, dan melengkung. Tergantung ukurannya, gigitan ular ini sanggup merobek kulit sampai mengoyak daging, apalagi jika kamu menarik gigitan secara paksa. Karenanya, saat digigit kamu harus menunggu ular melepaskan gigitan dengan sendirinya atau kamu bisa memasukan ular ke air sampai ia gigitan lepas. Jika gigitan sudah lepas, segera obati luka dengan cara diperban, diberi antibiotik, atau dijahit jika luka gigitan cukup parah.

2. Ular kukri

Ular kukri (commons.wikimedia.org/Johan van Rooijen)

Ular kukri merupakan ular berukuran kecil dengan panjang yang tidak lebih dari 1 meter. Umumnya ular dari genus Oligodon ini tidak agresif dan tidak akan menggigit jika tak diganggu. Namun, sekali menggigit gigitan ular ini mampu merobek kulit dan menyebabkan pendarahan yang cukup serius. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa hal. Pertama, giginya tajam, melengkung, dan besar, mirip seperti pisau kukri, jelas Thailand Snakes. Air liur ular kukri juga mengandung anti coagulant yang mencegah pembekuan darah.

Untungnya, ular kukri tidak berbisa jadi ia tidak bisa membunuh manusia. Ia juga termasuk ular terestrial dan bisa dijumpai di hutan, kebun, semak-semak, sela-sela batu, atau di dalam lubang. Tak jarang, ular ini juga masuk ke dalam rumah sehinga membuat banyak orang panik. Jika hal tersebut terjadi, kamu bisa mengusir ular ini dengan kayu atau sapu.

3. Ular sanca

Ular sanca (commons.wikimedia.org/Ltshears)

Sebagai ular raksasa tidak mengerankan jika ular sanca memiliki gigi yang tajam dan gigitan yang sangat menyakitkan. Tak tanggung-tanggung, beberapa spesies seperti Malayopython reticulatus (sanca kembang) punya ratusan gigi di mulutnya, jelas Vanderbilt Museum. Gigi-gigi tersebut berukuran besar, tajam, runcing, dan melengkung layaknya kail pancing. Alhasil, saat menggigit manusia gigitanya sangat sulit dilepaskan. Jika kamu memaksa melepaskannya maka kulit atau dagingmu akan robek.

Tercatat, ular sanca sepanjang 2 meter sudah cukup untuk memberikan luka yang cukup besar dan menyakitkan pada manusia. Jika kamu digigit oleh ular sanca kamu tak boleh panik. Justru, kamu harus tenang, semprot hidung ular dengan wewangian, atau masukan kepala ular ke air sampai ia melepaskan gigitan dengan sendirinya. Setelah itu, segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat pertolongan medis.

4. Ular cecak

Ular cecak (commons.wikimedia.org/Dr. Raju Kasambe)

Sama seperti ular kukri, ular cecak merupakan ular berukuran kecil dengan panjang rata-rata sekitar 1 meter. Seperti ular kukri juga, ular dari genus Lycodon ini dipersenjatai gigi mandibula dan maxillary yang melengkung, besar, dan tajam, mirip seperti taring serigala. Nah, kedua gigi tersebutlah yang patut diwaspadai dan sanggup menusuk kulit dan daging menusia. Jika digigit spesies berukuran kecil mungkin kamu hanya akan menerika luka kecil. Namun spesies berukuran besar mampu merobek kulit.

Tapi tenang, sebenarnya ular cecak sama sekali tidak berbisa dan hanya akan menggigit saat merasa terancam, jelas Ecologyasia. Jadi, jika tak ingin digigit kamu tidak boleh mengganggu atau mengusik ular ini. Saat terancam, ular ini bisa menggigit berkali-kali, namun gigitannya hanya berlangsung selama beberapa detik. Lebih lanjut, ular ini bisa dijumpai di Indonesia, khususnya di kebun, taman, hutan, daerah lembab, dan area pemukiman.

5. Ular boa

Ular boa (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Selain ular sanca, ular boa juga terkenal akan ukurannya yang cukup besar. Selain ukuran, gigi yang dimiliki ular tidak berbisa juga tajam, panjang, dan melengkung. Tak tanggung-tanggung, Corallus caninus (boa pohon hijau) menyandang gelar sebagai ular tidak berbisa dengan gigi terpanjang. Alhasil, gigitan ular ini cukup berbahaya, apalagi jika yang menggigit adalah ular boa besar dengan ukuran lebih dari 1 meter.

Berbagai sumber menjelaskan kalau gigitan ular boa bisa menyebabkan beberapa hal yang cukup serius. Pertama, luka sayatan, tusukan, infeksi, dan rasa sakit yang luar biasa bisa terjadi akibat gigitan ular boa. Kulit dan daging robek juga tak terhindarkan. Tak cuma itu, bahkan beberapa spesies mampu merusak syaraf karena giginya yang panjang. Oleh sebab itu, kamu harus hati-hati jika bertemu ular boa, khususnya jika kamu bertemu spesies berukuran besar.

Setelah diulik, ternyata gigitan ular tidak berbisa sama sekali tidak bisa diremehkan. Sebagai contoh, gigitan ular sanca mampu merobek daging dan kulit. Ular kecil seperi ular kukri dan ular cecak juga bisa melukai manusia. Tak cuma itu, bahkan gigitan dari ular boa sanggup merusak syaraf. Karenanya, kamu harus waspada dengan ular-ular tersebut. Jangan sekali-kali mengganggu, mengusik, atau menyentuh mereka secara sembarangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arzha Ali Rahmat
EditorArzha Ali Rahmat
Follow Us