Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Ular Boa dari Genus Corallus yang Dapat Dijumpai di Kolombia

ilustrasi ular dari genus Corallus (commons.wikimedia.org/Derek Ramsey)
ilustrasi ular dari genus Corallus (commons.wikimedia.org/Derek Ramsey)

Tidak semua ular yang ada di bumi ini berbisa. Faktanya, dari 3.900 spesies ular, cuma 725 yang berbisa. Apabila dikerucutkan, hanya 250 spesies ular yang mampu membunuh manusia dengan satu gigitan.

Contoh ular yang dikenal sangat berbisa adalah king cobra. Neurotoksin dalam satu gigitan king cobra cukup untuk membunuh 20 orang dewasa, atau bahkan seekor gajah!

Di sisi lain, contoh ular yang tidak berbisa ialah ular dari famili Boidae, yang membunuh mangsanya dengan cara membelitnya sampai mati. Famili Boidae terdiri dari belasan genus dan kali ini kita akan mengulik beberapa ular boa dari genus Corallus yang hidup di Kolombia.

1. Corallus blombergi

ilustrasi Corallus blombergi (commons.wikimedia.org/Philipp Hoenle)
ilustrasi Corallus blombergi (commons.wikimedia.org/Philipp Hoenle)

Pertama adalah Corallus blombergi, yang juga dikenal sebagai Ecuadorian annulated tree-boa dan Blomberg’s tree-boa. Dalam Bahasa Prancis kuno, ‘coral’ merujuk kepada ‘orang biadab yang berbahaya’, sementara kata ‘blombergi’ diberikan untuk menghormati Rolf Blomberg (penjelajah Swedia). Kamu bisa menjumpainya di hutan hujan dataran rendah di Kolombia dan Ekuador.

Ular betina dapat tumbuh sepanjang 191 sentimeter, sedangkan yang jantan hanya 143 sentimeter. Uniknya, telur Corallus blombergi menetas di dalam tubuh induknya, sehingga terkesan seperti melahirkan. Sayangnya, pemakan tikus, kelelawar, dan burung ini berstatus genting (endangered) karena sebagian besar habitatnya telah rusak.

2. Corallus hortulana

ilustrasi Corallus hortulana (commons.wikimedia.org/Geoff Gallice)
ilustrasi Corallus hortulana (commons.wikimedia.org/Geoff Gallice)

Dulunya, spesies ini bernama Corallus hortulanus, kemudian berganti menjadi Corallus hortulana. Juga disebut sebagai Amazon tree boa, kamu bisa menemukannya di hutan hujan Amerika Selatan. Spesifiknya di Peru, Bolivia, Brasil, Kolombia, Venezuela, Guyana Prancis, serta Trinidad dan Tobago.

Ular yang panjangnya 1,5–2 meter ini menyukai tikus, mencit, burung, dan kadal. Mereka merasa nyaman hidup di lingkungan yang bersuhu 22–30 derajat Celsius dengan tingkat kelembapan 60–80 persen. Berbeda dengan spesies sebelumnya, Corallus hortulana berstatus risiko rendah (least concern).

3. Corallus batesii

ilustrasi Corallus batesii (commons.wikimedia.org/Kyle Van Houtan)
ilustrasi Corallus batesii (commons.wikimedia.org/Kyle Van Houtan)

Seperti namanya, Corallus batesii alias Amazon basin emerald tree boa hanya menghuni cekungan Sungai Amazon, yang melintasi beberapa negara. Antara lain Suriname, Venezuela, Brasil, Kolombia, Ekuador, hingga Peru. Mereka dilaporkan terlihat pada ketinggian 0–1.000 meter di atas permukaan laut.

Sebagai salah satu ular terbesar, Corallus batesii dapat tumbuh sepanjang 2,7 meter. Walau besar, mereka cukup lincah dan bisa menangkap burung atau kelelawar yang sedang terbang! Saat masih muda warnanya oranye kecokelatan, namun akan berubah menjadi hijau cerah dengan perut kuning ketika dewasa.

4. Corallus annulatus

ilustrasi Corallus annulatus (commons.wikimedia.org/Goodshort)
ilustrasi Corallus annulatus (commons.wikimedia.org/Goodshort)

Corallus annulatus mempunyai beberapa julukan sekaligus, seperti annulated tree boa dan ringed tree boa. Selain di Kolombia, mereka juga tinggal di Ekuador dan Guatemala. Sama seperti kerabatnya, ular sepanjang 1,5–1,8 meter ini juga menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon.

Mereka bisa hidup hingga 15,3 tahun di penangkaran, namun belum diketahui perkiraan usianya di alam liar. Sebagai salah satu ular yang banyak dipelihara, pastikan kandangnya cukup luas dan jangan menaruh dua pejantan dewasa pada tempat yang sama. Tidak perlu sering-sering, ular yang umurnya di bawah dua tahun hanya perlu makan seminggu sekali dan 2–4 minggu sekali untuk ular dewasa. Semakin besar ukuran mangsanya, semakin jarang ia makan.

5. Corallus caninus

ilustrasi Corallus caninus (commons.wikimedia.org/Jarek Tuszyński)
ilustrasi Corallus caninus (commons.wikimedia.org/Jarek Tuszyński)

Terakhir adalah Corallus caninus atau emerald tree boa, ular hijau berkepala besar dengan pupil vertikal seperti kucing. Sama seperti Corallus batesii, ular ini berwarna jingga atau kemerahan sedari lahir sampai berusia 6–12 bulan. Temukan mereka di hutan hujan tropis Kolombia, Bolivia, Brasil, Venezuela, Suriname, Peru, dan Guyana Prancis.

Ular yang panjangnya 1,8–2,7 meter ini mempunyai sensor panas yang digunakan untuk mendeteksi mangsa. Lalu, mereka akan melumpuhkannya dengan menggigit sekaligus membelitnya. Dua tahun sekali, ular betina akan “melahirkan” 3–8 anak, yang langsung menjadi independen dan mencari makan sendiri.

Ternyata, ular-ular dari genus Corallus memiliki warna dan corak yang bervariasi, ya? Meski tidak berbisa, tetaplah berhati-hati apabila berada di dekat mereka!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nena Zakiah
EditorNena Zakiah
Follow Us