5 Fakta Boa Pohon Hijau, Ular Tak Berbisa Asal Amerika Selatan

- Ular boa pohon hijau dapat mencapai panjang tubuh hingga 2 meter
- Boa pohon hijau merupakan spesies arboreal, aktif pada malam hari, dan memakan mamalia kecil serta burung
- Musim kawin boa pohon hijau berlangsung dari April hingga Juli, dengan betina melahirkan hingga 20 anak yang mandiri setelah lahir
Ular boa pohon hijau merupakan spesies ular boa yang dapat ditemukan di hutan hujan Amerika Selatan. Seperti spesies boa lainnya, ular ini tidak berbisa. Mereka membunuh mangsa dengan melilit badan mangsa menggunakan tubuhnya.
Hewan dengan nama ilmiah Corallus caninus ini memiliki bentuk kepala dan gigi yang dianggap agak mirip anjing. Dari bentuk kepala ini, boa pohon hijau mendapatkan nama ilmiahnya, ‘caninus’, yang berarti anjing. Ada fakta apa lagi ya mengenai ular boa pohon hijau ? Yuk, kita simak!
1. Kepala yang besar

Boa pohon hijau memiliki kepala yang besar dengan gigi tajam. Pupil matanya vertikal seperti pupil kucing. Boa dewasa memiliki warna hijau cerah dengan pola zigzag atau pola berlian berwarna putih. Bagian perut dari boa ini berwarna krem. Hewan ini dapat memiliki panjang tubuh hingga 2 meter. Boa pohon hijau jantan biasanya berukuran lebih kecil dibandingkan dengan betina, dilansir dari San Francisco Zoo.
2. Bersifat arboreal

Sesuai dengan namanya, boa pohon hijau merupakan spesies arboreal, yaitu hewan yang menghabiskan sebagian besar waktunya berada di pepohonan. Selain di hutan hujan, ular ini juga dapat ditemukan di hutan rawa. Biasanya mereka tinggal di wilayah dengan curah hujan rata-rata lebih dari 1.500 mm setiap tahunnya. Walau bersifat arboreal, boa ini terkadang turun ke permukaan tanah untuk berjemur di bawah sinar matahari, dikutip dari Animal Diversity.
3. Aktif di malam hari

Boa pohon hijau biasanya hidup menyendiri atau soliter, dan hanya bersosialisasi ketika musim kawin. Mereka aktif dan mencari makan ketika malam hari. Saat siang hari, hewan ini berada di atas dahan pohon dengan pose melingkar yang khas, yaitu posisi kepalanya akan berada di tengah lilitan tubuh. Boa pohon hijau juga akan menangkap sebagian besar mangsanya ketika bergelantungan di dahan, dikutip dari Animalia.
4. Pemakan mamalia kecil

Berdasarkan informasi dari A-Z Animals, boa pohon hijau umumnya memangsa mamalia kecil, terutama tikus dan hewan berkantung. Boa yang berusia muda memakan lebih banyak katak serta kadal. Sesekali, hewan ini juga memangsa burung dengan menyambarnya dari udara ketika burung tersebut terbang.
5. Dapat melahirkan 20 anak

Musim kawin boa pohon hijau berlangsung dari bulan April hingga Juli. perkawinan ini biasanya terjadi pada betina yang telah mencapai usia 4–5 tahun, dan jantan yang berusia 3–4 tahun. Ular ini merupakan ovovivipar, sehingga mengalami masa kehamilan selama 6–7 bulan dan telurnya menetas di dalam tubuh. Setelahnya, induk betina akan melahirkan hingga 20 anak boa.
Anak ular yang baru lahir akan berwarna merah bata, oranye, atau kuning. Warna ini akan berubah menjadi hijau setelah ular ini berusia satu tahun. Setelah lahir, anak boa pohon hijau tidak membutuhkan perawatan dari induknya karena sudah dapat hidup mandiri, dilansir dari Animalia.
Boa pohon hijau berperan dalam ekosistemnya sebagai pengendali populasi mamalia kecil, terutama hewan pengerat, yang memang menjadi makanannya. Saat ini boa pohon hijau menghadapi ancaman utama berupa perdagangan untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan. Walau begitu, hewan ini diklasifikasikan sebagai kategori least concern atau tidak terancam punah oleh IUCN.