Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pertunjukan Alphorn, alat musik tiup tradisional Swiss, di pegunungan Alpen (pixabay.com/cmooreinswitzerland)

Intinya sih...

  • Sejarah singkat Swiss dimulai dari pembentukan liga pertahanan Konfederasi Swiss pada 1 Agustus 1291.

  • Swiss dikenal sebagai negara paling netral sejak abad ke-16, mempertahankan konsep "netralitas bersenjata" dan memainkan peran mediasi.

  • Negara Swiss tidak memiliki pantai, namun terkenal dengan keindahan alamnya, terutama pegunungan Alpen yang memengaruhi budaya dan ekonomi.

Saat mendengar kata “Swiss”, hal ikonik yang langsung terlintas di pikiran kita adalah keindahan alamnya, terutama pegunungan Alpen, danau-danau yang jernih, serta kota-kota yang bersih dan teratur. Produsen jam tangan mewah? Penghasil cokelat susu berkualitas tinggi? Ya, tentu saja, Swiss memang jagonya!

Seakan belum cukup, Swiss ingin menunjukkan sisi memukau lainnya yang membuat “Taman Bermain Eropa” ini benar-benar unik dan istimewa. Seperti enam fakta berikut ini. Simak, yuk!

1. Sejarah singkat Swiss

Bendera Nasional Swiss (pixabay.com/SLPix)

Sejarah Swiss berawal dari 1 Agustus 1291, saat tiga kanton pedesaan, yaitu Uri, Schwyz, dan Unterwalden, membentuk liga pertahanan Konfederasi Swiss. Aliansi ini kemudian berkembang seiring dengan bergabungnya kanton-kanton lain untuk melindungi kemerdekaan dari kekuatan asing, terutama Kekaisaran Romawi Suci dan Habsburg. Pada abad ke-16, pasukan Protestan sempat menyebabkan perpecahan agama di antara kanton-kanton, meski akhirnya mereka berhasil hidup berdampingan. Seabad setelahnya, Swiss pun mulai mengadopsi kebijakan netralitas bersenjata yang membantu mereka menghindari kehancuran dalam perang-perang besar Eropa.

Era Napoleon telah membawa invasi Prancis pada 1798, mereka membentuk Republik Helvetik yang terpusat, dengan  memperkenalkan konstitusi serta memberikan kedaulatan, hak-hak individu, dan persamaan hukum kepada rakyat. Namun, setelah Napoleon runtuh, Kongres Wina tahun 1815 mengembalikan otonomi kanton dan mengakui netralitas abadi Swiss. Hingga pada tahun 1848, Swiss pun membentuk konstitusi federal modern, yang menandai awal era kesuksesan dan kemakmuran negara tersebut.

2. Negara paling netral

Istana Federal Swiss, Bern, Swiss (pixabay.com/NetHawk)

Swiss dikenal sebagai negara yang paling netral karena menghindari konflik militer sejak abad ke-16 dan mempertahankan sikap independen dalam hubungan internasional sejak tahun 1815. Sepanjang Perang Dunia II pada abad ke-20, Swiss berhasil mempertahankan konsep "netralitas bersenjata" yang dihormati oleh negara-negara tetangganya. Ini berkat kombinasi kesiapan militer, persetujuan ekonomi, dan manuver diplomatik, hingga dikenal sebagai negara makmur, inovatif, dengan sistem demokrasi yang unik.

Netralitas Swiss telah memberi dampak positif bagi perekonomiannya dengan mendorong stabilitas politik dan memfasilitasi perdagangan internasional. Swiss mampu mempertahankan hubungan ekonomi dengan memastikan akses ke sumber daya dan pasar penting, yang fokus pada pengembangan industri, pertanian, komunikasi, dan sektor keuangan. Netralitas ini juga memungkinkannya memainkan peran mediasi antara pihak-pihak yang berkonflik.

3. Tidak memiliki pantai

Bendera Nasional Swiss dengan latar panorama pegunungan Alpen (pexels.com/allPhoto Bangkok)

Negara Swiss membentang sekitar 220 km dari utara ke selatan dan 350 km dari barat ke timur. Rupanya, Swiss tidak memiliki pantai, karena secara geografis negara ini “terkurung” oleh daratan, sehingga tidak memiliki akses langsung ke laut atau samudra. Letaknya di Eropa Tengah yang dikelilingi oleh negara Prancis di barat, Jerman di utara, Austria dan Liechtenstein di timur, serta Italia di selatan. 

Meskipun tidak memiliki pantai, tetapi Swiss terkenal dengan keindahan alamnya. Bentang alam Swiss dicirikan oleh medan pegunungan, termasuk Pegunungan Alpen dan Pegunungan Jura, serta dataran tinggi tengah di antara dua pegunungan tersebut yang dikenal sebagai Mittelland. Selain itu, Swiss juga memiliki banyak danau dan sungai besar yang jernih, seperti sungai Rhone yang mengalir ke Laut Mediterania dan sungai Rhine yang bermuara di Laut Utara.

4. Peran penting pegunungan alpen

Tradisi Alpabzug, Swiss (commons.wikimedia.org/Barbara Steinemann)

Tidak hanya menampilkan panorama yang memukau, pegunungan Alpen juga memainkan peran penting dalam budaya dan ekonomi Swiss. Beberapa kesenian tradisional yang sering ditampilkan di pegunungan Alpen, seperti permainan alat musik Alphorn, serta tarian Schuhplattler yang dibawakan dengan pakaian tradisional dan diiringi musik yodeling. Ada juga tradisi tahunan Alpabzug yang merayakan kembalinya ternak dari padang rumput Alpen ke lembah setelah musim panas.

Keindahan pemandangan pegunungan Alpen yang luar biasa, termasuk puncak gletser dan danau, telah mendongkrak sektor pariwisata Swiss. Pegunungan Alpen sangat ideal untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) karena topografi pegunungannya yang tinggi, serta dan banyaknya danau dan gletser yang menyediakan sumber air berlimpah. Selain itu, pertanian tradisional di lembah Rhone yang luas juga menjadi area untuk budidaya sayur dan buah, terutama buah anggur.

5. Ada empat bahasa resmi

Bendera Nasional Swiss dan Bendera Uni Eropa di Istana Federal Swiss, Bern, Swiss (pexels.com/Christian Wasserfallen)

Salah satu ciri khas negara Swiss adalah keragaman bahasanya. Swiss memiliki empat bahasa resmi, yaitu bahasa Prancis, Jerman, Italia, dan Romansh. Romansh telah menjadi bahasa nasional sejak tahun 1938 dan diberi status semi-resmi pada tahun 1996.

Sebagian besar penduduk Swiss berbicara menggunakan bahasa Jerman, diikuti bahasa Prancis, bahasa Italia, dan kurang dari 1 persen yang menggunakan bahasa Romansh. Dalam percakapan sehari-hari, masyarakat Swiss-Jerman menggunakan dialek Swiss Jerman (Schweizerdeutsch) yang sangat berbeda dari bahasa Jerman standar yang digunakan di Jerman dan Austria.

Multibahasa dalam kehidupan sehari-hari di Swiss sangat penting untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas politik, karena geografi budayanya yang beragam dan tempat bertemunya berbagai wilayah budaya utama di benua Eropa barat, yaitu Jerman, Prancis, dan Italia. Selain itu, Bahasa Inggris juga semakin penting, terutama dalam bisnis, pariwisata, dan sebagai bahasa penghubung antara penutur bahasa nasional yang berbeda.

6. Munculnya pembuatan jam tangan swiss

Jam tangan Rolex Oyster Perpetual Submariner Date (pixabay.com/Kelderreisen)

Kita semua tahu bahwa Swiss dikenal sebagai produsen jam tangan mewah di dunia. Namun, industri tersebut tidak berdiri begitu saja, lho, melainkan ada sejarahnya!

Pada abad ke-16, pengungsi Prancis dan Italia memperkenalkan pembuatan jam tangan ke Jenewa. Pada tahun 1541, seorang tokoh reformasi Protestan bernama John Calvin, memberlakukan larangan ketat terhadap pemakaian perhiasan mewah. Ia memaksa para pengrajin untuk mengembangkan keahlian mereka dari pembuatan perhiasan ke pembuatan benda-benda presisi lainnya, seperti jam tangan. Pada tahun 1601, Jenewa menjadi pusat pembuatan jam tangan yang unggul, bersama dengan didirikannya serikat pembuat jam tangan pertama di dunia. Hingga pada tahun 1790, Jenewa telah mengekspor lebih dari 60.000 jam tangan.

Seiring waktu, pengrajin jam tangan ini menyebar dari Jenewa ke wilayah pegunungan Jura, seperti Neuchatel. Industri ini mulai berinovasi dengan mengembangkan mekanisme yang lebih kecil, lebih akurat, dan lebih rumit. Patek Philippe adalah sebuah perusahaan manufaktur jam tangan mewah asal Swiss yang didirikan pada tahun 1839. Mereka dikenal sebagai salah satu produsen jam tangan tertua dan paling prestisius di dunia, dengan reputasi yang dibangun berdasarkan kualitas, keahlian, dan inovasi.

Beberapa fakta menarik ini hanya secuil gambaran tentang negara Swiss. Di balik kepopulerannya, tersimpan kekayaan budaya, inovasi yang tak henti, dan pemandangan menakjubkan yang menanti untuk dijelajahi. Swiss adalah bukti nyata bahwa harmoni bisa tercipta di tengah keberagaman, hingga melahirkan sebuah kisah sukses yang terus menarik perhatian dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team