8 Cara Menghilangkan Kutu Kucing yang Efektif dan Ampuh

Bulu kucing membuatnya tampak lucu. Namun, tahukah kamu bahwa bulu-bulu tersebut juga bisa menjadi tempat kutu bersembunyi? Jika ada kutu pada kucing, anabul bisa merasa tidak nyaman, garuk-garuk, hingga mengalami masalah kulit serius.
Sebagai pawrents, mengetahui cara menghilangkan kutu kucing adalah hal wajib. Jadi, kalau suatu saat kucingmu mengalami, tahu harus apa.
Cara menghilangkan kutu kucing
Kutu pada kucing bisa berkembangbiak dengan sangat cepat. Untuk itu, kamu harus segera mengobatinya dengan membasmi kutu dewasa, telur, hingga larvanya.
Sebagai catatan, cara menghilangkan kutu kucing ini butuh proses dan makan waktu, ya. Jadi, harus sabar dan lakukan perawatan secara rutin demi kesehatan anabul. Jangan lupa juga konsultasikan dengan dokter hewan anabul, ya.
1. Gunakan sisir khusus dengan gigi rapat (serit)

Di pet shop, kamu bisa menemukan sisir khusus untuk kutu atau biasa disebut serit. Sisir ini punya gigi rapat sehingga bisa merontokkan kutu kucing. Selain itu, penggunaan sisir ini bisa membantu menggaruk kulit anabul sehingga bisa meredakan gatalnya.
Cara menggunakannya mudah, cukup sisir bulu kucing dari area kepala hingga ekor. Untuk merontokkan kutu yang tersangkut di sisir, siapkan air deterjen hangat, biarkan kutu terendam hingga mati. Lakukan dua hingga tiga kali sehari.
2. Mandi dengan sampo anti kutu

Membilas seluruh bulu dan tubuh anabul secara rutin bisa jadi alternatif untuk membasmi tungau. Memandikan kucing akan menghilangkan kotoran yang menempel, termasuk kutu dan telurnya.
Nah, agar semakin efektif, pastikan menggunakan sampo anti kutu khusus kucing, ya. Kamu bisa menemukannya dengan mudah di toko khusus perlengkapan hewan. Setelah mengeringkan bulu, kamu bisa melanjutkan perawatan dengan menyerit bulunya.
3. Berikan semprotan atau bedak anti kutu

Selain sampo khusus, tersedia juga produk semprotan atau bedak anti kutu. Cukup semprotkan atau tabur ke bulu-bulu kucing secara rutin untuk membantu mengurangi kemampuan hidup kutu.
Cara menghilangkan kutu kucing dengan dua produk ini bersifat sementara saja. Sebab, begitu cairan menguap atau bedak rontok, baik semprotan maupun bedak, tidak lagi aktif sebagai antikutu.
4. Aplikasikan obat anti kutu spot on

Perawatan obat spot on merupakan pilihan mengusir kutu yang efektif. Obat ini umumnya berbentuk cairan yang diletakkan di pipet tertutup kecil. Kamu hanya perlu meneteskannya sesuai dosis pada kulit tengkuk kucing. Pastikan menyibak bulu sebelum menggunakannya, ya.
Cara kerja obat tetes bisa berbeda tergantung pada masing-masing merek. Namun, umumnya, bahan aktif pada obat ini akan menyerap ke kulit kucing dan melindunginya hingga 28 hari. Di luar itu, obat ini juga dapat meredakan gejala dermatitis alergi kutu (FAD) akibat air liur kutu pada kucing.
5. Obat minum dan obat suntik

Dua jenis obat ini berbeda dengan obat spot on. Jika obat tetes bisa dibeli secara bebas, obat minum dan obat suntik harus diberikan oleh dokter. Obat kutu suntik biasanya mengandung senyawa aktif lufenuron yang mampu membunuh telur dan larva kutu.
Adapun kandungan utama pada obat kutu oral adalah ivermectin yang bertindak sebagai obat cacing. Namun, cara menghilangkan kutu kucing ini tidak cukup efektif untuk membunuh pinjal dewasa. Jadi, kombinasi perawatan sebelum dan setelah ke dokter direkomendasikan untuk hasil terbaik.
6. Vacuum perabot di rumah

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, kutu dewasa tinggal di tubuh inangnya, yakni kucing itu sendiri. Namun, telur, larva, hingga kepompong kutu bisa tersebar di tempat anabul berdiam, mulai dari sofa sampai karpet rumahmu.
Kamu mungkin kesulitan jika harus rutin mencuci barang-barang tersebut. Sebagai gantinya, kamu bisa menyiasati dengan rutin vacuum total berbagai sudut rumah setidaknya beberapa minggu.
7. Cuci kasur dan mainan kucing
Tak hanya benda dan barang yang ada di rumah. Kamu juga perlu membersihkan tempat tidur atau mainan yang kerap digunakan kucing. Terlebih jika mainannya mengandung bulu-bulu halus yang dapat menjadi tempat persembunyian kucing.
Cuci secara berkala benda-benda milik anabul, ya. Selain membereskan masalah kutu, langkah ini juga membuat benda anabul tetap bersih.
8. Obati hewan peliharaan lain

Faktanya, penularan kutu tidak hanya berlaku antar kucing satu dengan lainnya. Kutu juga bisa menyebar dari berbagai jenis hewan berdarah panas, terutama yang berbulu, seperti anjing atau kelinci, melansir The Dodo.
Oleh karena itu, kamu perlu memberantas secara menyeluruh jika ingin menghentikan masalah kutu pada anabul. Lakukan pengobatan dan cara mencegah kutu pada hewan lain yang ada di rumahmu, ya.
Tanda kucing terinfeksi kutu

Pada tahap awal, pemilik mungkin akan kesulitan melihat bentuk parasit secara langsung. Pasalnya, pinjal kucing (sebutan lain bagi kutu kucing) hanya berukuran sekitar 2 milimeter. Belum lagi telurnya yang mirip butiran pasir. Namun, biasanya kucing menunjukkan gejala atau ciri-ciri khusus. Dilansir Petco, berikut ciri-ciri kucing kutuan:
- Kulit gatal yang ditunjukkan dengan kebiasaan menggaruk terus-menerus
- Menggigiti bulu dan kaki secara berlebihan
- Rambut rontok nyaris di seluruh badan dan terparah di bagian ekor atau leher
- Kemerahan atau tanda iritasi di kulit
Kelesuan akibat aktivitas kutu yang menyerap darah inang (biasanya terjadi pada level parah) - Butiran halus di bulu atau area tempat tidur kucing yang merupakan telur pinjal atau hewan kecil berlarian di antara bulu-bulu.
Parahnya, kutu dewasa yang berada di tubuh kucing hanya mewakili lima persen dari jumlah total yang ada di rumahmu, melansir RSPCA UK. Telur, larva, bahkan kepompongnya bisa saja tersebar di seluruh lingkungan tempat tinggal kucing.
Cara menghilangkan kutu kucing bukan hal instan. Kamu perlu menerapkannya terus-menerus agar anabul terhindar dari infeksi kutu.