Barakuda memiliki reputasi sebagai pemburu kejam. Walaupun begitu, mereka tidak berada di puncak rantai makanan sebab diburu oleh hewan yang lebih besar seperti hiu, lumba-lumba dan orca. Ada sekitar lebih dari 20 spesies barakuda yang tersebar di seluruh dunia dengan karakteristiknya masing-masing.
Ada banyak pertanyaan mengenai hewan satu ini, salah satunya apakah mereka aman untuk dimakan oleh manusia? Kamu bisa menemukan jawabannya melalui fakta berikut ini.
Kamu tidak akan menemui barakuda di danau dan sungai sebab keberadannya cukup jauh. Mereka hidup di lautan meskipun masih bisa ditemukan di lepas pantai dan perairan dalam. Barakuda berada di lautan tropis dan subtropis dekat garis khatulistiwa.
A-Z Animals menginformasikan bahwa mereka biasa ditemukan di lepas pantai timur Amerika Serikat, namun tidak berada di Samudera Pasifik bagian utara. Mereka juga menghuni Teluk Meksiko dan Laut Karibia.
Barakuda tidak hanya terlihat menyeramkan, faktanya mereka memang pemburu yang cukup ekstrim. Hanya dengan beberapa pemangsa alami, barakuda dewasa bisa mendominasi lautan. Mereka menggunakan kehebatan berburunya untuk memangsa ikan seperti teri, tuna, belanak, kakap, jack dan ikan berukuran sedang lainnya.
Barakuda kebanyakan berburu di siang hari. Mereka berburu secara oportunis dan juga bisa memangsa krustasea seperti kepiting dan lobster serta moluska.
Barakuda memiliki bentuk tubuh ramping seperti torpedo, sirip ekornya berbentuk bulan sabit. Itu sesuai untuk adaptasi kecepatan singkat yang bisa dicapainya. Melansir Fact Animal, barakuda bisa berakselerasi dari keadaan diam hingga kecepatan tertinggi 58 km/jam dalam sekejap mata. Mereka bisa mendekati mangsa sebelum mereka bereaksi.
Beberapa spesies barakuda termasuk sawtooth barracuda dan yellowmouth barracuda khusus beradaptasi untuk perburuan malam hari. Mata besarnya yang sangat sensitif memungkinkannya melihat dengan jelas di kegelapan. Mereka selalu menempatkan mangsanya dalam posisi yang tidak menguntungkan.
Sumber yang sama menjelaskan bahwa para ilmuwan bisa mengidentifikasi dan melacak barakuda dari pola kompleks yang dimilikinya. Fungsinya mirip dengan sidik jari manusia, lho. Hal tersebut memudahkan ilmuwan untuk memantau barakuda yang sama sekaligus meminimalkan gangguan atau resiko yang terjadi.
Barakuda memiliki gigi yang terlihat menyearamkan, bagian bawahnya kuat sehingga bisa menghasilkan gigitan mematikan. Giginya panjang seperti jarum untuk menangkap ikan yang licin. Sementara gigi besarnya digunakan untuk menahan ikan dan gigi segitiga yang lebih pendek berfungsi untuk memotong daging mangsanya.
Perlu kamu ingat bahwa barakuda tidak menelan mangsanya utuh, ya. Mereka mengandalkan giginya untuk memotong daging mangsa sebelum menelannya.
Barakuda ternyata menggigit manusia, lho. Faktanya, manusia bukanlah mangsa yang cocok bagi mereka, jadi barakuda tidak menyerang untuk mendapatkan makanan. Mereka biasanya menggigit karena salah paham atau saat membela diri, mayoritas gigitannya terjadi saat barakuda mencoba mengambil ikan mati atau kesulitan melepaskan diri dari pemancing tombak.
Ada banyak orang menangkap dan memakan barakuda, tapi spesies yang lebih besar tidak aman untuk dikonsumsi oleh manusia. Spesies tersebut mengandung racun dari mangsa yang dimakannya melalui proses bioaccumulation. Mereka diketahui mengandung ciguatoxins berkonsentrasi tinggi, senyawa alami yang diproduksi alga, dan sejumlah besar logam berat yang dilepaskan manusia ke laut.
Barakuda dengan ukuran lebih kecil banyak dikonsumsi oleh manusia tapi jika ukurannya lebih besar, itu tidak aman bagimu, ya. Kamu juga harus berhati-hati dengan gigitannya yang kuat itu. Fakta apa yang baru kamu ketahui tentang barakuda?