4 Alasan Ilmiah Mengapa Anjing Menggonggong

- Gonggongan anjing sebagai bentuk komunikasi dan ekspresi emosi
- Respons terhadap ancaman atau kewaspadaan dari lingkungan sekitar
- Pengaruh sosialisasi dan lingkungan terhadap tingkat gonggongan anjing
Gonggongan anjing kerap kali dianggap sebagai tanda kewaspadaan atau sekedar kebiasaan, padahal secara ilmiah suara ini memiliki banyak makna yang lebih kompleks. Anjing kerap kali menggunakan gonggongan tersebut sebagai bentuk komunikasi untuk menyampaikan berbagai hal, termasuk menunjukkan kondisi emosional atau niat tertentu.
Menariknya para peneliti perilaku hewan menemukan bahwa pola gonggongan anjing ternyata bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti biologis, psikologis, hingga sosial. Berikut ini merupakan beberapa alasan ilmiah di balik gonggongan anjing, sehingga pemiliknya bisa lebih peka terhadap perasaan hewan tersebut.
1. Bentuk komunikasi dan ekspresi emosi

Secara ilmiah, gomongan merupakan salah satu bentuk komunikasi vokal yang kerap digunakan anjing untuk mengekspresikan emosi, seperti ketakutan, kegembiraan atau rasa ingin bermain. Suara gonggongan dengan nada tinggi pada umumnya menandakan antusiasme, sedangkan nada rendah dan berat kerap kali menunjukkan ancaman atau ketidaknyamanan.
Penelitian menunjukkan bahwa otak anjing memiliki area khusus untuk bisa memproses emosi yang serupa dengan manusia. Tidak heran apabila anjing memiliki kemampuan untuk menyesuaikan intonasi kelengkungannya, tergantung situasi yang mereka alami.
2. Respons terhadap ancaman atau kewaspadaan

Gonggongan merupakan mekanisme alami untuk memperingatkan adanya potensi bahaya di sekitar lingkungan mereka. Dalam dunia hewan, perilaku ini sebetulnya merupakan bentuk alarm yang memiliki fungsi untuk memproteksi wilayah dan juga kelompok sosial dari berbagai ancaman.
Dari sudut pandang ilmiah, ternyata ada bagian otak anjing yang disebut sebagai amigdala dan memiliki peran besar dalam memicu gonggongan kewaspadaan. Tidak heran pada saat anjing sering menggonggong di malam hari, maka bisa jadi ia sedang menanggapi suara kecil yang dianggap mengganggu atau mengancam keselamatan wilayahnya.
3. Pengaruh sosialisasi dan lingkungan

Tingkat gonggongan anjing ternyata bisa sangat dipengaruhi oleh pengalaman sosial dan juga lingkungan tempat mereka dibesarkan. Anjing yang tumbuh di lingkungan ramai biasanya akan lebih terbiasa dengan suara asing, sehingga tidak mudah terpicu untuk menggonggong terus menerus.
Secara psikologis, anjing mempelajari perilaku sosial melalui adanya interaksi dengan manusia dan juga anjing lain. Jika mereka sering memeroleh respon positif setiap kali menggonggong, maka perilaku itu justru bisa terbentuk menjadi kebiasaan.
4. Reaksi terhadap rasa bosan atau stres

Salah satu alasan ilmiah dari gonggongan bisa karena rasa bosan atau stres yang menumpuk. Anjing yang tidak memeroleh stimulasi mental atau fisik yang cukup tentu akan melampiaskannya dengan cara menggonggong secara terus-menerus, sehingga membantu mereka untuk melepaskan energi dan menyalurkan emosi yang tertahan.
Ada beberapa studi yang menunjukkan bahwa gonggongan akibat stres kerap disertai dengan perilaku lain, seperti berjalan mondar-mandir atau menggigit benda yang ada di sekitarnya. Kondisi ini dapat diatasi dengan memperbanyak waktu bermain, jalan-jalan, hingga berinteraksi dengan pemiliknya.
Gonggongan anjing merupakan bentuk komunikasi alami yang memiliki dasar ilmiah dan emosional yang kuat. Dengan memahami alasan dibalik gonggongannya, maka pemilik bisa lebih bijak dalam merespons dan menciptakan lingkungan yang aman, serta menenangkan bagi hewan peliharaan. Pada akhirnya mendengarkan gonggongan bukan hanya soal kesabaran, namun soal memahami bahasa unik dari hewan peliharaanmu tersebut!