7 Alasan Seseorang Merekam Diri sedang Tanpa Baju

Baru-baru ini viral, banyak beredar kasus video kontroversial dari kalangan artis dan figur publik pria Indonesia. Mereka menunjukkan diri mereka sedang dalam keadaan yang tidak semestinya dilihat publik.
Tak hanya itu, mereka bahkan melakukan masturbasi atau memperoleh kepuasan tanpa berhubungan di depan kamera. Lantas, kenapa mereka suka merekam diri mereka sendiri berbuat demikian?
Ada kemungkinan mereka memiliki kecenderungan ekshibisionisme atau kelainan yang ditandai dengan memperlihatkan hal-hal yang tak senonoh, seperti alat kelamin kepada orang lain untuk mendapatkan kepuasan. Lantas, apa alasan yang membuat mereka berbuat demikian? Dilansir dari Psychology Today, berikut di antaranya!
1. Ekshibisionisme bisa disebabkan oleh gangguan kepribadian antisosial (antisocial personality disorder)

Gangguan kepribadian ini ditandai dengan perilaku seseorang yang tak memedulikan hak asasi orang lain. Selain itu, hati nurani dan rasa moral mereka rendah. Itu sebabnya, tak heran jika mereka nekat menunjukkan diri sedang tanpa baju tanpa memedulikan norma kesusilaan.
2. Bisa juga karena penyalahgunaan alkohol

Alkohol membuat seseorang kehilangan kesadaran, berpikir abnormal, dan melakukan sesuatu di luar dugaan. Seorang ekshibisionis bisa jadi dalam pengaruh alkohol sehingga berbuat nekat, salah satunya merekam alat kelaminnya dan menyebarkan pada orang lain.
3. Adanya kecenderungan pedofilia

Pedofilia adalah kelainan yang menjadikan anak-anak sebagai objek pemuas. Perilaku ini dianggap tak lazim dan ekstrem. Hal ini membuat seseorang memiliki fantasi, dorongan \, atau perilaku kepada anak-anak atau praremaja berumur 13 tahun atau lebih muda.
4. Mendapatkan pelecehan dan emosional selama anak-anak

Seorang ekshibisionis bisa jadi pernah mengalami emosional ketika masih kecil, baik dari tetangga, teman, atau bahkan anggota keluarga sendiri. Itu sebabnya penting untuk menjaga anak-anak dari sesuatu tidak baik. Beri juga edukasi pada anak untuk melindungi diri sendiri dari kejahatan sejak dini.
5. Merasakan keasyikan sejak kecil

Edukasi sejak dini memang penting, namun bukan berarti anak-anak sudah dibenarkan untuk menjadi pelaku. Untuk itu, jangan biarkan anak-anak mengakses konten kontroversial seperti itu, termasuk film-film yang memiliki rating dewasa yang mungkin mempertontonkan adegan tersebut. Jika dibiarkan, anak-anak yang telah dewasa kemungkinan bisa menjadi seorang ekshibisionis.
6. Bentuk dari hiperseksual

Hiperseksual adalah hasrat untuk melakukan aktivitas berlebihan. Perilaku ini membuat seseorang melakukan beragam hal untuk memuaskan hasratnya ini, salah satunya dengan menunjukkan alat kelamin dan melakukan masturbasi.
7. Kadar testosteron yang berlebih

Dilansir dari Mind Disorders, ekshibisionisme bisa disebabkan kadar testosteron yang berlebih. Hormon tersebut memengaruhi dorongan seseorang. Jika berlebih, seseorang berisiko mengembangkan perilaku yang menyimpang.
Ada banyak alasan seseorang bisa menjadi ekshibisionis. Itu sebabnya penting untuk menjaga kesehatan, baik tubuh maupun mental.
Jika kamu memiliki kecenderungan yang serupa, ada baiknya kamu berkonsultasi pada ahlinya, ya. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan penanganan terbaik.