Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anti Busuk, Ini Cara Kaktus Bertahan Meski Jarang Kena Air        

kaktus (commons.wikimedia.org/Photostockeditor)

Kaktus dikenal sebagai tanaman yang tahan banting, bahkan bisa hidup tanpa air dalam waktu lama. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa kaktus tidak membusuk meski jarang disiram? Sementara tanaman lain cepat layu atau busuk saat kekurangan air, kaktus justru tetap segar dan bertahan hidup di lingkungan kering. Ternyata, ada beberapa faktor unik yang membuat kaktus begitu kuat dalam menghadapi kondisi ekstrem.

Mulai dari cara penyimpanan air hingga sistem akarnya yang canggih, semua aspek kaktus sudah beradaptasi dengan baik untuk bertahan hidup. Tidak hanya itu, mekanisme pertahanan alami juga berperan besar dalam mencegah pembusukan. Yuk, simak alasan lengkapnya di bawah ini!

1. Batang kaktus berfungsi sebagai tempat penyimpanan air

beragam sukulen dan kaktus dalam satu pot (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Kaktus menyimpan air dalam batangnya yang tebal dan berdaging. Struktur ini memungkinkan kaktus bertahan dalam kondisi kering tanpa harus sering disiram. Selain itu, batang kaktus dilapisi oleh lapisan lilin yang membantu mengurangi penguapan air. Dengan demikian, meskipun air yang tersedia sangat sedikit, kaktus tetap dapat bertahan dalam waktu yang lama.

Tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan air, batang kaktus juga berperan dalam proses fotosintesis. Berbeda dengan tanaman pada umumnya yang menggunakan daun, kaktus menjalankan fotosintesis melalui batangnya. Proses ini dikenal dengan nama CAM (Crassulacean Acid Metabolism), yang memungkinkan penyerapan karbon dioksida pada malam hari guna mengurangi kehilangan air saat siang hari. Proses ini juga membuat penggunaan air lebih hemat.

2. Akar kaktus dangkal tapi menyebar luas untuk menyerap air cepat

kaktus (commons.wikimedia.org/Photostockeditor)

Kaktus memiliki sistem akar yang unik. Alih-alih tumbuh secara mendalam, akar kaktus cenderung menyebar luas di dekat permukaan tanah. Hal ini memungkinkan penyerapan air dengan cepat saat hujan turun, meskipun jumlahnya sedikit.

Beberapa jenis kaktus juga memiliki akar yang dapat menembus tanah lebih dalam untuk mencari cadangan air. Selain itu, akar kaktus memiliki kemampuan untuk beristirahat saat kondisi sangat kering dan akan aktif kembali ketika air tersedia. Dengan strategi tersebut, kaktus dapat menghindari pembusukan akibat kelebihan air yang tidak terpakai.

3. Tidak memiliki daun, tetapi memiliki duri yang melindungi dari penguapan

kaktus (pexels.com/Pixabay)

Sebagian besar tanaman kehilangan air melalui daun, namun kaktus hampir tidak memiliki daun sama sekali. Sebagai gantinya, kaktus memiliki duri yang berfungsi ganda, yaitu melindungi dari serangan hewan pemakan tumbuhan dan mengurangi penguapan air. Hal ini membantu kaktus mempertahankan kelembapan dalam tubuhnya.

Duri kaktus juga berperan dalam menangkap embun pada malam hari yang kemudian diserap melalui batang. Dengan mekanisme tersebut, kaktus memperoleh sumber air tambahan tanpa harus bergantung sepenuhnya pada hujan. Kondisi ini sangat membantu kaktus untuk bertahan di lingkungan yang kering.

4. Kulit kaktus tebal dan berlilin sebagai pelindung alami

kaktus (pexels.com/Madison Inouye)

Permukaan batang kaktus dilapisi oleh lapisan lilin yang berfungsi sebagai pelindung alami. Lapisan tersebut menjaga agar air di dalam batang tidak cepat menguap. Selain itu, tekstur kulit kaktus yang tebal turut membantu mencegah serangan bakteri atau jamur penyebab pembusukan.

Ketika batang kaktus mengalami luka, jaringan selnya dapat menutup luka tersebut dengan cepat. Proses penyembuhan ini mencegah masuknya organisme penyebab pembusukan. Dengan demikian, kaktus mampu mempertahankan kesehatannya meskipun mengalami cedera.

5. Kaktus tidak rentan terhadap jamur dan bakteri penyebab pembusukan

kaktus (pexels.com/Julia Sakelli)

Pembusukan pada tanaman biasanya disebabkan oleh serangan jamur dan bakteri yang tumbuh dalam kondisi lembap. Kaktus mampu menghindari masalah tersebut karena tubuhnya tidak menyediakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan mikroorganisme penyebab pembusukan. Kondisi ini diperkuat oleh adanya lapisan lilin pada batang kaktus.

Lapisan lilin tersebut berfungsi sebagai penghalang alami yang mencegah infeksi. Selain itu, karena kaktus jarang berada dalam kondisi basah, risiko infeksi jamur menjadi sangat rendah. Hal ini membuat kaktus menjadi tanaman yang tahan terhadap serangan patogen penyebab pembusukan.
 
 

6. Kaktus bisa bertahan berbulan-bulan tanpa air

kaktus (pexels.com/Sini)

Meskipun kaktus sangat tahan terhadap kekeringan, mereka tetap membutuhkan air untuk bertahan hidup. Beberapa jenis kaktus berukuran besar dapat bertahan tanpa air selama 4 hingga 6 bulan. Sementara itu, kaktus yang lebih kecil biasanya hanya mampu bertahan beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Kaktus juga dapat memasuki fase dormansi saat kondisi terlalu kering, di mana mereka memperlambat pertumbuhan untuk menghemat energi. Namun, jika terlalu lama tanpa air, kaktus bisa mulai menyusut atau keriput sebagai tanda bahwa mereka membutuhkan hidrasi. Jadi, meskipun bisa bertahan lama, kaktus tetap membutuhkan pasokan air agar bisa tumbuh dengan baik.

Kaktus tidak membusuk meskipun jarang mendapatkan air karena memiliki berbagai adaptasi unik. Mulai dari batang yang menyimpan air, akar yang efisien, hingga mekanisme perlindungan dari kehilangan air dan serangan patogen, kaktus terbukti tahan terhadap kondisi ekstrem. Oleh karena itu, jika Anda memiliki kaktus di rumah, jangan khawatir apabila terlupa menyiramnya. Justru, pemberian air yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan pada kesehatan kaktus.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agistiadi Nugraha
EditorAgistiadi Nugraha
Follow Us