Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Arti Dunia Lama dan Dunia Baru dalam Klasifikasi Hewan?

potret monyet capuchin yang merupakan jenis monyet Dunia Baru (commons.wikimedia.org/Steven G. Johnson)

Pernah tidak mendengar istilah "Dunia Lama" dan "Dunia Baru" ketika sedang membaca berita atau menonton video tentang hewan? Mau itu keluarga monyet, pengerat, burung, sampai tarantula sekalipun, semuanya sama-sama menggunakan penyebutan itu. Lantas, apa maksud dari kategori hewan Dunia Lama dan Dunia Baru?

Apakah ada kaitannya dengan ciri khusus si hewan? Apakah ditentukan berdasarkan waktu ditemukan dan lama hidup dari hewan tersebut? Atau malah karena salah satu di antaranya sudah hidup sejak zaman dinosaurus? Daripada tebak-tebakan, yuk, cari tahu jawaban lengkapnya di bawah ini!

 

1. Ternyata klasifikasi ini berasal dari zona geografis si hewan

Peta buatan Samuel Dunn membagi Bumi atas Dunia Baru (kiri) dan Dunia Lama (kanan). (commons.wikimedia.org/Thomas Kitchin)

Bukan berdasarkan kapan waktu si hewan ditemukan atau sudah berapa lama mereka berada di Bumi, ternyata sebutan Dunia Lama dan Dunia Baru bagi beberapa hewan merujuk pada kawasan geografis tempat mereka ditemukan. Dilansir AZ Animals, Dunia Lama merujuk pada kelompok hewan yang berasal dari Afrika, Asia, Eropa, zona Afrotropik, dan Palearktik. Sementara, Dunia Baru merujuk pada Benua Amerika secara keseluruhan ditambah dengan zona Neotropik dan Nearktik.

Adapun, terminologi ini digunakan pertama kali digunakan oleh seorang penjelajah Italia bernama Amerigo Vespucci yang mendefinisikan Benua Amerika dengan sebutan Mundus Novus atau Dunia Baru. Vespucci mendefinisikan hal tersebut ketika dirinya bertukar surat dengan rekannya, Lorenzo Pietro di Medici. Pada intinya, ia menyebut kalau benua yang ditemukan oleh para penjelajah Eropa pada 1500-an bukan merupakan ujung dari Asia seperti yang disebutkan Christopher Columbus, melainkan belahan dunia yang baru ditemukan. Atas dasar itulah kemudian seluruh kawasan Benua Amerika mendapat sebutan Dunia Baru.

Menariknya, definisi ini bukan hanya merujuk fakta historisnya. Pada dasarnya, hewan-hewan dari Dunia Lama dan Dunia Baru memang memiliki banyak perbedaan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan letak geografis antara kedua dunia tersebut.

2. Apa perbedaan antara hewan Dunia Lama dengan Dunia Baru?

potret simpanse yang merupakan jenis monyet Dunia Lama dan monyet laba-laba wajah merah yang merupakan jenis monyet Dunia Baru (commons.wikimedia.org/Bjoertvedt Kitty Terwolbeck)

Oleh karena perbedaan peta geografis, tentunya hewan-hewan yang ada di Dunia Lama dan Dunia Baru benar-benar berbeda. Bahkan, meski ada beberapa keluarga hewan yang bisa ditemukan di kedua zona itu, pasti ada perbedaan dari masing-masing hewan dari Dunia Lama maupun Dunia Baru. Ukuran tubuh, kebiasaan, ciri fisik tertentu, sampai kategori takson dari hewan-hewan yang ditemukan di Dunia Lama dan Dunia Baru bisa berbeda-beda.

Dalam hal monyet Dunia Lama dan Dunia Baru, misalnya, terdapat sejumlah perbedaan antara keduanya. Dilansir Primates Incorporated, monyet Dunia Baru hampir seluruhnya merupakan hewan arboreal, sedangkan monyet Dunia Lama ada yang arboreal maupun terestrial. Untuk ukurannya, monyet Dunia Baru cenderung lebih kecil dari Dunia Lama. Ditambah lagi, hal unik yang membedakan monyet Dunia Baru adalah ekor mereka yang bersifat prehensil. Hal ini tidak ditemukan pada spesies monyet Dunia Lama.

Contoh lainnya, ada burung pemakan bangkai yang sama-sama ditemui di Dunia Lama dan Dunia Baru. Menurut Center of The West, burung pemakan bangkai di Dunia Lama memiliki kotak suara sehingga suaranya lebih bervariasi. Hal tersebut tidak dimiliki oleh burung pemakan bangkai Dunia Baru. Selain itu, burung pemakan bangkai Dunia Baru punya kebiasaan unik yang tidak dimiliki burung pemakan bangkai Dunia Lama bernama urohidrosis, sebuah mekanisme ketika si burung akan buang air ke kakinya untuk mendinginkan tubuh.

Selain dua contoh tersebut, hewan-hewan satu spesies yang hidup di Dunia Lama dan Dunia Baru pasti punya perbedaan yang mencolok. Ditambah lagi, ada pula hewan-hewan yang hanya ditemui di Dunia Lama ataupun Dunia Baru. Di Dunia Lama, misalnya, ada gajah, badak, unta, dan sapi liar. Sementara, di Dunia Baru, ada bison, llama, dan alpaca yang jadi hewan eksklusif di zonanya.

3. Ada peristiwa pengenalan hewan Dunia Lama ke Dunia Baru

Sapi dan domba merupakan contoh hewan zona Dunia Lama yang diperkenalkan ke Dunia Baru. (commons.wikimedia.org/Lollie-Pop)

Ada satu peristiwa sejarah menarik terkait dengan hewan di Dunia Baru yang disebut sebagai The Great Exchange. Pada masa penjelajahan orang-orang Eropa di Benua Amerika, mereka memperkenalkan beberapa hal dari Dunia Lama, semisal tanaman, budaya, dan hewan-hewan, kepada masyarakat di Benua Amerika yang sudah ada di sana terlebih dahulu. Khusus untuk pengenalan hewan, mereka utamanya memperkenalkan berbagai jenis hewan ternak untuk dikembangbiakkan di Dunia Baru.

Mengutip National Oceanic and Atmospheric Administration, beberapa jenis hewan yang diperkenalkan ke Dunia Baru ada kuda, sapi domestik, kambing dan domba, babi, kelinci, hingga keledai. Adapun, pengenalan hewan-hewan tersebut dimaksudkan untuk berbagai alasan. Ada yang diperkenalkan untuk dijadikan sumber makanan, dimanfaatkan tenaganya, sampai dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomis lainnya. Biarpun tujuannya baik, tak semua pengenalan hewan Dunia Lama ini berdampak baik bagi habitat di Benua Amerika.

Kelinci yang awalnya diperkenalkan sebagai sumber makanan potensial, misalnya, ternyata malah menjadi hama bagi pertanian karena mereka berkembang biak dengan cepat. Selain itu, kehadiran babi membawa kerusakan untuk alam di sekitar mereka berada dan menimbulkan konflik lantaran masyarakat Amerika asli saling berebut hewan ini dengan orang-orang Eropa. Beberapa hewan lain pun awalnya sulit diterima lantaran masih tampak asing bagi masyarakat asli Benua Amerika.

Selain pertukaran dari Dunia Baru ke Dunia Lama, ada pula pertukaran sebaliknya. Ada beberapa hewan yang memang asli Dunia Baru, kemudian tersebar ke Dunia Lama. Sebut saja llama, tungau, kalkun, sampai tupai abu-abu, mereka merupakan beberapa contoh hewan zona Dunia Baru yang kini juga ada di zona Dunia Lama.

Jadi, pada dasarnya, yang membedakan antara zona Dunia Lama dengan Dunia Baru adalah letak geografisnya. Selain karena faktor sains tersebut, perbedaan ini pun didorong ketika manusia, khususnya masyarakat Eropa, memasuki abad penjelajahan dunia. Penemuan dan klasifikasi hewan berdasarkan dua zona ini jadi bukti kalau jarak yang sangat jauh antara Benua Afrika, Asia, dan Eropa terhadap Benua Amerika ternyata dapat memunculkan keanekaragaman hayati yang tak kalah beragam serta unik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us