Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Kucing Bisa Down Syndrome? Ini Penjelasannya

ilustrasi hewan peliharaan (unsplash.com/Tran Mau Tri Tam)
ilustrasi hewan peliharaan (unsplash.com/Tran Mau Tri Tam)
Intinya sih...
  • Kucing tidak bisa mengalami Sindrom Down karena jumlah kromosomnya berbeda dengan manusia.
  • Manusia memiliki 23 pasang kromosom, sedangkan kucing hanya memiliki 19 pasang kromosom.
  • Meskipun demikian, kucing dapat menunjukkan gejala mirip sindrom Down dan memerlukan perhatian khusus dari pemiliknya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Down Syndrome atau Sindrom Down merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang dilahirkan dengan kelainan kromosom. Hal ini menyebabkan keterlambatan perkembangan dan intelektual pada seseorang. 

Namun, banyak pula yang bertanya, apakah kucing bisa Down Syndrome?

Jawabannya adalah tidak. Kucing tidak bisa mengalami Down Syndrome. Ini karena kucing memiliki jumlah kromosom yang berbeda dengan manusia. 

Kenapa kucing tidak bisa mengalami Down Syndrome?

ilustrasi kucing rumahan (IDN Times/Nurulia R. Fitri)
ilustrasi kucing rumahan (IDN Times/Nurulia R. Fitri)

Dilansir National Down Syndrome Society, manusia memiliki 23 pasang kromosom. Sindrom Down terjadi ketika seseorang memiliki salinan ekstra kromosom 21 secara penuh atau sebagian.

Di sisi lain, kucing hanya memiliki 19 pasang kromosom. Oleh karena itu, memiliki tambahan kromosom 21 merupakan hal yang mustahil bagi kucing. 

Namun bukan berarti kucing tidak bisa sesekali memiliki kromosom ekstra. Sebuah makalah tahun 1975 yang diterbitkan dalam American Journal of Veterinary Research mengidentifikasi kelainan kromosom langka pada kucing jantan.

Temuan tersebut menunjukkan adanya satu kromosom tambahan sehingga menimbulkan kondisi yang mirip dengan sindrom Klinefelter pada manusia.

Gejala yang mirip Down Syndrome pada kucing

ilustrasi kucing (pixabay.com/kirgiz03)
ilustrasi kucing (pixabay.com/kirgiz03)

Meskipun kucing tidak mungkin menderita sindrom Down, mereka dapat menunjukkan gejala mirip sindrom Down. Melansir laman Purina, gejala ini termasuk:

  • Perilakunya berbeda atau aneh dibandingkan dengan kucing lainnya.
  • Telinganya sangat kecil atau bentuknya aneh.
  • Masalah dengan penglihatan.
  • Mata terpisah lebar secara tidak normal.
  • Disfungsi motorik.
  • Masalah jantung.
  • Tonus otot rendah.
  • Gangguan pendengaran.
  • Hidung datar atau terbalik.

Jika kucing kamu mengalami satu atau lebih gejala di atas, penting untuk berkonsultasi dengan dokter hewan untuk mengetahui penyebabnya. Meskipun kucing tidak dapat menderita sindrom Down karena mereka tidak memiliki kromosom 21, mereka dapat memiliki kelainan atau penyakit genetik yang dapat menyebabkan gejala seperti di atas.

Kucing yang unik menawarkan banyak hal

ilustrasi kucing (IDN Times/Besse Fadhilah)
ilustrasi kucing (IDN Times/Besse Fadhilah)

Setiap kucing itu istimewa dan unik, dan kucing yang berpenampilan atau berperilaku sedikit 'berbeda' mungkin memerlukan perlakukan yang berbeda.

Pemilik kucing terkenal dengan kelainan genetik bernama Monty (kucing yang lahir dengan kelainan kromosom sehingga tidak memiliki tulang hidung) telah meningkatkan kesadaran terhadap kucing dengan kebutuhan khusus.

Keunikan ini merupakan hal yang indah dan kucing dengan kelainan genetik memiliki banyak hal yang bisa ditawarkan. Jika kamu mempertimbangkan untuk mengadopsi kucing, penting untuk mempertimbangkan semua kebutuhan mereka demi memastikan kesiapan kamu memiliki peliharaan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Achmad Fatkhur Rozi
3+
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us