5 Predator Ulat yang Berjasa bagi Petani, Sering Ditemukan di Sawah!

- Belalang sembah dan laba-laba merupakan predator alami ulat yang efektif
- Tawon, burung, dan kadal juga merupakan predator ulat yang perlu dilestarikan
Semua orang tahu kalau ulat merupakan salah satu hama tanaman yang paling merugikan dan berbahaya. Saking berbahayanya, hewan kecil tersebut sanggup merusak sampai membunuh tanaman dalam waktu yang singkat. Karena ulahnya, para petani bisa mengalami gagal panen dan merugi hingga jutaan rupiah.
Tapi tenang, sebenarnya alam sudah menyediakan predator dan pengendali populasi ulat di alam. Dalam hal ini, predator-predator dan pengendali populasi ulat tersebut merupakan hewan-hewan yang sering berkeliaran di sekitar kebun, sungai, sawah, dan hutan. Sayangnya, saat ini para petani mulai acuh tak acuh dengan kehadiran hewan-hewan tersebut. Karenanya, mari kita bahas beberapa predator alami ulat yang berjasa bagi petani dan harus dilestarikan.
1. Belalang sembah

Belalang sembah atau mantis merupakan salah satu predator utama ulat. Tak tanggung-tanggung, beberapa spesies belalang sembah sanggup memakan ulat yang beracun, jelas Owlcation. Tapi di banyak kesempatan belalang sembah lebih memilih untuk memakan ulat yang tidak beracun.
Dalam berburu, belalang sembah mengandalkan dua hal. Pertama, ia bisa berkamuflase secara sempurna dengan tubuh ramping dan warna hijau atau cokelatnya. Kemudian, ia akan mendekat ke mangsa secara perlahan. Saat jarak sudah cukup dekat maka serangga ini akan menyergap dan mencengkeram mangsa dengan tangannya yang tajam dan kuat. Terakhir, ia akan memakan mangsanya hidup-hidup.
2. Laba-laba

Mau itu laba-laba pelompat yang kecil sampai tarantula berukuran besar semuanya bisa memakan ulat. Laba-laba juga merupakan predator yang fleksibel dan karena hal tersebut ia sangat efektif sebagai pemburu dan pembasmi hama ulat. Terkadang, laba-laba bisa menyergap ulat dengan jaringnya. Tak jarang, laba-laba juga bisa aktif berburu dan mengejar ulat yang gerakannya lambat.
Sayangnya, saat ini populasi laba-laba mulai mengalami penurunan, jelas BBC Wildlife Magazine. Kemungkinan, hal tersebut disebabkan oleh kerusakan alam, aktivitas manusia, dan penggunaan zat kimia secara berlebihan. Kelihatannya hal tersebut memang tidak signifikan, tetapi jika terus dibiarkan maka keseimbangan alam akan terganggu dan hama ulat bisa terus membludak.
3. Tawon

Berbeda dari lebah yang sering memakan nektar, tawon justru merupakan predator yang ganas. Mau itu kumbang, belalang, sampai ulat bisa dimakan oleh hewan yang bisa menyengat ini. Sayangnya, tawon juga sering berkonflik dengan manusia. Konflik tersebut dapat terjadi karena tawon sering menyengat manusia. Sengatan tawon juga sangat sakit sehingga hewan ini cukup ditakuti, jelas berbagai sumber.
Karena hal tersebut, manusia sering membasmi dan merusak sarang tawon. Jika hal tersebut dilakukan, konflik antara tawon dan manusia memang bisa meredam. Tapi nantinya populasi ulat bisa terus melunjak karena salah satu predator utamanya sudah hilang. Jadi, untuk mencegah hal tersebut kamu tak boleh mendekati, mengusik, atau macam-macam dengan tawon. Biarkan ia hidup dengan bebas dan biarkan ia memburu ulat yang ada di sawah, taman, dan kebun.
4. Burung

Tak hanya memakan bulir padi, ternyata banyak juga burung insektivor yang sangat suka memakan ulat. Dalam hal ini, burung merupakan predator yang sangat tangguh dan mampu menangkap ulat dimanapun mereka berada. Terkadang, burung akan menangkap ulat yang ada di pepohonan. Tak jarang, burung juga bisa menangkap ulat yang ada di semak-semak, jelas Australian Lepidoptera.
Biasanya, burung pemakan ulat adalah burung kicau berukuran kecil yang memiliki warna mencolok. Sayangnya, populasi mereka terus menurun setiap tahunnya. Hal tersebut dapat terjadi karena habitat burung-burung tersebut terus rusak. Selain itu, perburuan liar yang tidak terkendali juga terus menggusur populasinya. Tentunya hal ini tak bisa dibiarkan dan harus segera diatasi.
5. Kadal

Kadal merupakan salah satu reptil yang sering memakan ulat. Dalam berburu ulat, reptil ini juga memiliki berbagai strategi. Terkadang, ada kadal arboreal seperti bunglon surai yang memburu ulat di atas pohon. Tak cuma itu, ada juga kadal terestrial seperti kadal kebun yang kerap berburu ulat di atas tanah atau semak-semak, jelas Ecologyasia. Karena hal tersebut, kadal menjadi sahabat petani yang paling disukai. Apalagi kadal sama sekali tidak berbahaya dan tidak menyeramkan sehingga ia jarang dibasmi atau dimusnahkan oleh manusia.
Dengan kehadiran predator seperti belalang sembah, laba-laba, tawon, burung, dan kadal para petani tak perlu khawatir tanamannya akan mati dimakan ulat. Tanpa perlu menyemprotkan pestisida secara berlebihan, hewan-hewan tersebut sanggup membasmi ulat di sawah, kebun, atau taman. Jadi, kita harus menjaga eksistensi mereka. Jangan sampai kita membasmi dan berkonflik dengan predator ulat yang tiap harinya membantu manusia.